- 2 Orang Tewas dan Puluhan Orang Terluka Dalam Insiden Teror Dipasar Natal, Jerman
- Kitab Merah Turkiye Mendapat Pembaruan
- Kereta Api Populer Eastern Express di Turkiye akan Melayani 60 Perjalanan Musim Dingin
- Hadiri KTT D-8, Presiden Prabowo Tegas Serukan Persatuan Negara Muslim
- Warga Ilegal Israel Membakar Masjid di Tepi Barat, Gaza
- Mahkamah Internasional meminta Tegaskan Kewajiban Israel terhadap Misi Kemanusiaan PBB di Gaza
- Pakar Hukum Spanyol Ramai-ramai Bikin Petisi Desak Embargo Senjata Terhadap Israel
- Pastikan Kelancaran Saat Libur Nataru, Wapres Gibran Tinjau Proyek Stasiun KCIC Karawang
- BMKG Himbau Masyarakat Waspada Terhadap Cuaca Ekstrem Menjelang Perayaan Natal
- Terkait Pembunuhan Jendral Nuklir, Indonesia jadi Sorotan Media Rusia
Rencana Besar Dibalik Latihan Perang Perdana TNI AL dan Rusia
Keterangan Gambar : Tangkapan layar - ilustrasi - Latihan perang Orruda 2024 Angkatan Laut Indonesia dan Rusia di Perairan Laut Jawa yang berlangsung 4 sampai 8 November 2024. ANTARA/HO-Data Fakta YouTube .
Jakarta - Dikutip dari berbagai sumber, Indonesia menggelar latihan bersama dengan Rusia untuk pertama kalinya bertajuk Orruda 2024.
Menurut keterangan Antara News, pada 23 Oktober 2024, dalam artikel berjudul "TNI AL dan Rusia latihan perang perdana di Surabaya 4 November hingga 8 November."
Latihan itu, dia menjelaskan, bertujuan meningkatkan kerja sama antara angkatan laut dua negara, memperkuat interoperabilitas, serta menguji kemampuan prajurit-prajurit TNI Angkatan Laut.
Baca Lainnya :
- Turki mengantisipasi penurunan tarif dari AS0
- Serangan Rudal Israel Kembali Serang Lebanon0
- Ketua Komisi EU bertemu Presiden Turki bahas hubungan, Gaza0
- Emas Bangkit Lagi Dibantu The Fed, Harga ke US$2700, Sempat di Hancurkan Trump0
- Wamendag RI pada Perundingan Indonesia-Canada CEPA0
Rusia sendiri mengerahkan, empat kapal perang Rusia sandar di Surabaya, Jawa Timur, untuk mengikuti Latihan Bersama (Latma) Orruda 2024.
Sementara Indonesia dengan dua kapal perang Republik Indonesia KRI I Gusti Ngurah Rai-368 dan KRI Frans Kaisiepo-368, juga dikerahkan.
Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Komando Armada II TNI Angkatan Laut Kolonel Laut (P) Widyo Sasongko saat dihubungi di Jakarta, menuturkan Angkatan Laut Rusia mengirim dua korvetnya, RFS Gromky dan RFS Aldar Tsydenzhapov, satu fregat RFS Rezkiy, satu kapal medium tanker-nya RFS Pechenga, satu helikopter KA-27, dan kapal tunda penyelamat (tug salvage) Alatau.
"Empat kapal dari Angkatan Laut Rusia sandar di Dermaga Jamrud Utara, Pelabuhan Perak, Surabaya, Minggu (3/11) sore. Kehadiran kapal perang itu dalam rangka mengikuti latihan bersama dengan TNI AL yaitu dari Koarmada II yang diberi sandi Latma Orruda 24," tutur Kadispen Koarmada II.
Di Surabaya, kedatangan kapal-kapal perang dari Armada Pasifik Angkatan Laut Rusia itu disambut oleh Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Danlantamal)V Surabaya Laksamana Pertama TNI Arya Delano, yang didampingi oleh Wakil Komandan (Wadan) Satuan Tugas (Satgas) Latma Orruda 24 Letkol Laut (P) Rivo Havilland.
Sementara itu sebagai latihan perdana yang digelar antara Indonesia dan Rusia.
Latihan Orruda 2024 tersebut mendapat sorotan dari sejumlah pihak, salah satunya terkait dengan implikasi geopolitik di baliknya.
Laporan dw.com, pada 4 November 2024, dalam artikel berjudul "Indonesia dan Rusia untuk pertama kalinya melakukan manuver bersama."
Menyebut bahwa, kapal Rusia sudah memasuki pelabuhan Surabaya.
Manuver ini akan berlangsung selama lima hari. Mereka akan berlangsung di pangkalan TNI Angkatan Laut di Surabaya dan di Laut Jawa.
Rusia, menurut TNI Angkatan Laut, mengirimkan tiga korvet, satu kapal tanker, dan satu kapal tunda.
Menurut laporan media tersebut, Presiden baru Indonesia, Prabowo Sibianto, yang mulai menjabat pada bulan Oktober.
Telah menyatakan niatnya untuk memperkuat kehadiran negaranya di panggung dunia.
Pada bulan Juli, ia mengunjungi Moskow untuk bernegosiasi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Kemudian pensiunan jenderal berusia 73 tahun itu menyebut Rusia sebagai teman baik dan menyatakan keinginannya untuk memperluas hubungan kedua negara.
Indonesia juga melakukan manuver dengan negara lain, termasuk sejak tahun 2006 bersama Amerika Serikat dalam latihan tahunan Super Garuda Shield.
Tahun ini, 4,5 ribu personel militer mengikuti latihan tersebut. Latihan itu berlangsung selama dua minggu.
Selain itu, Indonesia dianggap memberikan sinyal komitmen berkelanjutan Indonesia terhadap kenetralan non-blok.
Serta anggukan penyeimbang kepada Rusia di tengah hubungan keamanan yang lebih signifikan dengan AS dan sekutu-sekutunya.