- Profesor Sinan Yegul, diangkat Sebagai Wakil Presiden Bidang Hubungan Internasional, ASEAN Internasi
- Presiden Prabowo Mengaku Grogi saat Pidato di Depan Parlemen Turki
- Anindya Bakrie: KADIN Indonesia, Tergetkan Perdagangan Indonesia-Turki Mencapai 10 Miliar Dolar AS
- Usai Lawatan di Abu Dhabi, Presiden Prabowo Bertolak ke Ankara
- Prabowo: Indonesia Siap Evakuasi 1000 Warga Palestina ke Indonesia
- Presiden Prabowo Lawatan ke Kawasan Timur Tengah dan Turkiye
- TurkAseanCham Luncurkan Program Sosial Inspiratif di Indonesia: Yatim Business Academy Resmi Dimulai
- Singapura, Kerahkan Kecoa untuk Mencari Korban Gempa Myanmar
- Gelombang Masa As, Gelar Aksi Menentang Kebijakan Pemerintahan Presiden Trump
- Turki Ngamuk Ambil Alih Pangkalan T4
Perang Di Gaza Lebih Besar Dibandingkan PD ke-2

Keterangan Gambar : Foto : Ilustrasi PD ke-2
Jakarta - Israel sudah menjatuhkan lebih dari 85.000 ton bom di Jalur Gaza sejak memulai perang brutalnya 7 Oktober 2023. Data tersebut dipaparkan Otoritas Kualitas Lingkungan Palestina. Menurut otoritas tersebut, angka itu telah melampui rekor jumlah bom yang dijatuhkan dalam tahun pertama Perang Dunia II.
Sekadar diketahui, Perang Dunia II dimulai 1939 hingga 1945. Jumlah bom yang dijatuhkan selama periode 1939-1940 lebih dari 50.000 ton. Sedangkan total keseluruhan bom yang dijatuhkan pada Perang Dunia II lebih dari 2 juta ton.
Baca Lainnya :
- RS Turki di Lebanon mulai rawat pasien karena RS lain diserang Israel0
- Presiden Prabowo Subianto, Tiba Di Beijing0
- Presiden Erdogan Berharap Trump Minta Israel Setop Perang di Gaza-Lebanon0
- TNI AL Sambut 4 Kapal Rusia di Surabaya untuk Latma Orruda 20240
- Gunung Merapi Semburkan 11 Guguran Lava, Jangkau Hingga 1,6 Kilometer ke Kali Bebeng0
Laporan Otoritas Kualitas Lingkungan Palestina disampaikan pada kesempatan “Hari Internasional untuk Mencegah Eksploitasi Lingkungan dalam Perang dan Konflik Bersenjata” yang jatuh pada tanggal 6 November setiap tahunnya. “Pengeboman Israel yang terus-menerus telah menyebabkan kerusakan lahan pertanian yang luas dan pencemaran tanah dengan bahan kimia beracun yang akan menghambat pertanian selama beberapa dekade," kata otoritas tersebut, seperti dilansir dari Middle East Monitor, Jumat (8/11).
Laporan tersebut menunjukkan bahwa pasukan Zionis Israel telah menggunakan senjata dan amunisi, termasuk fosfor putih yang dilarang oleh Konvensi PBB tentang Senjata Konvensional Tertentu. Otoritas tersebut mengindikasikan bahwa kerusakan pada infrastruktur air telah menyebabkan air yang tercemar bocor ke reservoir air tanah, yang menimbulkan bencana kesehatan dan lingkungan yang dapat mengancam penduduk selama beberapa generasi mendatang.
Laporan otoritas juga mengungkapkan bahwa permukiman Tepi Barat yang diduduki setiap tahun memompa 40 juta meter kubik air limbah yang tidak diolah ke wilayah Palestina, sementara lahan yang luas dirampas, dibuldoser, dan pohon-pohon dicabut oleh rezim Zionis.
Otoritas tersebut telah mendesak PBB dan masyarakat internasional untuk segera mengatasi agresi lingkungan yang sedang berlangsung oleh Israel, mencegah eksploitasi lingkungan tingkat militer, dan menegakkan hukum internasional.
