- 2 Orang Tewas dan Puluhan Orang Terluka Dalam Insiden Teror Dipasar Natal, Jerman
- Kitab Merah Turkiye Mendapat Pembaruan
- Kereta Api Populer Eastern Express di Turkiye akan Melayani 60 Perjalanan Musim Dingin
- Hadiri KTT D-8, Presiden Prabowo Tegas Serukan Persatuan Negara Muslim
- Warga Ilegal Israel Membakar Masjid di Tepi Barat, Gaza
- Mahkamah Internasional meminta Tegaskan Kewajiban Israel terhadap Misi Kemanusiaan PBB di Gaza
- Pakar Hukum Spanyol Ramai-ramai Bikin Petisi Desak Embargo Senjata Terhadap Israel
- Pastikan Kelancaran Saat Libur Nataru, Wapres Gibran Tinjau Proyek Stasiun KCIC Karawang
- BMKG Himbau Masyarakat Waspada Terhadap Cuaca Ekstrem Menjelang Perayaan Natal
- Terkait Pembunuhan Jendral Nuklir, Indonesia jadi Sorotan Media Rusia
PKK klaim serangan teror terhadap DIRGANTARA Turkiye
Keterangan Gambar : Foto : gettyimage
Jakarta - Ankara - Sumber Al Jazeera, Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang oleh pemerintah Turkiye mengeklaim bertanggung jawab atas serangan yang terjadi di perusahaan pertahanan negara di dekat ibu kota Ankara.
Serangan tersebut menewaskan lima orang dan melukai 22 lainnya. Melalui aplikasi Telegram, PKK menyebut aksi ini sebagai tindakan pengorbanan yang dilakukan oleh “tim batalyon abadi” mereka.
Baca Lainnya :
- Respon Negeri Paman Sam, Israel Serang Iran0
- Breaking News! Israel Serang Iran, Terdengar Ledakan di Teheran0
- Sutradara Kelly Marcel Buka Kemungkinan Munculnya Berbagai Simbiot Setelah Venom: The Last Dance0
- Hanya Diproduksi 799 Unit, Ferrari F80 Ludes Terjual0
- Detik-Detik Turki Bombardir Wilayah Suriah0
Serangan terhadap perusahaan Industri Dirgantara Turkiye (TUSAS) terjadi pada Rabu (23/10/2024) lalu.
Dilansir Al Jazeera, para penyerang meledakkan bahan peledak dan menembaki kampus TUSAS yang dikenal sebagai pusat desain dan produksi pesawat sipil dan militer, termasuk kendaraan udara tak berawak (UAV) serta sistem pertahanan ruang angkasa.
Menanggapi serangan ini, Kementerian Pertahanan Nasional Turkiye pada Jumat (25/10/2024) meluncurkan serangan udara untuk malam kedua berturut-turut ke wilayah Irak utara.
Mereka menghantam 34 target PKK di daerah seperti Hakurk, Gara, Qandil, dan Sinjar, menghancurkan fasilitas, gudang, dan tempat persembunyian kelompok tersebut. Serangan ini juga mengikuti pertemuan keamanan yang dipimpin Presiden Recep Tayyip Erdogan bersama jajaran menteri utama dan pimpinan intelijen di Istanbul. Turkiye menyatakan memiliki bukti bahwa PKK bertanggung jawab atas serangan ini.
Menurut laporan, Erdogan menyebut para pelaku serangan menyusup ke Turkiye dari Suriah. Presiden Erdogan yang baru saja kembali dari pertemuan puncak BRICS di Kazan, Rusia, berjanji akan memberantas terorisme di sumbernya dan menegaskan komitmen Turkiye dalam melawan PKK hingga tuntas.
Pada Jumat, laporan dari Reuters mengutip sumber keamanan yang mengungkapkan bahwa Organisasi Intelijen Nasional Turkiye (MIT) telah menyerang sekitar 120 target PKK di Irak dan Suriah sejak serangan tersebut. Serangan Turkiye turut memicu eskalasi kekerasan di Suriah, dengan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia melaporkan bahwa 27 warga sipil tewas dalam 24 jam terakhir di wilayah utara dan timur Suriah akibat serangan pesawat tak berawak Turkiye. Serangan tersebut dikatakan menargetkan infrastruktur seperti jaringan air, listrik, dan pompa bensin. Militer Turkiye membantah menyerang target sipil.
Di dalam negeri, Menteri Dalam Negeri Turkiye Ali Yerlikaya mengumumkan penangkapan 176 tersangka anggota PKK dalam operasi yang berlangsung di berbagai wilayah negara.
Turkiye telah rutin melancarkan serangan terhadap PKK di Irak dan terhadap kelompok Kurdi di Suriah yang berafiliasi dengan PKK. Konflik panjang antara Turkiye dan PKK, yang memperjuangkan otonomi di wilayah tenggara, telah menewaskan puluhan ribu orang sejak 1980-an.