BRICS Gandeng 13 Negara Mitra Baru
Indonesia termasuk salah satu Mitra Baru BRICS

By Icu Bransky 24 Okt 2024, 18:22:51 WIB International
BRICS Gandeng 13 Negara Mitra Baru

Jakarta - Dalam langkah bersejarah, aliansi BRICS telah menambahkan 13 negara baru, termasuk Indonesia sebagai negara mitra, yang selanjutnya memperluas pengaruh dan jangkauan globalnya.

Dilansir media Bernama, Kamis (24/10/2024), pengumuman tersebut dibuat selama KTT BRICS yang sedang berlangsung di Kazan, Rusia pada Kamis (24/10).

Di bawah kepemimpinan Rusia, BRICS+ telah menarik lebih dari 30 negara di seluruh dunia. Mereka melihat dengan minat yang sangat potensial yang akan meningkatkan posisi geopolitiknya dan memperluas pengaruh ekonominya, utamanya di pasar non-barat di Asia-Pasifik, Afrika, dan Amerika Latin.

Baca Lainnya :

Yang terpenting, BRICS memanfaatkan posisi geopolitiknya untuk memengaruhi urusan global dan mengejar kebijakan luar negeri yang lebih seimbang dan beragam.

Beberapa ahli mengatakan, Rusia memanfaatkan BRICS untuk tujuan jangka panjangnya dalam memerangi isolasi dan melawan hegemoni barat. Salah satu negara yang dianggap punya potensi besar untuk bergabung adalah Indonesia.


Dilansir media Bernama, Kamis (24/10), pengumuman tersebut dibuat selama KTT BRICS yang sedang berlangsung di Kazan, Rusia pada Kamis (24/10).

Negara-negara yang baru ditambahkan tersebut, meliputi Indonesia, Aljazair, Belarus, Bolivia, Kuba, Kazakhstan, Malaysia, Nigeria, Thailand, Turki, Uganda, Uzbekistan, dan Vietnam. Ke-13 negara itu kini bergabung dengan BRICS sebagai negara mitra, meskipun belum menjadi anggota penuh.


Kemitraan ini membuka pintu bagi kolaborasi yang lebih besar di berbagai bidang seperti perdagangan, investasi, pembangunan infrastruktur, dan penyelarasan politik.

Langkah tersebut dipandang sebagai bagian dari strategi BRICS untuk mendiversifikasi pengaruhnya di luar lima anggota aslinya -- Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan -- dan untuk menciptakan kerangka ekonomi global yang lebih inklusif


Perluasan tersebut juga merupakan respons langsung terhadap meningkatnya kebutuhan akan alternatif bagi lembaga-lembaga yang didominasi Barat seperti Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia.


"Ekspansi ini menandai babak baru bagi BRICS seiring upaya kita untuk terus membangun tatanan global yang lebih inklusif dan representatif," kata Presiden Rusia Vladimir Putin di KTT BRICS tersebut.


 Di bawah kepemimpinan Rusia, BRICS+ telah menarik lebih dari 30 negara di seluruh dunia. Mereka melihat dengan minat yang sangat potensial yang akan meningkatkan posisi geopolitiknya dan memperluas pengaruh ekonominya, utamanya di pasar non-barat di Asia-Pasifik, Afrika, dan Amerika Latin.




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment