Jakarta - Kesepakatan penting antara Turki dan Otoritas Palestina mulai berlaku minggu ini, dengan persetujuan Presiden Recep Tayyip Erdoğan. Nota Kesepahaman tentang Pelatihan Penegakan Hukum akan memungkinkan pasukan keamanan Turki untuk melatih rekan-rekan mereka di Palestina.

Akademi Kepolisian Turki telah menyediakan program pendidikan bagi lebih dari 1.000 polisi Palestina sejak 1998, tetapi kesepakatan baru ini akan lebih komprehensif cakupannya. Program ini bertujuan untuk memperkuat kerja sama pelatihan penegakan hukum antara kedua negara. Program ini juga mencakup pertukaran personel antara kedua negara dan pertukaran informasi serta pengalaman. Menurut informasi dari Kementerian Luar Negeri Turki, program ini bertujuan untuk menyediakan program pascasarjana dan sarjana bagi calon polisi Palestina melalui Akademi Kepolisian dan Direktorat Gendarmerie serta Akademi Penjaga Pantai.

Baca Lainnya :

• Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Presiden Prabowo Dorong Sinergi Ekonomi Dua Negara0
• Presiden Prabowo dan Sekjen PBB Antonio Guterres Bahas Sejumlah Isu Strategis dalam Pertemuan Bilate0
• Presiden Prabowo Tegaskan Dukungan Indonesia Terhadap Perdagangan Terbuka dan Adil di APEC 20240
• Presiden Prabowo Subianto Sampaikan Komitmen Indonesia pada Sesi Dialog APEC di Peru0
• Turki - Qatar Jalin Hubungan Dagang Lebih Kuat Lewat Kesepakatan Baru0

Kesepakatan itu ditandatangani pada tahun 2022 di Ramallah, Palestina, oleh pejabat Turki dan Palestina. Turki menjalin hubungan dekat dengan Otoritas Palestina yang dipimpin oleh Presiden Mahmoud Abbas dan gerakan perlawanan Hamas, yang baru-baru ini berdamai dengan Fatah yang memerintah otoritas tersebut. Erdoğan telah menjamu mendiang pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dan Abbas di Ankara pada puncak konflik Palestina-Israel sebagai bentuk solidaritas. Abbas juga menyampaikan pidato bersejarah di hadapan Parlemen Turki pada bulan Agustus.

Akademi Kepolisian Turki dan lembaga-lembaga lain telah memberikan pelatihan bagi ribuan calon polisi pria dan wanita selama beberapa dekade terakhir sebagai bagian dari perjanjian serupa yang ditandatangani dengan negara-negara sahabat, dari Afghanistan hingga pasukan oposisi Suriah.

Sumber : daily sabah