- Kolaborasi Gemala Group - ECE Memperkuat Budaya hingga Hubungan Bisnis antara Turki & ASEAN
- TurkIndoCham Business Tour pada Event Colors of the World di Istanbul, Turki
- Utusan Presiden RI, Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus, di Roma
- Gempa Guncang Turki 6,2 Magnetudo
- Pimpinan Umat Katolik, Tutup Usia
- Profesor Sinan Yegul, diangkat Sebagai Wakil Presiden Bidang Hubungan Internasional, ASEAN Internasi
- Presiden Prabowo Mengaku Grogi saat Pidato di Depan Parlemen Turki
- Anindya Bakrie: KADIN Indonesia, Tergetkan Perdagangan Indonesia-Turki Mencapai 10 Miliar Dolar AS
- Usai Lawatan di Abu Dhabi, Presiden Prabowo Bertolak ke Ankara
- Prabowo: Indonesia Siap Evakuasi 1000 Warga Palestina ke Indonesia
Biden sebut Serangan Rudal Rusia ke Ukraina Keterlaluan

Jakarta - Presiden AS Joe Biden menyebut serangan rudal dan pesawat nirawak Rusia ke Ukraina sebagai tindakan yang "keterlaluan", kata Gedung Putih pada Kamis.
"Semalam, Rusia melancarkan serangan udara yang mengerikan ke Ukraina," kata Gedung Putih dalam pernyataannya.
Baca Lainnya :
- Borrel, Respons Eropa atas Perang Ukraina dan Gaza Standar Dua0
- Jaksa ICC Tolak Permohonan Banding, Netanyahu Tetap Jadi Buronan ICC0
- PM Jepang Prihatin Lebih Banyak Bom Dijatuhkan di Gaza dari pada Perang Dunia II di Tokyo 0
- Seruan Presiden Erdogan ajak negara-negara Muslim satukan kekuatan hentikan Israel0
- Kanada janjikan bantuan kemanusiaan untuk Gaza dan Tepi Barat Rp792,7M0
Disebutkan, Rusia meluncurkan hampir 200 rudal dan pesawat nirawak ke kota-kota dan fasilitas energi Ukraina. Akibatnya, penduduk sipil Ukraina tidak mendapatkan pasokan listrik.
Biden juga mengatakan bahwa serangan Rusia itu menjadi pengingat tentang pentingnya membantu Ukraina membela diri melawan agresi Rusia.
Setelah perang Rusia-Ukraina berlangsung lebih dari 1.000 hari, Biden meyakinkan rakyat Ukraina bahwa AS mendukung mereka.
"Awal tahun ini, atas arahan saya, Amerika Serikat telah memprioritaskan pengiriman sistem pertahanan udara ke Ukraina," kata dia mengenang keputusannya.
"Departemen Pertahanan telah mengirimkan ratusan rudal pertahanan udara tambahan ke Ukraina, sebagai konsekuensi dari keputusan ini, dan pengiriman berikutnya sedang diproses," katanya menjelaskan.
Dalam beberapa bulan terakhir, pemerintahan AS telah berusaha membantu Ukraina meningkatkan ketahanan jaringan energi mereka sebagai persiapan menghadapi musim dingin.
Departemen Pertahanan AS juga terus mengirimi Ukraina dengan alutsista penting lain seperti artileri, roket, dan kendaraan lapis baja, menurut pernyataan Gedung Putih."Rusia terus meremehkan keberanian, ketahanan, dan tekad rakyat Ukraina," kata Presiden AS yang akan mengakhiri masa tugasnya itu.
Dia menegaskan lagi dukungan AS dan lebih dari 50 negara lain bagi Ukraina dalam "perjuangan kemerdekaannya."
Sumber: Anadolu-OANA
