- 2 Orang Tewas dan Puluhan Orang Terluka Dalam Insiden Teror Dipasar Natal, Jerman
- Kitab Merah Turkiye Mendapat Pembaruan
- Kereta Api Populer Eastern Express di Turkiye akan Melayani 60 Perjalanan Musim Dingin
- Hadiri KTT D-8, Presiden Prabowo Tegas Serukan Persatuan Negara Muslim
- Warga Ilegal Israel Membakar Masjid di Tepi Barat, Gaza
- Mahkamah Internasional meminta Tegaskan Kewajiban Israel terhadap Misi Kemanusiaan PBB di Gaza
- Pakar Hukum Spanyol Ramai-ramai Bikin Petisi Desak Embargo Senjata Terhadap Israel
- Pastikan Kelancaran Saat Libur Nataru, Wapres Gibran Tinjau Proyek Stasiun KCIC Karawang
- BMKG Himbau Masyarakat Waspada Terhadap Cuaca Ekstrem Menjelang Perayaan Natal
- Terkait Pembunuhan Jendral Nuklir, Indonesia jadi Sorotan Media Rusia
Dubes Arab Saudi temui Menko Yusril, Laporan terkait Hambatan Investasi
Keterangan Gambar : Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia H.E. Faisal bin Abdullah Al-Amudi menemui Menko Kumham Imipas Yusril Ihza Mahendra di Kantor Kemenko Kumham Imipas, Kuningan, Jakarta, Rabu (4/12/2024).(Dokumentasi Kemenko Kumham Imipas)
Jakarta - Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia H.E. Faisal bin Abdullah Al-Amudi menemui Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Republik Indonesia (Menko Kumham Imipas) Yusril Ihza Mahendra di Gedung Kemenko Kumham Imipas, Kuningan, Jakarta, pada Rabu (4/12).
Dalam pertemuan itu, Dubes Faisal meminta dukungan kemudahan dalam kerja sama ekonomi dan investasi antar kedua negara serta berwisata.
Baca Lainnya :
- Wakil Presidenes Gibran, Apresiasi Hubungan Erat Bilateral Indonesia – UEA0
- Siswa Indonesia menduduki Podium Pertama pada ajang Internasional World Robot Olympiad, Turki0
- Isi Dekrit Komando Darurat Militer Korea Selatan, usai Presiden Mendeklarasikan Darurat Militer0
- Presiden Prabowo Sampaikan Kepuasan para Menteri didepan Perwakilan US - ABC0
- Wamendag Gelar Diskusi Menuju Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN-Kanada0
"Indonesia merupakan salah satu negara muslim yang punya peran dan pengaruh, memiliki ekonomi yang kuat di Kawasan Asia Tenggara, aktif di G20, namun masih ada hambatan bagi kami untuk masuk sebagai investasi maupun wisatawan," kata Dubes Faisal dalam keterangan tertulis, Kamis (5/12).
Padahal, menurut Dubes Faisal, pergerakan orang per orang ini sangat penting untuk mendukung kerja sama antar kedua negara.
Faisal juga berharap Indonesia bisa kembali mengirimkan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Arab Saudi.
Ia menyebutkan, saat ini PMI terbanyak di Arab Saudi justru bukan dari negara muslim melainkan dari India, Thailand, dan Filipina. "Akan lebih baik jika tenaga kerja yang masuk ke Arab Saudi juga berasal dari mitra negara-negara muslim," kata Faisal. Sementara itu, Menko Yusril permintaan pemerintah Arab Saudi itu akan didalami terlebih dahulu.
Namun, ia menyebutkan ada kebijakan Golden Visa yang diluncurkan Pemerintah Indonesia mestinya sudah memudahkan para investor untuk masuk ke Indonesia.
"Sebetulnya sudah ada kebijakan Golden Visa yang diluncurkan pada masa Presiden Jokowi dan sangat didukung oleh Presiden Prabowo, yang saya rasa sudah sangat memudahkan bagi para investor untuk bisa datang ke Indonesia," kata Yusril. Ia juga mendorong adanya perundingan mengenai permintaan agar Indonesia kembali mengirim pekerja migran ke Arab Saudi.
Untuk diketahui, PMI di Arab Saudi pernah mencapai 2 juta orang, tetapi kini berkurang menjadi hanya sekitar 100.000 orang, kemungkinan imbas moratorium yang sudah berjalan sekitar 10 tahun.
"Sepertinya memang sudah saatnya kedua negara berunding untuk menghasilkan sebuah kesepakatan yang komprehensif sehingga tidak hanya permasalahan hambatan di bidang investasi maupun ekonomi, tetapi juga terkait tenaga kerja. Kami tentunya butuh perlindungan hukum bagi PMI yang berada di Aras Saudi," ujarnya.
Yusril mengatakan, kerja sama yang selama ini sudah berjalan dengan baik antara Indonesia dengan Arab Saudi harus dilanjutkan dan dikembangkan.