Jakarta - Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengumumkan pernyataan terkait pengunduran dirinya sebagai Perdana Menteri Kanada pada hari Senin (6/1). 

Perdana Menteri Kanada yang akan lengser dari jabatannya tersebut, menepis gagasan Kanada menjadi negara bagian AS ke-51, dengan mengatakan "tidak ada peluang sedikit pun" untuk mewujudkannya.

Baca Lainnya :

• Menlu Ukraina: Kunjungan Utusan Khusus Trump akan Diilakukan pada waktunya0
• Perjalanan Jemaah Haji 2025 Dijadwalkan 2 Mei 0
• Biaya Haji 1446 H/2025 M Turun0
• Brazil: Indonesia Resmi Menjadi Anggota BRICS0
• Dilaporkan 95 Orang Tewas Akibat Gempa Berkekuatan 7,1 m yang Mengguncang Tibet, Tiongkok0

Trudeau merespon tanggapan tersebut muncul saat Presiden terpilih As Donald Trump pada hari Selasa menbuly negara tetangga bagian Amerika itu.

Trump telah memikirkan secara berminggu-minggu tentang pencaplokan Kanada setelah ia kembali ke Gedung Putih pada tanggal 20 Januari, dan telah menyebut Trudeau sebagai "gubernur" dari "Negara Bagian Kanada yang Agung."

Namun stetmen Trump di patahkan Trudeau dengan mengunggah pertanyaan di media sosial akun x pribadinya.

"Tidak ada peluang sedikit pun bagi Kanada untuk menjadi bagian dari Amerika Serikat," tulis Trudeau pada akun x.

Sementara itu, beberapa jam sebelumnya, Presiden terpilih Trump mengatakan dia dapat menggunakan "kekuatan ekonomi" untuk menjadikan Kanada sebuah negara.

Ia melontarkan ancaman tersebut pada sebuah konferensi pers di resor miliknya Mar-a-Lago di Florida, di mana ia juga menolak mengesampingkan kemungkinan penggunaan kekuatan militer untuk menguasai Terusan Panama dan Greenland.

Namun, Trump mengatakan ia tidak akan bertindak sejauh itu dengan mengerahkan militer AS ke Kanada.

"Kanada dan Amerika Serikat, itu akan menjadi sesuatu yang berarti," katanya.

Ia melanjutkan: "Anda menyingkirkan garis yang dibuat secara artifisial dan melihat seperti apa bentuknya dan itu juga akan jauh lebih baik bagi keamanan nasional. Jangan lupa: Pada dasarnya kita melindungi Kanada."

Trump juga mengatakan AS tidak membutuhkan ekspor kendaraan Kanada karena ia "lebih suka membuatnya di Detroit."

Sumber dailysabah