- 2 Orang Tewas dan Puluhan Orang Terluka Dalam Insiden Teror Dipasar Natal, Jerman
- Kitab Merah Turkiye Mendapat Pembaruan
- Kereta Api Populer Eastern Express di Turkiye akan Melayani 60 Perjalanan Musim Dingin
- Hadiri KTT D-8, Presiden Prabowo Tegas Serukan Persatuan Negara Muslim
- Warga Ilegal Israel Membakar Masjid di Tepi Barat, Gaza
- Mahkamah Internasional meminta Tegaskan Kewajiban Israel terhadap Misi Kemanusiaan PBB di Gaza
- Pakar Hukum Spanyol Ramai-ramai Bikin Petisi Desak Embargo Senjata Terhadap Israel
- Pastikan Kelancaran Saat Libur Nataru, Wapres Gibran Tinjau Proyek Stasiun KCIC Karawang
- BMKG Himbau Masyarakat Waspada Terhadap Cuaca Ekstrem Menjelang Perayaan Natal
- Terkait Pembunuhan Jendral Nuklir, Indonesia jadi Sorotan Media Rusia
Presiden Erdogan, Turki Siap Bantu Menjadi Eksekutor untuk Gencatan Senjata di Gaza
Keterangan Gambar : Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan (Foto Anadolu Agency)
Jakarta - Turki menyambut baik kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah di Lebanon dan siap memberikan segala kontribusi untuk menghentikan pertumpahan darah dan mencapai gencatan senjata di Jalur Gaza, kata Presiden Recep Tayyip Erdoğan pada hari Rabu.
"Kita menghadapi tanggung jawab bersejarah saat perang berkecamuk di kawasan kita," kata Erdoğan kepada anggota parlemen dari Partai Keadilan dan Pembangunan (Partai AK) yang berkuasa dalam sebuah pertemuan parlemen di ibu kota, Ankara.
Baca Lainnya :
- Joe Biden Umumkan Gencatan Senjata di Gaza dengan Turki, Qatar, dan Mesir0
- Arkeolog Menemukan Sebuah Prasasti Peradaban Kuno Kekaisaran Romawi, di Turki Barat0
- Surat Kabar Harian Israel Haaretz Terancam Diboikot Pemberitaan Kritis 0
- NATO Akan Temui Erdogan Bahas Perang di Ukraina dan Krisis Timur Tengah 0
- Jadi Buronan ICC, Mantan Menhan Israel Kabur ke Amerika. Mungkinkah Bisa Ditangkap? 0
“Turki mengharapkan semua pihak, terutama Israel, untuk memenuhi tanggung jawab mereka guna menjaga ketenangan di lapangan,” kata Erdoğan tentang gencatan senjata di Lebanon.
Gencatan senjata antara Israel dan kelompok bersenjata Lebanon, Hizbullah, mulai berlaku pada hari Rabu setelah kedua pihak menerima perjanjian yang ditengahi oleh AS dan Prancis, sebuah kemenangan langka bagi diplomasi di wilayah yang dilanda dua perang selama lebih dari setahun