- Profesor Sinan Yegul, diangkat Sebagai Wakil Presiden Bidang Hubungan Internasional, ASEAN Internasi
- Presiden Prabowo Mengaku Grogi saat Pidato di Depan Parlemen Turki
- Anindya Bakrie: KADIN Indonesia, Tergetkan Perdagangan Indonesia-Turki Mencapai 10 Miliar Dolar AS
- Usai Lawatan di Abu Dhabi, Presiden Prabowo Bertolak ke Ankara
- Prabowo: Indonesia Siap Evakuasi 1000 Warga Palestina ke Indonesia
- Presiden Prabowo Lawatan ke Kawasan Timur Tengah dan Turkiye
- TurkAseanCham Luncurkan Program Sosial Inspiratif di Indonesia: Yatim Business Academy Resmi Dimulai
- Singapura, Kerahkan Kecoa untuk Mencari Korban Gempa Myanmar
- Gelombang Masa As, Gelar Aksi Menentang Kebijakan Pemerintahan Presiden Trump
- Turki Ngamuk Ambil Alih Pangkalan T4
Perusahaan Jepang Setujui Kenaikan Gaji
mencatatkan kenaikan terbesar dalam lebih dari tiga dekade.

Jakarta - Perusahaan-perusahaan di Jepang telah sepakat untuk menaikkan upah rata-rata lebih dari 5% pada tahun ini, mencatatkan kenaikan terbesar dalam lebih dari tiga dekade.
Dikutip dari laporan NHK, Kelompok buruh terbesar Jepang mengatakan perusahaan-perusahaan di seluruh negeri sepakat untuk menaikkan gaji rata-rata lebih dari 5 persen untuk tahun kedua berturut-turut.
Baca Lainnya :
- Presiden Prabowo Resmikan 17 Stadion Berstandar FIFA 0
- Teken Kontrak dengan Saudia Airlines, Kemenag Tuntaskan Tahap Penyediaan Angkutan Haji 20250
- Gerhana Bulan Penuh di Langit As 0
- Turkiye Memperketat Regulasi Industri Kripto0
- Rekomendasi Tempat Kulineran di Turkiye untuk Berbuka Puasa0
Konfederasi Serikat Buruh Jepang, atau Rengo, mengumumkan hasil pembicaraan upah musim semi bersama 760 perusahaan yang telah menanggapi hingga Jumat (14/03) lalu.
Seiring berakhirnya negosiasi perburuhan tahunan, sejumlah perusahaan Jepang mengumumkan bahwa mereka telah memenuhi tuntutan serikat pekerja sepenuhnya. Beberapa perusahaan Jepang, seperti konglomerat elektronik Hitachi, bahkan menawarkan kenaikan gaji yang memecahkan rekor.
Para pejabat mengatakan kenaikan gaji bulanan rata-rata adalah 17.828 yen atau sekitar 120 dolar. Itu termasuk kenaikan gaji rutin dan kenaikan gaji pokok bulanan.
Angka tersebut merupakan kenaikan sebesar 5,46 persen. Angka ini lebih tinggi dari tahun lalu, ketika kenaikan rata-rata melampaui 5 persen untuk pertama kalinya dalam 33 tahun.
Angka tersebut sedikit lebih rendah di 351 perusahaan kecil dan menengah dengan jumlah karyawan kurang dari 300 orang. Perusahaan-perusahaan ini telah menyetujui kenaikan gaji rata-rata sebesar 5,09 persen.
Namun, belum semua sektor terlibat, dan masih perlu dilihat bagaimana dampaknya bagi pekerja di perusahaan-perusahaan kecil.
Kenaikan gaji yang signifikan ini dianggap sebagai langkah krusial untuk mengimbangi lonjakan biaya hidup akibat inflasi. Banyak perusahaan Jepang yang terdorong oleh rekor laba akibat melemahnya yen juga ingin mempertahankan tenaga kerja mereka di tengah krisis tenaga kerja yang semakin meningkat.
Secara lebih luas, para pembuat kebijakan telah lama mendorong perusahaan Jepang untuk menaikkan gaji agar masyarakat bisa keluar dari pola pikir deflasi yang telah berlangsung selama puluhan tahun, yang membuat mereka cenderung enggan berbelanja secara percaya diri.
Menurut data awal dari Rengo, serikat pekerja dengan 7 juta anggota, kenaikan upah rata-rata tahun ini mencapai 5,46% yang menandai kenaikan terbesar dalam 34 tahun. Angka ini lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yang tercatat 5,28% sebelum direvisi turun menjadi 5,1%. Revisi akhir biasanya lebih rendah karena perjanjian dengan perusahaan-perusahaan kecil baru diperhitungkan kemudian.
Meskipun kenaikan upah ini terlihat substansial, para ekonom tetap skeptis mengenai dampaknya terhadap peningkatan belanja konsumen. Inflasi konsumen utama, termasuk harga makanan segar, telah mencapai 4%pada Januari yang merupakan level tertinggi dalam dua tahun.
Sementara itu Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba minggu ini memerintahkan pihak berwenang untuk mencari solusi guna meningkatkan gaji pengemudi truk. Ia juga menyatakan bahwa pemerintah sedang mempertimbangkan kebijakan yang memungkinkan perusahaan kecil menaikkan harga layanan mereka agar dapat membayar pekerja dengan lebih baik.
Serikat pekerja anggota Rengo menargetkan kenaikan upah rata-rata sebesar 6,09% pada tahun 2025, naik dari 5,85% pada 2024. Ini adalah pertama kalinya dalam 32 tahun mereka menuntut kenaikan lebih dari 6 persen.
Pada tahun ini, Rengo berfokus pada upaya menaikkan gaji pekerja di perusahaan kecil.
"Kenaikan gaji rata-rata di perusahaan kecil mencapai titik tertinggi dalam 33 tahun, tetapi masih ada kesenjangan besar dengan perusahaan besar. Karena negosiasi gaji di perusahaan kecil masih berlangsung hingga April dan Mei, kami akan terus mendukung mereka," kata Presiden Rengo, Tomoko Yoshino, dalam konferensi pers terkait kenaikan upah perusahaan Jepang.
Presiden Rengo Yoshino Tomoko mengatakan, "Angka awal menunjukkan kesenjangan kenaikan upah antara perusahaan besar dan perusahaan kecil telah berkurang. Namun, negosiasi untuk perusahaan kecil masih berlangsung. Negosiasi akan terus berlanjut hingga sekitar April dan Mei, jadi kami akan terus mendukungnya hingga saat itu."
Yoshino mengatakan ingin melihat tren kenaikan gaji berlanjut tahun depan dan seterusnya.
