Pertemuan Trade and Investment Ministerial Meeting (TIMM) in Brazil

By Icu Bransky 27 Okt 2024, 19:20:14 WIB International
Pertemuan Trade and Investment Ministerial Meeting  (TIMM) in Brazil

Jakarta - Brazil - Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional, Djatmiko Bris Witjaksono mewakili Menteri Perdagangan RI didampingi Deputi Kerja Sama Penanaman Modal, Tirta Nugraha Mursitama menghadiri pertemuan Trade and Investment Ministerial Meeting (TIMM) di bawah Presidensi G20 Brasil di Brasilia, Kamis (24/10).

Pertemuan tersebut terbagi menjadi dua sesi yaitu sesi I: WTO Reform and Strengthening of the Multilateral Trading System & Women in International Trade dan sesi II: Trade and Sustainable Development & Sustainable Development in Investment Agreements.

Pada sesi pertama, Dirjen PPI menyampaikan pentingnya WTO untuk tetap relevan dengan perkembangan dunia saat ini. Indonesia mendorong negara anggota WTO agar mengedepankan pendekatan yang inklusif dan konstruktif dalam mengatasi berbagai tantangan terkini. Indonesia mengedepankan reformasi sistem penyelesaian sengketa WTO untuk memastikan prediktabilitas dan integritas dari sistem perdagangan multilateral. Untuk itu, Indonesia mendorong akselarasi negosiasi di WTO untuk menyelesaikan reformasi sistem penyelesaian sengketa pada akhir 2024.

Baca Lainnya :


Indonesia mendorong penyelesaian isu pertanian, terutama kebijakan stok pangan publik untuk mengatasi rentannya ketahanan pangan dunia. Sementara terkait isu moratorium Custom Duties on Electronic Transmission, Indonesia menekankan pentingnya diskusi lebih lanjut untuk menentukan sejauh mana cakupan dan impact dari CDET. Indonesia menekankan pentingnya akses finansial dan digital bagi perempuan untuk lebih terintegrasi dalam perdagangan internasional.

Pada sesi kedua, Indonesia menekankan pentingnya kolaborasi global. Solidaritas dan kerja sama internasional menjadi kunci untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pembangunan ekonomi, sosial, dan lingkungan yang berkelanjutan. Hilirisasi saat ini menjadi salah satu agenda utama Indonesia sebagai kunci pembangunan berkelanjutan. Dengan mendorong penciptaan nilai tambah dan diversifikasi rantai pasok global, upaya ini membutuhkan dukungan dari negara maju agar manfaat pembangunan dapat dirasakan secara merata.

Dalam kesempatan yang sama, Indonesia menegaskan komitmen negara G20 untuk menghindari tindakan unilateral dengan mengatasnamakan kebijakan lingkungan dan perubahan iklim yang dapat menjadi hambatan yang tidak perlu bagi perdagangan internasional.





Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment