- Indonesia-Turki Teken MoU Pengadaan Jet Tempur generasi ke-5 Turki
- Kolaborasi Gemala Group - ECE Memperkuat Budaya hingga Hubungan Bisnis antara Turki & ASEAN
- TurkIndoCham Business Tour pada Event Colors of the World di Istanbul, Turki
- Utusan Presiden RI, Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus, di Roma
- Gempa Guncang Turki 6,2 Magnetudo
- Pimpinan Umat Katolik, Tutup Usia
- Profesor Sinan Yegul, diangkat Sebagai Wakil Presiden Bidang Hubungan Internasional, ASEAN Internasi
- Presiden Prabowo Mengaku Grogi saat Pidato di Depan Parlemen Turki
- Anindya Bakrie: KADIN Indonesia, Tergetkan Perdagangan Indonesia-Turki Mencapai 10 Miliar Dolar AS
- Usai Lawatan di Abu Dhabi, Presiden Prabowo Bertolak ke Ankara
Sinan Yegul, Mengucapkan Selamat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1947
Jadikan Momen Instrospeksi dan Jaga Harmoni

Jakarta - Umat Hindu di Indonesia saat ini tengah merayakan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1947. Presiden TurkAseanCham, Sinan Yegül mengatakan Hari Suci Nyepi adalah momen penting bagi umat Hindu untuk mendekatkan diri kepada Sang Hyang Widi dan melakukan introspeksi diri.
Dalam perayaan Nyepi ini, Yegül menyerukan umat Hindu untuk menenangkan pikiran, menyucikan diri, serta memperkuat harmoni sosial di tengah keberagaman. "Nyepi bukan sekadar ritual, tetapi juga perjalanan spiritual menuju kedamaian batin dan keharmonisan dengan alam," kata Yegül.
Baca Lainnya :
- Pemerintah Tetapkan 1 Syawal 1446 H Jatuh pada 31 Maret 20250
- Presiden RI Prabowo: Indonesia Siap Beri Dukung Pemulihan Gempa Myanmar dan Thailand0
- Pakar Sebut, Gempa Myanmar diperkirakan Menelan Korban Lebih dari 10.000 Jiwa0
- Jelang Hari Raya, Harga Emas Antam Meroket 0
- Penetapan Hari Raya Idul Fitri Diberbagai Negara 0
"Substansi utama Nyepi adalah proses penyucian diri dan alam semesta melalui keheningan. Sebagaimana disebut dalam kitab suci Hindu, penyucian dapat dilakukan melalui air, kebenaran, tapa brata, dan pengetahuan yang benar," imbuhnya.
Ia menambahkan, Nyepi menjadi kesempatan untuk membersihkan jiwa. Berbagai ritual Nyepi menurutnya bertujuan untuk membersihkan jiwa umat Hindu dari berbagai sifat negatif dan kembali kepada nilai-nilai ketuhanan yang suci dan damai.
"Setiap rangkaian Nyepi ini, tujuannya membersihkan jiwa dari sifat-sifat negatif. Di sana juga kita diajak merenungkan agar bisa kembali kepada nilai ketuhanan," ujarnya.
Rangkaian Nyepi dimulai dengan Upacara Melasti untuk menyucikan simbol-simbol keagamaan, diikuti oleh Upacara Bhuta Yajña yang bertujuan menyeimbangkan alam semesta. Puncaknya adalah pelaksanaan Catur Brata Penyepian yang terdiri dari Amati Geni (tidak menyalakan api), Amati Karya (tidak bekerja), Amati Lelungan (tidak bepergian), dan Amati Lelanguan (tidak menikmati hiburan). Keempat brata ini menjadi sarana refleksi diri dan pengendalian hawa nafsu.
Setelah melewati Nyepi, umat Hindu merayakan Ngembak Geni sebagai momen silaturahmi dan Dharma Santi sebagai ajang saling memaafkan. Kedua kegiatan ini menegaskan bahwa setelah pembersihan diri, umat Hindu kembali menjalankan perannya dalam kehidupan sosial dengan lebih baik, penuh kedamaian, dan keharmonisan. Tema Nyepi tahun ini, "Manawasewa Madhawasewa," menekankan pentingnya melayani sesama sebagai bentuk pengabdian kepada Tuhan.
Dengan memahami nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Nyepi, umat Hindu dapat berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang lebih damai dan harmonis. "Semoga Hari Suci Nyepi membawa kebahagiaan dan kedamaian bagi seluruh umat Hindu serta seluruh bangsa Indonesia," tutup Yegül.
