- Menteri Luar Negeri Turkiye: Iran Hindari Perang Skala Besar dengan Israel
- 2 Orang Tewas dan Puluhan Orang Terluka Dalam Insiden Teror Dipasar Natal, Jerman
- Kitab Merah Turkiye Mendapat Pembaruan
- Kereta Api Populer Eastern Express di Turkiye akan Melayani 60 Perjalanan Musim Dingin
- Hadiri KTT D-8, Presiden Prabowo Tegas Serukan Persatuan Negara Muslim
- Warga Ilegal Israel Membakar Masjid di Tepi Barat, Gaza
- Mahkamah Internasional meminta Tegaskan Kewajiban Israel terhadap Misi Kemanusiaan PBB di Gaza
- Pakar Hukum Spanyol Ramai-ramai Bikin Petisi Desak Embargo Senjata Terhadap Israel
- Pastikan Kelancaran Saat Libur Nataru, Wapres Gibran Tinjau Proyek Stasiun KCIC Karawang
- BMKG Himbau Masyarakat Waspada Terhadap Cuaca Ekstrem Menjelang Perayaan Natal
BRICS Tawarkan Status Negara Mitra kepada Turki
Jakarta - Turki mendapatkan tawaran untuk menjadi negara mitra oleh BRICS, kata Menteri Perdagangan Omer Bolat.
Turki, yang merupakan anggota NATO, beberapa bulan terakhir mengutarakan ketertarikannya untuk bergabung dengan kelompok negara-negara ekonomi berkembang BRICS yang terdiri dari Brazil, Rusia, India, China, Afrika Selatan, Ethiopia, Iran, Mesir, dan Uni Emirat Arab.
Baca Lainnya :
- Timnas Indonesia vs Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 20260
- Antusias Sambut Prabowo, Ibu-ibu KBRI Peru: Kami Sangat Bangga0
- Prabowo Tegas Lawan Penyelundupan, Pemerintah Amankan Potensi Kebocoran Rp3,9 Triliun*0
- Pengedar Narkoba asal Denmark Buronan Interpol Berhasil dibekuk di Istanbul, Turki0
- Ekspor Turki Melonjak ke negara-negara Afrika melampaui $15 miliar0
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menghadiri pertemuan puncak para pemimpin BRICS yang diselenggarakan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin di Kazan bulan lalu, setelah Ankara mengatakan sudah mengambil langkah-langkah formal untuk menjadi anggota BRICS.
“Mengenai status Turki terkait keanggotaan (BRICS), mereka menawarkan Turki status keanggotaan mitra,” kata Bolat dalam wawancara dengan stasiun penyiaran swasta TVNet pada hari Rabu (13/11/2024) seperti dilansir Reuters.
“(Status) ini merupakan proses transisi dalam struktur organisasi BRICS,” kata Bolat.
Presiden Erdogan mengatakan bahwa Ankara memandang BRICS sebagai peluang untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dengan negara-negara anggota, dan bukan sebagai alternatif bagi hubungan Turki dengan Barat dan keanggotaan di NATO.
Selain keanggotaan penuh, anggota BRICS memperkenalkan kategori “negara mitra” di Kazan, menurut deklarasi yang dikeluarkan oleh BRICS pada tanggal 23 Oktober.Bolat tidak mengatakan apakah Ankara menerima status tersebut.