- 2 Orang Tewas dan Puluhan Orang Terluka Dalam Insiden Teror Dipasar Natal, Jerman
- Kitab Merah Turkiye Mendapat Pembaruan
- Kereta Api Populer Eastern Express di Turkiye akan Melayani 60 Perjalanan Musim Dingin
- Hadiri KTT D-8, Presiden Prabowo Tegas Serukan Persatuan Negara Muslim
- Warga Ilegal Israel Membakar Masjid di Tepi Barat, Gaza
- Mahkamah Internasional meminta Tegaskan Kewajiban Israel terhadap Misi Kemanusiaan PBB di Gaza
- Pakar Hukum Spanyol Ramai-ramai Bikin Petisi Desak Embargo Senjata Terhadap Israel
- Pastikan Kelancaran Saat Libur Nataru, Wapres Gibran Tinjau Proyek Stasiun KCIC Karawang
- BMKG Himbau Masyarakat Waspada Terhadap Cuaca Ekstrem Menjelang Perayaan Natal
- Terkait Pembunuhan Jendral Nuklir, Indonesia jadi Sorotan Media Rusia
Biden sebut Serangan Rudal Rusia ke Ukraina Keterlaluan
Jakarta - Presiden AS Joe Biden menyebut serangan rudal dan pesawat nirawak Rusia ke Ukraina sebagai tindakan yang "keterlaluan", kata Gedung Putih pada Kamis.
"Semalam, Rusia melancarkan serangan udara yang mengerikan ke Ukraina," kata Gedung Putih dalam pernyataannya.
Baca Lainnya :
- Borrel, Respons Eropa atas Perang Ukraina dan Gaza Standar Dua0
- Jaksa ICC Tolak Permohonan Banding, Netanyahu Tetap Jadi Buronan ICC0
- PM Jepang Prihatin Lebih Banyak Bom Dijatuhkan di Gaza dari pada Perang Dunia II di Tokyo 0
- Seruan Presiden Erdogan ajak negara-negara Muslim satukan kekuatan hentikan Israel0
- Kanada janjikan bantuan kemanusiaan untuk Gaza dan Tepi Barat Rp792,7M0
Disebutkan, Rusia meluncurkan hampir 200 rudal dan pesawat nirawak ke kota-kota dan fasilitas energi Ukraina. Akibatnya, penduduk sipil Ukraina tidak mendapatkan pasokan listrik.
Biden juga mengatakan bahwa serangan Rusia itu menjadi pengingat tentang pentingnya membantu Ukraina membela diri melawan agresi Rusia.
Setelah perang Rusia-Ukraina berlangsung lebih dari 1.000 hari, Biden meyakinkan rakyat Ukraina bahwa AS mendukung mereka.
"Awal tahun ini, atas arahan saya, Amerika Serikat telah memprioritaskan pengiriman sistem pertahanan udara ke Ukraina," kata dia mengenang keputusannya.
"Departemen Pertahanan telah mengirimkan ratusan rudal pertahanan udara tambahan ke Ukraina, sebagai konsekuensi dari keputusan ini, dan pengiriman berikutnya sedang diproses," katanya menjelaskan.
Dalam beberapa bulan terakhir, pemerintahan AS telah berusaha membantu Ukraina meningkatkan ketahanan jaringan energi mereka sebagai persiapan menghadapi musim dingin.
Departemen Pertahanan AS juga terus mengirimi Ukraina dengan alutsista penting lain seperti artileri, roket, dan kendaraan lapis baja, menurut pernyataan Gedung Putih."Rusia terus meremehkan keberanian, ketahanan, dan tekad rakyat Ukraina," kata Presiden AS yang akan mengakhiri masa tugasnya itu.
Dia menegaskan lagi dukungan AS dan lebih dari 50 negara lain bagi Ukraina dalam "perjuangan kemerdekaannya."
Sumber: Anadolu-OANA