- 2 Orang Tewas dan Puluhan Orang Terluka Dalam Insiden Teror Dipasar Natal, Jerman
- Kitab Merah Turkiye Mendapat Pembaruan
- Kereta Api Populer Eastern Express di Turkiye akan Melayani 60 Perjalanan Musim Dingin
- Hadiri KTT D-8, Presiden Prabowo Tegas Serukan Persatuan Negara Muslim
- Warga Ilegal Israel Membakar Masjid di Tepi Barat, Gaza
- Mahkamah Internasional meminta Tegaskan Kewajiban Israel terhadap Misi Kemanusiaan PBB di Gaza
- Pakar Hukum Spanyol Ramai-ramai Bikin Petisi Desak Embargo Senjata Terhadap Israel
- Pastikan Kelancaran Saat Libur Nataru, Wapres Gibran Tinjau Proyek Stasiun KCIC Karawang
- BMKG Himbau Masyarakat Waspada Terhadap Cuaca Ekstrem Menjelang Perayaan Natal
- Terkait Pembunuhan Jendral Nuklir, Indonesia jadi Sorotan Media Rusia
Arsitek Sinan Meninggalkan Warisan Yang Tak Terhapus di Era Ottoman
Jakarta - Sebagai kepala arsitek selama 50 tahun, Sinan telah merancang lebih dari 350 struktur bangunan, dan menyempurnakan kota Ottoman dengan keindahan estetika dan fungsionalnya
Dilansir dari Kantor Berita Turki Anadolu Agency, Arsitek Sinan, yang meninggalkan jejak tak terhapuskan di cakrawala kota-kota Ottoman dengan ratusan bangunan yang rancang olehnya, terus menginspirasi kekaguman generasi setelahnya dengan karya-karyanya yang telah berdiri selama berabad-abad.
Baca Lainnya :
- Turkiye gelar Forum Energi Istanbul untuk soroti tantangan energi global pada 22 November 20240
- Israel Dituding Segera Invasi Iran, Saudi dan Turki Setelah Berhasil Menguasai Gaza - Suriah0
- Amerika Serikat Kucurkan 12,7 triliun Untuk Bantu Wujudkan Indonesia Emas0
- Perjalanan Mary Jane Veloso: Lolos dari Eksekusi Mati, Dipulangkan ke Filipina0
- Bintang Bersinar Masakan Turki di Gili Trawangan: Istanbul Kebab0
Sinan lahir di desa Agirnas di Kayseri pada 1490 dan setelah itu dia pergi ke Istanbul sebagai devshirme (anak wajib militer) pada masa pemerintahan Yavuz Sultan Selim.
Berpartisipasi dalam rombongan perang Yavuz Sultan Selim di Mesir pada 1516, Sinan berkesempatan untuk mengenal karya arsitektur di wilayah tersebut.
Dia meneliti struktur dari periode Seljuk dan Safawi serta bangunan kuno, sehingga memperoleh pengetahuan yang signifikan dalam perencanaan kota dan menememukan hubungan antara arsitektur dan kota.
Pada masa pemerintahan Sultan Suleiman, Sinan, yang menjadi janissari, berpartisipasi dalam perang Beograd tahun 1521 dan perang Rhodes tahun 1522, berhasil naik pangkat berkat keberhasilannya.
Dalam perang Irak tahun 1534, Sinan membangun tiga galai di tepi Danau Van di Tatvan atas perintah Lutfi Pasha.
Dia juga mempersenjatai kapal-kapal ini dengan meriam dan senapan untuk mengumpulkan informasi tentang pasukan Safawi.
Tujuan utama Sinan adalah mempraktikkan ilmu arsitekturnya, dan dia menjadi terkenal dengan mengabdi secara dekat dan berkontribusi pada berbagai perang di era Sultan Suleiman.
Pada 1538, dia diberikan tugas lagi oleh Wazir Agung Lutfi Pasha, Sinan membangun jembatan di atas Sungai Prut dalam 13 hari selama peperangan Moldavia, dan dia mendapatkan kekaguman Suleiman dan dihargai dengan posisi Kepala Arsitek.
