- 2 Orang Tewas dan Puluhan Orang Terluka Dalam Insiden Teror Dipasar Natal, Jerman
- Kitab Merah Turkiye Mendapat Pembaruan
- Kereta Api Populer Eastern Express di Turkiye akan Melayani 60 Perjalanan Musim Dingin
- Hadiri KTT D-8, Presiden Prabowo Tegas Serukan Persatuan Negara Muslim
- Warga Ilegal Israel Membakar Masjid di Tepi Barat, Gaza
- Mahkamah Internasional meminta Tegaskan Kewajiban Israel terhadap Misi Kemanusiaan PBB di Gaza
- Pakar Hukum Spanyol Ramai-ramai Bikin Petisi Desak Embargo Senjata Terhadap Israel
- Pastikan Kelancaran Saat Libur Nataru, Wapres Gibran Tinjau Proyek Stasiun KCIC Karawang
- BMKG Himbau Masyarakat Waspada Terhadap Cuaca Ekstrem Menjelang Perayaan Natal
- Terkait Pembunuhan Jendral Nuklir, Indonesia jadi Sorotan Media Rusia
Turki mengantisipasi penurunan tarif dari AS
Jakarta - Turki menantikan penurunan tarif AS untuk ekspor baja dan tekstil di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump, menurut Menteri Perdagangan Omer Bolat. Lira Turki telah mengalami peningkatan yang signifikan, menguat karena ekspektasi kebijakan ekonomi AS yang baru.
Menteri Perdagangan Bolat, dalam sebuah wawancara baru-baru ini dengan AHaber, menyatakan optimismenya mengenai masa depan perdagangan luar negeri Turki, terutama mengantisipasi bea masuk yang lebih rendah untuk produk baja dan tekstil. Pernyataan ini muncul ketika lira Turki mencapai level terkuatnya sejak pertengahan Oktober, dengan kenaikan sebanyak 0,4%, diperdagangkan pada 34,2 terhadap dollar.
Pasar keuangan di Turki merespons secara positif terpilihnya kembali Trump, dengan indeks saham acuan Istanbul melonjak hampir 3%, menandai kinerja terbaiknya sejak Mei. Kenaikan pada hari Rabu disebabkan oleh kepercayaan investor terhadap agenda kebijakan Trump, yang termasuk mengupayakan perdamaian di wilayah-wilayah seperti Gaza dan Ukraina, yang berpotensi membantu program pemulihan ekonomi Ankara. Program ini bertujuan untuk menarik investasi asing untuk memerangi inflasi yang tinggi selama bertahun-tahun.
Baca Lainnya :
- Serangan Rudal Israel Kembali Serang Lebanon0
- Ketua Komisi EU bertemu Presiden Turki bahas hubungan, Gaza0
- Emas Bangkit Lagi Dibantu The Fed, Harga ke US$2700, Sempat di Hancurkan Trump0
- Wamendag RI pada Perundingan Indonesia-Canada CEPA0
- Serangan Hizbullah Mengubah Haifa di Israel Menjadi Kota Hantu, Bisnis Zionis Berangsur Mati0
Para bankir dan investor juga percaya bahwa kebijakan perdagangan dan imigrasi Trump dapat membuat Turki berada dalam posisi yang relatif kuat dibandingkan dengan pasar-pasar negara berkembang besar lainnya, seperti Brasil, Meksiko, dan Cina.
Lebih lanjut, Bolat mengantisipasi keuntungan bagi industri pertahanan Turki selama masa jabatan kedua Trump, terlepas dari sanksi-sanksi sebelumnya yang diberlakukan oleh AS selama masa jabatan pertamanya. Menteri perdagangan juga mengharapkan berkurangnya tekanan pada bank-bank Turki dari sanksi AS saat ini terkait Rusia.
Reli lira dan lonjakan indeks saham mencerminkan sentimen optimisme ekonomi yang lebih luas karena Turki bersiap untuk kondisi perdagangan yang berpotensi lebih menguntungkan dengan Amerika Serikat.