- 2 Orang Tewas dan Puluhan Orang Terluka Dalam Insiden Teror Dipasar Natal, Jerman
- Kitab Merah Turkiye Mendapat Pembaruan
- Kereta Api Populer Eastern Express di Turkiye akan Melayani 60 Perjalanan Musim Dingin
- Hadiri KTT D-8, Presiden Prabowo Tegas Serukan Persatuan Negara Muslim
- Warga Ilegal Israel Membakar Masjid di Tepi Barat, Gaza
- Mahkamah Internasional meminta Tegaskan Kewajiban Israel terhadap Misi Kemanusiaan PBB di Gaza
- Pakar Hukum Spanyol Ramai-ramai Bikin Petisi Desak Embargo Senjata Terhadap Israel
- Pastikan Kelancaran Saat Libur Nataru, Wapres Gibran Tinjau Proyek Stasiun KCIC Karawang
- BMKG Himbau Masyarakat Waspada Terhadap Cuaca Ekstrem Menjelang Perayaan Natal
- Terkait Pembunuhan Jendral Nuklir, Indonesia jadi Sorotan Media Rusia
PLN dan Investor Arab Saudi Akan Bangun PLTS Terapung Rp 50 Triliun di Sumbar
Keterangan Gambar : Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung atau Floating Solar PV Cirata berkapasitas 192 megawatt peak (MWp) seluas 200 hektare Artikel ini telah tayang di Katadata.co.id dengan judul "PLN dan Investor Arab Saudi Akan Bangun PLTS Terapung Rp 50 Triliun di Sumbar" , https://katadata.co.id/ekonomi-hijau/energi-baru/6756470203bfe/pln-dan-investor-arab-saudi-akan-bangun-plts-terapung-rp-50-triliun-di-sumbar Penulis: Tia Dwitiani Komalasari
Jakarta - PT PLN Indonesia Power bersama investor asal Arab Saudi segera membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung dengan nilai investasi mencapai Rp 50 triliun, di Danau Singkarak, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). "PLN Indonesia Power bersama investor Arab Saudi akan bekerja sama membangun PLTS terapung di Danau Singkarak," kata Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Andre Rosiade, di Padang, Sabtu (7/12).
Baca Lainnya :
- Tinjau Lokasi Kebakaran di Kemayoran, Wapres Tekankan Sinergi Lintas Sektor untuk Penanganan Optimal0
- Presiden Prabowo: Polri Harus Makin Profesional dan Berbakti kepada Bangsa0
- Kerja Sama TurkIndoCham dengan Servan Savsin, Perspektif Baru dalam Pariwisata Estetik dan Medis0
- Rudal Balistik ITBM-600 dari Turkiye, Perkuat Alutsista Indonesia 0
- Turkindo News Kini Hadir di TikTok0
PT PLN Indonesia Power bersama investor asal Arab Saudi segera membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung dengan nilai investasi mencapai Rp 50 triliun, di Danau Singkarak, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). "PLN Indonesia Power bersama investor Arab Saudi akan bekerja sama membangun PLTS terapung di Danau Singkarak," kata Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Andre Rosiade, di Padang, Sabtu (7/12).
Ia mengatakan Komisi VI DPR yang salah satu ruang lingkup kerjanya membidangi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah melakukan rapat dengar pendapat bersama PLN untuk menindaklanjuti pembangunan PLTS terapung tersebut. Menurut Andre, kerja sama pembangunan PLTS terapung tersebut berangkat dari keberhasilan PLTS di Cirata, Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat. PLN bersama mitra terkait yakni Komisi VI DPR telah membahas rencana itu dan segera merealisasikannya.
"Jadi, keberhasilan pembangunan PLTS di Cirata ini akan kita adopsi di Danau Singkarak," ujarnya.
Dalam waktu dekat Komisi VI DPR bersama PLN dan Kabupaten Tanah Datar terlebih dahulu menyosialisasikan rencana pembangunan PLTS terapung tersebut. Tujuannya agar proyek di bidang energi ini didukung serta membawa manfaat bagi masyarakat di Ranah Minang terutama di sekitar Danau Singkarak.
"Pembangunan PLTS ini harus menguntungkan masyarakat, tidak merusak lingkungan dan ekosistem Danau Singkarak serta membuka lapangan pekerjaan," kata dia menegaskan.
Mengutip data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), pemerintah akan membangun dua PLTS terapung yakni di Danau Singkarak dan Waduk Saguling, Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat.
Untuk PLTS terapung di Danau Singkarak diketahui berkapasitas 90 megawatt (MW). Sementara, PLTS di Waduk Saguling berkapasitas 60 MW. Pengembangan kedua PLTS ini merupakan komitmen pemerintah untuk meningkatkan penggunaan energi bersih, dan mempercepat transisi menuju energi yang lebih ramah lingkungan.