- 2 Orang Tewas dan Puluhan Orang Terluka Dalam Insiden Teror Dipasar Natal, Jerman
- Kitab Merah Turkiye Mendapat Pembaruan
- Kereta Api Populer Eastern Express di Turkiye akan Melayani 60 Perjalanan Musim Dingin
- Hadiri KTT D-8, Presiden Prabowo Tegas Serukan Persatuan Negara Muslim
- Warga Ilegal Israel Membakar Masjid di Tepi Barat, Gaza
- Mahkamah Internasional meminta Tegaskan Kewajiban Israel terhadap Misi Kemanusiaan PBB di Gaza
- Pakar Hukum Spanyol Ramai-ramai Bikin Petisi Desak Embargo Senjata Terhadap Israel
- Pastikan Kelancaran Saat Libur Nataru, Wapres Gibran Tinjau Proyek Stasiun KCIC Karawang
- BMKG Himbau Masyarakat Waspada Terhadap Cuaca Ekstrem Menjelang Perayaan Natal
- Terkait Pembunuhan Jendral Nuklir, Indonesia jadi Sorotan Media Rusia
Turki bekerja sama dengan raksasa gas Rusia, Gazprom
Turki berencana untuk meluncurkan pusat gas internasional
Keterangan Gambar : Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (kiri) dan Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) bertemu di sela-sela KTT regional di Kazakhstan. (Foto file-Anadolu Agency)
Jakarta - Turki berencana untuk meluncurkan pusat gas internasional pada tahun depan. Pembangunan fasilitas tersebut bekerja sama dengan raksasa gas Rusia, Gazprom.
"Kami telah membuat infrastruktur yang kuat untuk meluncurkan pengoperasian platform perdagangan di Pusat Keuangan Istanbul pada 2025 di bawah kemitraan Botas–Gazprom," kata Menteri Energi Turki, Alparslan Bayraktar, kepada surat kabar lokal Milliyet, Jumat (1/11/2024).
Baca Lainnya :
- Kapris Leather Bali: Produk Mewah dari Kulit Ular Piton dan Buaya yang Mendefinisikan Ulang Kualitas0
- Beri Peringatan Perang, Kapal Selam China Tangkap ada Agen Rahasia Sembunyi di Bawah Laut0
- Sebanyak 33 Orang Terduga Militan ISIS berhasil di bekuk Polisi Turki di Istanbul0
- Dosen UIN KHAS Jember Lakukan Riset Fikih Mitigasi di Turki dan Maroko0
- 5 Besar Negara Mayoritas Muslim Berkekuatan Militer Melebihi Negara Zionis Israel0
Dia menuturkan, setelah pembangunan fasilitas itu dioperasikan, harga gas akan ditentukan berdasarkan indeks gas Istanbul.
Ankara juga berharap untuk mendapatkan gas dengan harga diskon. Itu artinya, Turki akan mendapatkan harga khusus saat kontrak yang ada saat ini berakhir pada 2025.
Menurut Bayraktar, jikapun Ukraina tidak memperpanjang kontrak transit gas Rusia, tidak akan ada masalah dengan keamanan pasokan. Akan tetapi, ke depan mungkin akan ada kenaikan harga gas.
Minggu lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dalam pertemuan dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di sela-sela KTT BRICS di Kazan, Rusia, bahwa kedua negara terus berupaya membangun pusat gas. Dia juga menyebut Rusia tetap akan menjadi pemasok gas yang dapat diandalkan bagi Turki.
Turki berharap keberadaan pusat gas akan membantunya menjadi pusat strategis untuk penetapan harga gas di kawasan. Ankara juga memperkirakan dapat meningkatkan impor gasnya dari 50 miliar meter kubik menjadi 70-80 miliar meter kubik.