- Indonesia-Turki Teken MoU Pengadaan Jet Tempur generasi ke-5 Turki
- Kolaborasi Gemala Group - ECE Memperkuat Budaya hingga Hubungan Bisnis antara Turki & ASEAN
- TurkIndoCham Business Tour pada Event Colors of the World di Istanbul, Turki
- Utusan Presiden RI, Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus, di Roma
- Gempa Guncang Turki 6,2 Magnetudo
- Pimpinan Umat Katolik, Tutup Usia
- Profesor Sinan Yegul, diangkat Sebagai Wakil Presiden Bidang Hubungan Internasional, ASEAN Internasi
- Presiden Prabowo Mengaku Grogi saat Pidato di Depan Parlemen Turki
- Anindya Bakrie: KADIN Indonesia, Tergetkan Perdagangan Indonesia-Turki Mencapai 10 Miliar Dolar AS
- Usai Lawatan di Abu Dhabi, Presiden Prabowo Bertolak ke Ankara
Korea Selatan Berduka, Keluarkan Pernyataan 7 Hari Berkabung Nasional
Untuk menghormati dan mengenang para korban Jeju Air

Keterangan Gambar : Para pelayat memberikan penghormatan terakhir mereka di altar untuk para korban kecelakaan pesawat Jeju Air, di Muan Sports Park di Muan, Korea Selatan, 30 Desember 2024. (Foto AFP)
Jakarta - Korea Selatan yang sedang berduka mengibarkan bendera setengah tiang pada hari Senin (30/12), untuk mengenang para jasad insiden mematikan yang menewaskan 179 jiwa atas kecelakaan pesawat Jeju Air.
Seperti diketahui dalam sebuah laporan Kantor Berita Yonhap, Pemerintah Korea Selatan mengeluarkan pernyataan tujuh hari berkabung nasional pada hari Minggu (29/12). Pemerintah telah mengumumkan bahwa peringatan tersebut akan dibangun altar di lokasi kecelakaan, Bandara Internasional Musan serta di 17 kota dan provinsi. Pejabat pemerintahan juga mengenakan pita berkabung sebagai tanda penghormatan kepada para korban.
Baca Lainnya :
- Presiden China, Xi Jinping Ucapkan Belasungkawa atas Meninggalnya Jimmy Carter0
- Janji Rusia Pada Azerbaijan Sanksi Pelaku Penembakan Pesawat 0
- Mantan Presiden AS, Jimmy Carter Meninggal Dunia di Usia Genap 1 Abad0
- Kementerian Pertahanan: Ribuan Teroris Berhasil Dibasmi Pada 20240
- Catatan akhir tahun Erdogan Tahun 2024, Tekankan Perdamaian0
Sebuah rekaman maskapai penerbangan Jeju Air keluar landasan dan terbakar saat mendarat di Bandara Internasional Musan di daerah Muan, yang berjarak sekitar 288 km barat daya Seol.
Pesawat bermesin ganda Boeing 737-800 membawa 181 penumpang dari Bangkok tersebut, saat mendarat dan bertabrakan dengan pagar sebelum menghantam dinding hingga terbakar.
Menurut laporan Kantor Berita Yonhap pada hari Minggu (29/12) pagi waktu setempat, kecelakaan pesawat Boeing tersebut , dari 181 orang didalamnya sebanyak 179 penumpang dinyatakan tewas dan dua orang selamat.
Para pejabat awalnya menduga penyebab tabrakan itu disebabkan oleh burung, namun, Seoul mengatakan pada hari Senin (30/12) bahwa pihaknya akan melakukan pemeriksaan dan penyelidikan khusus terhadap seluruh badan pesawat Boeing 737-800 dengan dibantu tim penyelidik AS, di dalamnya ikut bergabung termasuk dari tim ahli produsen Boeing.
Hingga berita ini ditulis, penyebabnya masih dalam penyelidikan oleh tim Korea Selatan dan di bantu tim penyelidikan dari AS.
"Kami sedang meninjau rencana untuk melakukan pemeriksaan khusus pada pesawat B737-800," kata Joo Jong-wan, kepala biro kebijakan penerbangan di Kementerian Transportasi Korea Selatan.
Sementara itu laporan dari tim ahli forensik Korea Selatan mengatakan bahwa telah ditemukan sebanyak 141 dari 179 korban kini telah diidentifikasi, menurut pernyataan dari Kementerian.
Para Keluarga korban masih menunggu hasil forensik hingga menginap di tenda-tenda yang di sediakan oleh pihak otoritas bandara. Salah satu pihak keluarga yang tidak ingin disebutkan namanya mengakui bahwa terdapat anaknya yang menjadi salah korban.
"Saya memiliki seorang putra di dalam pesawat itu," kata seorang pria tua yang menunggu di ruang tunggu bandara dan mengatakan bahwa jenazah putranya belum teridentifikasi.
Selain itu, Para biarawati dilokasi yang masih tercium bau darah, berdoa untuk para korban di Bandara Internasional Muan, di Taman Olahraga Muan di Muan, Korea Selatan.
