- 2 Orang Tewas dan Puluhan Orang Terluka Dalam Insiden Teror Dipasar Natal, Jerman
- Kitab Merah Turkiye Mendapat Pembaruan
- Kereta Api Populer Eastern Express di Turkiye akan Melayani 60 Perjalanan Musim Dingin
- Hadiri KTT D-8, Presiden Prabowo Tegas Serukan Persatuan Negara Muslim
- Warga Ilegal Israel Membakar Masjid di Tepi Barat, Gaza
- Mahkamah Internasional meminta Tegaskan Kewajiban Israel terhadap Misi Kemanusiaan PBB di Gaza
- Pakar Hukum Spanyol Ramai-ramai Bikin Petisi Desak Embargo Senjata Terhadap Israel
- Pastikan Kelancaran Saat Libur Nataru, Wapres Gibran Tinjau Proyek Stasiun KCIC Karawang
- BMKG Himbau Masyarakat Waspada Terhadap Cuaca Ekstrem Menjelang Perayaan Natal
- Terkait Pembunuhan Jendral Nuklir, Indonesia jadi Sorotan Media Rusia
Korea Selatan cabut darurat militer setelah parlemen desak Presiden Yoon
Keterangan Gambar : Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol
Jakarta - Dunia dikejutkan oleh pengumuman darurat militer di Korea Selatan oleh Presiden Yoon Suk Yeol. Hal tersebut memicu kegemparan politik di dalam negeri Ginseng, Korea Selatan.
'Kekacauan' ini bermula ketika Yoon mendeklarasikan darurat militer pada Selasa (3/12) tengah malam. Ia menuduh oposisi sebagai "kekuatan anti-negara pro-Korea Utara" dan menyebut mereka telah menciptakan krisis yang mengancam tatanan konstitusional.
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol membatalkan keputusannya untuk memberlakukan darurat militer, yang ditolak oleh mayoritas anggota parlemen.
Baca Lainnya :
- Rasanya seperti Kudeta di Myanmar sedang terjadi di sini, ungkap Warga Korsel 0
- Presiden As Monitor Darurat Militer Korea Selatan0
- Korea Selatan, Darurat Militer, Negara Chaos hingga Presiden terpojok0
- Kesempatan Iklan dari TurkIndo News: Umumkan Kesuksesan Anda!0
- MoU antara Pelaku Usaha Indonesia dan Kanada0
Setelah tekanan dari parlemen dan protes besar-besaran warga Korsel, Presiden Yoon akhirnya mengumumkan pencabutan darurat militer melalui pidato yang disiarkan televisi pada Rabu pagi (4/11).
"Kami menerima permintaan dari Majelis Nasional dan mencabut darurat militer melalui rapat kabinet," ujar Yoon, Presiden Korsel.
Tak hanya itu, Yoon juga mengatakan bahwa pasukan telah ditarik dari parlemen.
Pengumuman ini disambut sorak-sorai dari para demonstran yang masih berada di luar gedung parlemen meski dalam suhu dingin.
Warga Korsel turun ke jalan untuk merayakan keputusan itu setelah Yoon mengatakan dia akan mematuhi keputusan parlemen.
Warga Korea Selatan menggambarkan perasaan kekhawatiran, kejutan, dan kebingungan setelah Presiden negara tersebut mengumumkan penerapan hukum militer, yang menyebabkan kekacauan politik di negara itu.
Salah satu, warga Seoul, Ra Ji-soo, yang melaporkan mendengar suara helikopter di dekat rumahnya pada Selasa malam.
"Rasanya seperti kudeta di Myanmar sedang terjadi di sini di Korea. Saya khawatir,"
Diketahui Presiden Korea Selatan, Yoon telah memberlakukan darurat militer yang berlaku mulai Selasa malam, pertama kalinya dalam 45 tahun.
Namun, 190 anggota parlemen dari 300 anggota parlemen menolak langkah presiden, yang mengharuskan Yoon untuk mematuhi usulan mereka.