- Profesor Sinan Yegul, diangkat Sebagai Wakil Presiden Bidang Hubungan Internasional, ASEAN Internasi
- Presiden Prabowo Mengaku Grogi saat Pidato di Depan Parlemen Turki
- Anindya Bakrie: KADIN Indonesia, Tergetkan Perdagangan Indonesia-Turki Mencapai 10 Miliar Dolar AS
- Usai Lawatan di Abu Dhabi, Presiden Prabowo Bertolak ke Ankara
- Prabowo: Indonesia Siap Evakuasi 1000 Warga Palestina ke Indonesia
- Presiden Prabowo Lawatan ke Kawasan Timur Tengah dan Turkiye
- TurkAseanCham Luncurkan Program Sosial Inspiratif di Indonesia: Yatim Business Academy Resmi Dimulai
- Singapura, Kerahkan Kecoa untuk Mencari Korban Gempa Myanmar
- Gelombang Masa As, Gelar Aksi Menentang Kebijakan Pemerintahan Presiden Trump
- Turki Ngamuk Ambil Alih Pangkalan T4
Film tentang perlawanan masyarakat Melayu terhadap penjajahan Inggris tayang perdana di Istanbul

Keterangan Gambar : Foto Anadolu
Jakarta - Film Pendekar Awang: Darah Indera Gajah, yang menceritakan kisah epik pejuang Malaysia, resmi tayang perdana pada Rabu di Istanbul, kota kosmopolitan Turkiye.
Film yang berdasarkan kisah nyata ini menggambarkan perlawanan masyarakat abad ke-19 terhadap invasi Inggris ke tanah Melayu.
Baca Lainnya :
- Pejabat Otoritas Sebut Puluhan Nyawa Melayang dalam Kecelakaan Pesawat0
- Perdana, Masyarakat Damaskus Rayakan Natal Pada Pemerintahan Baru Suriah0
- PM Inggris Seirama dengan Paus Fransiskus berharap Natal tahun ini Wujudkan Perdamaian 0
- Hamas, sebut Kekejaman Israel Sebagai Kejahatan yang Luar Biasa Terhadap Kemanusiaan0
- Pemerintah Gelar RTM Bahas Bantuan Kemanusiaan ke Vanuatu0
Muzaffer Seyyahoglu, koordinator Studio Kembara di Turkiye, mengatakan kepada Anadolu bahwa film tersebut dimulai dengan seorang ulama Melayu yang tinggal di Mekah selama era Ottoman menulis surat kepada masyarakat Malaysia, mendesak mereka untuk bangkit melawan pemerintahan kolonial Inggris.
"Ketika orang Melayu berorganisasi dan bertindak bersama, Inggris mundur. Mereka berhasil memukul mundur pendudukan kolonial Inggris. Film berakhir dengan mundurnya Inggris, tapi akan ada kelanjutannya," ujar Seyyahoglu.
Aktor Malaysia Ali Karimi mengatakan banyak warga Malaysia yang antusias dengan film tersebut dirilis di Turkiye.
"Kami tentu saja antusias dengan hal ini dan berupaya untuk mewujudkannya. Saya berharap penayangannya akan mencapai tingkat tertinggi,” ucap Karimi.
“Karena ini adalah perjuangan kemerdekaan dan pembebasan dari penjajahan. Saat memainkan peran kami, kami berbagi emosi dan pemikiran yang sama seperti kami mewujudkan pahlawan kami sendiri.”
“Intinya, ini adalah perang kemerdekaan Malaysia, perjuangan kemerdekaan dari pemerintahan kolonial. Kami ingin untuk menyampaikan semangat itu sepenuhnya dalam film ini,” pungkas dia.
Sumber Anadolu