Arsitek Sinan menjabat sebagai Kepala Arsitek selama 49 tahun pada masa pemerintahan Suleiman Agung, Salim II, dan Murad III.
Sinan melanjutkan karyanya dengan penuh semangat hingga akhir hayatnya yang hampir seabad lamanya dan meninggal dunia di Istanbul pada tahun 1588.
Makamnya yang jika dilihat dari atas menyerupai kompas, terletak tepat di sebelah "mahakaryanya" Kompleks Sulaymaniyah di Istanbul.
Sinan memiliki tiga orang anak dengan istrinya Mihri Hatun. Putrinya bernama Neslihan dan Ummuhan, dan putranya Mehmed tewas saat Sinan masih hidup.
Sepanjang kurang lebih 50 tahun karirnya sebagai Kepala Arsitek, Sinan merancang dan membangun ratusan bangunan, baik besar maupun kecil, dan juga merenovasi beberapa bangunan.
Sepanjang hidupnya, Sinan menciptakan lebih dari 350 karya, antara lain 82 masjid, 52 masjid kecil, 55 madrasah, tujuh sekolah Al-Qur'an, 20 makam, 17 dapur umum, tiga rumah sakit, enam saluran air, 10 jembatan, 20 karavan, 36 istana, delapan ruang bawah tanah, dan 48 kamar mandi.
Meski masjid, masjid kecil, dan kompleks adalah yang paling menonjol di antara karyanya, Sinan juga membangun bangunan penting di area lain, seperti jembatan dan saluran air.
Dengan Sistem Pengairan Kirik Cesme yang dianggap sebagai keajaiban, Sinan telah mengalirkan air ke Istanbul dari jarak 55 kilometer, sehingga memecahkan masalah kekurangan air di Istanbul pada abad ke-16.
Bagian penting dari fasilitas ini, seperti Saluran Air Panjang, Saluran Air Rusak, dan khususnya Saluran Air Maglova, masih berdiri hingga saat ini sebagai monumen arsitektur dan teknik yang unik.
Sinan, yang sangat tertarik dengan berbagai bentuk seni pada masanya, memasukkan keramik, kaligrafi, ukiran, dan seni dekoratif Ottoman abad ke-16 ke dalam karyanya.
Untuk menjamin kekokohan Hagia Sophia, Sinan melakukan pekerjaan besar dengan memperkuat kubahnya dan menambahkan penopang di sekelilingnya pada tahun 1573. Jerih payahnya telah membantu Hagia Sophia tetap berdiri kokoh hingga saat ini.
Sinan juga berupaya merobohkan bangunan-bangunan yang menghalangi pandangan bangunan-bangunan tua dan penting, seperti rumah dan toko di dekat Masjid Zeyrek dan Benteng Rumeli . Selain itu, ia menangani masalah-masalah seperti pasokan air, lebar jalan di Istanbul, pembangunan rumah, dan sambungan saluran pembuangan.
Kompleks yang cerminkan pengetahuan arsitekturnya
Sinan menggambarkan kemajuannya dalam arsitektur melalui tiga kompleks besar yang dibangun di seluruh wilayah kerajaan.
Dia menganggap Masjid Sehzade yang selesai dibangun pada tahun 1548, sebagai "pekerjaan magangnya", Masjid Sulaymaniyah yang diselesaikan pada 1557 sebagai "proyek pengabdiannya", dan Masjid Selimiye yang dibuka untuk ibadah pada 1575 sebagai "mahakarya" miliknya.
Dengan masjid, kompleks, jembatan, dan bangunan lain yang dia ciptakan, Sinan memperkaya ibu kota kekaisaran, Istanbul, membentuk siluet kota.
Di Istanbul saja, dia telah membangun 36 masjid, 22 masjid kecil, 18 sekolah dan madrasah, empat sekolah dan perpustakaan Al-Qur'an, serta 12 pemandian hamam.
Selain membangun masjid, kompleks, dan jembatan selama menjabat sebagai Kepala Arsitek, Sinan juga merestorasi dan memperbaiki beberapa bangunan tua.