- 2 Orang Tewas dan Puluhan Orang Terluka Dalam Insiden Teror Dipasar Natal, Jerman
- Kitab Merah Turkiye Mendapat Pembaruan
- Kereta Api Populer Eastern Express di Turkiye akan Melayani 60 Perjalanan Musim Dingin
- Hadiri KTT D-8, Presiden Prabowo Tegas Serukan Persatuan Negara Muslim
- Warga Ilegal Israel Membakar Masjid di Tepi Barat, Gaza
- Mahkamah Internasional meminta Tegaskan Kewajiban Israel terhadap Misi Kemanusiaan PBB di Gaza
- Pakar Hukum Spanyol Ramai-ramai Bikin Petisi Desak Embargo Senjata Terhadap Israel
- Pastikan Kelancaran Saat Libur Nataru, Wapres Gibran Tinjau Proyek Stasiun KCIC Karawang
- BMKG Himbau Masyarakat Waspada Terhadap Cuaca Ekstrem Menjelang Perayaan Natal
- Terkait Pembunuhan Jendral Nuklir, Indonesia jadi Sorotan Media Rusia
Bantuan diblok Israel, Sebanyak 80.000 Jiwa Terancam Kelaparan di Gaza utara
Keterangan Gambar : Anak-anak Palestina antri makanan. (Foto Anadolu)
Jakarta - UNRWA atau United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East atau Lembaga Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina pada hari Kamis menuding Israel menghalangi semua upaya pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza utara.
Dalam sebuah pernyataan yang di kutip jurnalis Anadolu, UNRWA mengatakan pihaknya telah berupaya 91 kali untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan yang menyelamatkan nyawa warga Palestina ke Jabalia, Beit Lahia dan Beit Sahour di Gaza utara dari 6 Oktober hingga 25 November.
Baca Lainnya :
- Misteri Prasasti Kuno 2.600 Tahun di Turki Akhirnya Terpecahkan0
- Direktur Utama TurkAseanCham Fauzan Zaman Hadir di Rapimnas Kadin 20240
- Kadin Indonesia Berkomitmen Mendukung Pemerintah dalam Pertumbuhan Ekonomi 8% 0
- Kata Otoritas Lokal, Lebih dari 1.000 Dokter dan Perawat di Gaza Tewas Akibat Serangan Israel0
- Israel Kembali Serang RS Indonesia di Gaza dengan 26 Tank dan Drone0
"Sebanyak 81 kali dari upaya tersebut ditolak mentah-mentah, sementara sembilan di antaranya dihalangi," Ucap badan PBB tersebut ke Anadolu.
“Kondisi untuk warga bertahan hidup semakin menurun sekitar 75.000 orang yang diperkirakan masih tinggal di sana,”. Tambahnya.
"Selama lebih dari 50 hari, mereka menghadapi kondisi yang semakin buruk untuk bertahan hidup karena kekurangan pasokan" Pungkasnya.
UNRWA memperingatkan bahwa ribuan keluarga yang melarikan diri dari wilayah terkepung di Gaza utara "sekarang berlindung di tengah cuaca dingin dan hujan tanpa selimut, kasur, dan tempat berlindung tahan air."
"Situasinya sungguh menyedihkan," Ujarnya.
Tercatat, sejak 5 Oktober lalu, Israel telah melancarkan operasi darat dalam skala besar-besaran di Gaza utara yang diduga untuk mencari kelompok Hamas yang bersembunyi dipengungsian.
Namun, warga Palestina menuduh Israel berusaha menduduki wilayah tersebut dan menggusur paksa penduduk Palestina.
Sejak saat itu, tidak ada bantuan kemanusiaan untuk masyarakat Palestina, seperti makanan, obat-obatan, dan bahan bakar, yang diizinkan masuk ke wilayah Gaza utara. Sebanyak 80.000 orang terancam kelaparan saat ini. Hingga berita ini diterbitkan belum ada satupun bantuan datang.
Hingga kini Israel melancarkan perang genosida terhadap masyarakat Palestina di Jalur Gaza yang telah menewaskan lebih dari 44.200 orang, kebanyakan dari mereka perempuan dan anak-anak, dan sebanyak 104.500 orang luka luka diantaranya luka ringan jingga berat.
Di tahun kedua terjadinya genosida di Gaza, pada 21 November 2024 lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan, Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) terkait perang brutalnya di Gaza.