- 2 Orang Tewas dan Puluhan Orang Terluka Dalam Insiden Teror Dipasar Natal, Jerman
- Kitab Merah Turkiye Mendapat Pembaruan
- Kereta Api Populer Eastern Express di Turkiye akan Melayani 60 Perjalanan Musim Dingin
- Hadiri KTT D-8, Presiden Prabowo Tegas Serukan Persatuan Negara Muslim
- Warga Ilegal Israel Membakar Masjid di Tepi Barat, Gaza
- Mahkamah Internasional meminta Tegaskan Kewajiban Israel terhadap Misi Kemanusiaan PBB di Gaza
- Pakar Hukum Spanyol Ramai-ramai Bikin Petisi Desak Embargo Senjata Terhadap Israel
- Pastikan Kelancaran Saat Libur Nataru, Wapres Gibran Tinjau Proyek Stasiun KCIC Karawang
- BMKG Himbau Masyarakat Waspada Terhadap Cuaca Ekstrem Menjelang Perayaan Natal
- Terkait Pembunuhan Jendral Nuklir, Indonesia jadi Sorotan Media Rusia
Beri Peringatan Perang, Kapal Selam China Tangkap ada Agen Rahasia Sembunyi di Bawah Laut
Jakarta - Kementerian Keamanan Nasional China mengatakan pihaknya telah menangkap perangkat mata-mata yang terpasang di permukaan dan dasar laut di area Laut China Selatan (LCS).
Pemerintah China mengatakan perangkat mata-mata yang tersembunyi di dasar laut tersebut bisa langsung mengirim informasi penting dan berpotensi mengatur 'medan perang'.
Baca Lainnya :
- Sebanyak 33 Orang Terduga Militan ISIS berhasil di bekuk Polisi Turki di Istanbul0
- Dosen UIN KHAS Jember Lakukan Riset Fikih Mitigasi di Turki dan Maroko0
- 5 Besar Negara Mayoritas Muslim Berkekuatan Militer Melebihi Negara Zionis Israel0
- Demo Besar - besaran buruh Kawal Putusan Uji Materiil Omnibus Law0
- Minim Anggaran, Kementerian Perumahan Gandeng Pengembang0
Dirangkum dari beberapa sumber dan media masa. Hal ini disampaikan dalam sebuah artikel di akun WeChat Kementerian Keamanan Nasional China, dikutip dari Reuters, Selasa (29/10).
Ketegangan di LCS antara China dan Filipina dalam memperebutkan wilayah strategis di kawasan itu telah memunculkan risiko eskalasi yang diprediksi akan melibatkan Amerika Serikat (AS). Pasalnya, AS telah membuat perjanjian akan membela Filipina jika sewaktu-waktu diserang.
China juga telah mengambil ancang-ancang perang melawan Taiwan dengan menyiapkan kapal selam dan pesawat militer, sehingga memicu ketegangan lebih lanjut dengan AS.
"Pasukan keamanan nasional telah mengamankan beberapa jenis perangkat teknis spesial yang digunakan untuk mengintai informasi dan data di bawah laut. Perangkat-perangkat itu tersembunyi di beberapa titik," kata Kementerian Keamanan Nasional China, tanpa memperinci di mana pastinya lokasi perangkat-perangkat itu ditemukan.
"Beberapa perangkat berperan sebagai 'agen rahasia', hanyut dan terapung mengikuti ombak, memantau keadaan di wilayah perairan kita secara real time. Beberapa di antaranya berfungsi sebagai 'mercusuar' bawah air, yang menunjukkan arah bagi kapal selam asing yang telah menginvasi perairan kita," kementerian menambahkan.
Sebagai informasi, China mengklaim hampir semua wilayah di LCS sebagai teritorinya, termasuk area yang diklaim oleh Brunei, Malaysia, Filipina, dan Vietnam.
Beijing juga telah mengumumkan pihaknya tak akan menurunkan pasukan ke Taiwan yang selama ini diklaim sebagai bagian dari china. Pemerintah mengatakan masyarakat Taiwan yang akan memutuskan sendiri masa depan mereka.
Pertarungan di kawasan laut telah meluas antara China dengan AS beserta sekutunya, menurut analis. Beijing sudah menyiapkan generasi baru kekuatan nuklir, serta pertahanan bawah laut yang akan dioperasikan di akhir dekade ini.
"Menghadapi perang terselubung yang serius dan rumit yang melibatkan keamanan bawah laut dan ancaman nyata dari spionase asing serta badan intelijen... (kementerian) akan dengan tegas membela kedaulatan, keamanan, dan kepentingan pembangunan China serta berkontribusi pada pembangunan negara maritim yang kuat, " kata kementerian.