- 2 Orang Tewas dan Puluhan Orang Terluka Dalam Insiden Teror Dipasar Natal, Jerman
- Kitab Merah Turkiye Mendapat Pembaruan
- Kereta Api Populer Eastern Express di Turkiye akan Melayani 60 Perjalanan Musim Dingin
- Hadiri KTT D-8, Presiden Prabowo Tegas Serukan Persatuan Negara Muslim
- Warga Ilegal Israel Membakar Masjid di Tepi Barat, Gaza
- Mahkamah Internasional meminta Tegaskan Kewajiban Israel terhadap Misi Kemanusiaan PBB di Gaza
- Pakar Hukum Spanyol Ramai-ramai Bikin Petisi Desak Embargo Senjata Terhadap Israel
- Pastikan Kelancaran Saat Libur Nataru, Wapres Gibran Tinjau Proyek Stasiun KCIC Karawang
- BMKG Himbau Masyarakat Waspada Terhadap Cuaca Ekstrem Menjelang Perayaan Natal
- Terkait Pembunuhan Jendral Nuklir, Indonesia jadi Sorotan Media Rusia
Wamendag Gelar Diskusi Menuju Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN-Kanada
Keterangan Gambar : Wakil Menteri Perdagangan, Dyah Roro Esti menghadiri Diskusi Menuju Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN-Kanada
Jakarta - Wakil Menteri Perdagangan, Dyah Roro Esti menghadiri Diskusi Menuju Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN-Kanada yang diselenggarakan oleh Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) di Jakata, pada hari Selasa (3/12).
Wamendag, Roro mengatakan bahwa acara ini menandai pentingnya negosiasi yang sedang berlangsung antara ASEAN dan Kanada. Selain itu juga untuk berbagi perspektif menuju Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN-Kanada (ACAFTA) yang Inklusif dan Berkelanjutan.
Baca Lainnya :
- Pernyataan Putin ke Erdogan, Solusi Bersama Dibutuhkan untuk Akhiri Terorisme di Suriah0
- Turkiye Tegas Dalam Memerangi PKK Hingga Akar-akarnya, kata Erdogan kepada Putin0
- Korea Selatan cabut darurat militer setelah parlemen desak Presiden Yoon0
- Rasanya seperti Kudeta di Myanmar sedang terjadi di sini, ungkap Warga Korsel 0
- Presiden As Monitor Darurat Militer Korea Selatan0
Setelah selesai dan diratifikasi, ACAFTA akan menjadi FTA pertama yang dimiliki ASEAN dengan kawasan Amerika Utara dan diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan serta menciptakan peluang pasar baru dan saling menguntungkan bagi semua pihak.
Lebih lanjut, Wamendag Roro menjelaskan bahwa negosiasi ACAFTA ditargetkan rampung secara substansial pada tahun 2025. Hingga saat ini, kemajuan yang dicapai belum memenuhi harapan kita. Meskipun demikian, kita harus tetap optimistis bahwa kedua belah pihak akan menemukan cara untuk mencapai kesepakatan pada beberapa isu, terutama yang masih menjadi perdebatan.
Oleh karena itu, perlu dicarikan jalan tengah selama negosiasi berlangsung dan mendorong pembahasan isu-isu tersebut dengan melibatkan para pemangku kepentingan terkait. Dukungan penuh dan kolaborasi dengan semua pemangku kepentingan terkait, termasuk sektor bisnis seperti yang kita miliki saat ini sangat dibutuhkan dalam menemukan rekomendasi dan solusi praktik terbaik.
Diskusi bertema, Menuju Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN-Kanada ini turut dihadiri oleh :
- Menteri Usaha Kecil, Promosi Ekspor, dan Perdagangan Internasional Kanada, Mary Ng;
- Duta Besar Kanada untuk ASEAN, Vicky Singmin;
- Presiden ERIA, Tetsuya Watanabe;
- Presiden Dewan Bisnis Kanada-ASEAN, Wayne Farmer;
- Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional, Djatmiko Bris Witjaksono;
- Staf Ahli Mendag Bidang Hubungan Internasional, Dandy Satria Iswara;
- serta Direktur Perundingan ASEAN, Dina Kurniasari.