- Profesor Sinan Yegul, diangkat Sebagai Wakil Presiden Bidang Hubungan Internasional, ASEAN Internasi
- Presiden Prabowo Mengaku Grogi saat Pidato di Depan Parlemen Turki
- Anindya Bakrie: KADIN Indonesia, Tergetkan Perdagangan Indonesia-Turki Mencapai 10 Miliar Dolar AS
- Usai Lawatan di Abu Dhabi, Presiden Prabowo Bertolak ke Ankara
- Prabowo: Indonesia Siap Evakuasi 1000 Warga Palestina ke Indonesia
- Presiden Prabowo Lawatan ke Kawasan Timur Tengah dan Turkiye
- TurkAseanCham Luncurkan Program Sosial Inspiratif di Indonesia: Yatim Business Academy Resmi Dimulai
- Singapura, Kerahkan Kecoa untuk Mencari Korban Gempa Myanmar
- Gelombang Masa As, Gelar Aksi Menentang Kebijakan Pemerintahan Presiden Trump
- Turki Ngamuk Ambil Alih Pangkalan T4
Kementerian Luar Negeri Berhasil Pulangkan Ratusan WNI Korban TPPO Online Scam dari Myanmar

Keterangan Gambar : Tim Pelindungan WNI Kementerian Luar Negeri, dibantu oleh KBRI Yangon dan KBRI Bangkok, Selasa, 18 Maret, telah berhasil memulangkan 400 WNI terduga korban TPPO terjerumus jaringan online scam dari Myawaddy, Myanmar. (Kantor Komunikasi Kepresidenan)
Jakarta - Setelah upaya yang tidak mudah untuk melewati wilayah konflik dan menyelesaikan batas Myanmar - Thailand, Tim Pelindungan WNI Kementerian Luar Negeri, dibantu oleh KBRI Yangon dan KBRI Bangkok hari ini (18/3) telah berhasil memulangkan 400 WNI tiba-tiba korban TPPO terjerumus jaringan online scam dari Myawaddy, Myanmar. 400 WNI korban tak terduga TPPO ini diterbangkan dengan dua pesawat dari Bandara Don Mueang Bangkok dan telah tiba di Bandara Soekarno-Hatta. Sekitar 154 WNI yang direncanakan tiba besok, 19 Maret 2025 juga melalui Bandara Soekarno-Hatta. Dengan demikian, total korban tak terduga WNI TPPO yang dipulangkan berjumlah 554 orang dengan 449 laki-laki dan 105 perempuan.
Menteri Luar Negeri Sugiono menyambut kloter pertama pemulangan WNI tersebut di Bandara Soekarno-Hatta. “Upaya repatriasi WNI ini merupakan Arahan Presiden Prabowo untuk melakukan pelindungan dan penyelamatan WNI yang mengalami masalah di luar negeri,” papar Menlu Sugiono.
Baca Lainnya :
- Prabowo: Indonesia harus Berbangga Memiliki Cadangan Emas terbesar ke 6 Didunia 0
- Perusahaan Jepang Setujui Kenaikan Gaji0
- Presiden Prabowo Resmikan 17 Stadion Berstandar FIFA 0
- Teken Kontrak dengan Saudia Airlines, Kemenag Tuntaskan Tahap Penyediaan Angkutan Haji 20250
- Diskriminasi di Diaspora Turki: Mentalitas Beyaz Turk dan Kekuatan Besar dalam Dunia Kecil Merek0
Menlu Sugiono menggarisbawahi rumitnya situasi evakuasi WNI, yang dilakukan dari wilayah konflik di Myanmar dan kemudian melintasi perbatasan Myanmar – Thailand selama 10 jam jalan darat dengan 13 armada bus. “Ada berbagai faksi dan kepentingan di Myawaddy, Myanmar. Koordinasi yang dilakukan tidak mudah dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk bisa sampai dan melakukan upaya bantuan,” tambah Menlu Sugiono.
Menlu menjelaskan bahwa dari Myawaddy, para WNI rencananya akan diterbangkan langsung dari Maesot, Thailand. Namun karena jumlahnya yang banyak dan tidak dimungkinkan untuk pesawat-pesawat besar yang terbang dari Maesot, WNI akhirnya dibawa ke Bangkok untuk ditarik dari Bandara Don Mueang. WNI harus menempuh perjalanan yang cukup lama sekitar 6 jam dari Maesot.
Tim gabungan dari Kemlu Pusat, KBRI Yangon, dan KBRI Bangkok berperan penting dalam mengoordinasikan, mengawal, dan memfasilitasi WNI hingga ketibaan mereka di tanah air. Adapun kloter pertama pemulangan WNI dipimpin oleh Duta Besar Rachmat Budiman, Duta Besar RI untuk Kerajaan Thailand. Kloter selanjutnya yang akan tiba besok akan dipimpin oleh Direktur Pelindungan WNI, Judha Nugraha.
“Saya paham pekerjaan yang dilakukan tidak mudah, dan juga ada unsur ancaman terhadap jiwa dan keselamatan mereka semua. Namun karena rasa cinta kepada sesama warga negara, kemudian rasa tanggung jawab kepada tugas dan pengabdian, upaya ini di tengah berbagai tantangan bisa terlaksana dengan sebaik-baiknya,” ucap Menlu Sugiono mengapresiasi upaya yang telah dilakukan oleh Tim Kementerian Luar Negeri di lapangan.
Selain mengapresiasi Tim Kemlu, Menlu Sugiono juga menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Thailand dan Myanmar. Menlu juga mengapresiasi berbagai lembaga dan kementerian lainnya yang telah membantu suksesnya repatriasi ini.
Ke depan, untuk upaya pencegahan keterlibatan WNI pada jaringan online scam , Menlu Sugiono mengimbau masyarakat yang ingin bekerja di luar negeri agar tidak mudah mempengaruhi iming-iming janji yang tidak jelas dan menggunakan jalur-jalur yang resmi, legal, dan dapat dipertanggungjawabkan.
Kasus online scam di Myawaddy ini bukanlah kasus pertama yang ditangani Kemlu. Kasus online scam sudah terjadi sejak 2020. Sebelumnya, Kemlu berhasil memulangkan 92 orang di tahun 2024 dan 174 orang di bulan Januari – Februari 2025. Hingga saat ini sudah lebih dari 6.800 kasus yang ditangani dan tersebar di 10 negara tujuan.
