Houthi Sebut Israel Serang Bandara Sanaa saat Pesawat PBB Mendarat

By Icu Bransky 28 Des 2024, 19:59:21 WIB International
Houthi Sebut Israel Serang Bandara Sanaa saat Pesawat PBB Mendarat

Keterangan Gambar : Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia Tedros Adhanom Ghebreyesus (Foto Anadolu)


Jakarta - Kelompok Houthi di Yaman mengatakan serangan udara Israel yang menargetkan Bandara Internasional Sanaa pada Kamis malam mengakibatkan tewasnya dua karyawan bandara dan asisten kapten pesawat PBB terluka pada Jumat (27/12).


Pesawat PBB itu mendarat untuk menjemput Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Baca Lainnya :


Menteri Luar Negeri Houthi Jamal Amer mengecam serangan udara Israel di bandara tersebut.


Dia menggambarkan serangan itu sebagai serangan yang “menargetkan dan mengabaikan PBB,” karena serangan itu bertepatan dengan persiapan keberangkatan Tedros dan koordinator tetap PBB Julian Harnis dengan penerbangan PBB.


Saluran Al-Masirah yang berafiliasi dengan Houthi mengatakan korban tewas dalam serangan di bandara telah bertambah menjadi tiga orang, dan 16 orang lainnya terluka.


Sementara serangan terhadap pelabuhan minyak Ras Isa di Al-Hudaydah mengakibatkan satu orang tewas dan tiga orang hilang.


Tedros mengonfirmasi dia berada di bandara dan menyaksikan serangan udara Israel itu.


"Saat kami hendak menaiki pesawat dari Sana'a, sekitar dua jam yang lalu, bandara tersebut dibombardir dari udara. Salah satu awak pesawat kami terluka," tulisnya di X.


"Menara kontrol lalu lintas udara, ruang tunggu keberangkatan — hanya beberapa meter dari tempat kami berada — dan landasan pacu rusak," ujar dia.


Misi PBB itu perlu menunggu kerusakan di bandara diperbaiki sebelum mereka dapat berangkat.


Pesawat tempur Israel melancarkan gelombang serangan udara baru di Yaman yang menargetkan beberapa lokasi strategis, termasuk bandara Sanaa dan pelabuhan Al-Hudaydah di Yaman barat, kata lembaga penyiaran publik KAN.


Media Israel mengatakan pembangkit listrik di bandara menjadi sasaran serangan, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.


Menurut Saluran 13 Israel, puluhan jet tempur Israel ikut serta dalam serangan itu, yang bertepatan dengan pidato yang disiarkan televisi oleh pemimpin Houthi Abdel-Malik al-Houthi.


KAN mengatakan AS telah diberitahu sebelum peluncuran serangan.


Channel 14 Israel mengklaim bahwa target penting seperti menara kontrol lalu lintas udara dan landasan pacu di bandara Sanaa dihancurkan, bersama dengan pelabuhan Al Hudaydah, yang diduga menjadi pusat penyelundupan senjata ke Houthi.


Pejabat keamanan senior Israel, yang dikutip oleh saluran tersebut, mengisyaratkan serangan itu dapat menandai dimulainya operasi militer yang lebih luas.


Mereka mengindikasikan Israel mungkin akan terus menargetkan Houthi selama kelompok itu terus melancarkan serangan terhadap kota-kota Israel.


Serangan terbaru ini merupakan bagian dari pola aksi militer Israel di Yaman tahun ini.


Pada 20 Juli, serangan udara Israel di Pelabuhan Al Hudaydah dikatakan telah menewaskan puluhan orang dan menyebabkan kerugian material yang signifikan, yang diperkirakan oleh pejabat Houthi sebesar $20 juta.


Pada 29 September, pasukan Israel melakukan serangan udara besar-besaran di Yaman barat, termasuk pelabuhan Al Hudaydah dan Ras Isa.


Yang terbaru, pada 19 Desember, Israel menargetkan pembangkit listrik di Sana'a, Al Hudaydah, Salif, dan Ras Isa, yang mengakibatkan sembilan orang tewas, tiga orang cedera, dan kerusakan infrastruktur yang parah. Serangan tersebut menyebabkan ratusan ribu orang kehilangan aliran listrik.


Harian Israel Yedioth Ahronoth mengungkap adanya diskusi yang sedang berlangsung dengan AS tentang kemungkinan serangan besar-besaran di Yaman.


Laporan tersebut mengatakan Israel memandang Houthi sebagai musuh yang tangguh dengan moral yang kuat dan dukungan yang luas di antara penduduk Arab.


Media Israel itu berspekulasi tentang potensi perubahan radikal dalam strategi Israel, yang mungkin melibatkan operasi darat internasional untuk menggulingkan Houthi.


Namun, upaya tersebut mungkin bergantung pada perubahan kepemimpinan AS, dengan pejabat Israel menyatakan harapan akan sikap yang lebih keras di bawah pemerintahan Trump yang potensial pada tahun 2025.


Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan Houthi, “Mereka akan belajar pelajaran yang sama seperti Hamas, Hizbullah, rezim Assad, dan lainnya, bahkan jika butuh waktu.”


Kelompok Houthi telah menargetkan Israel, serta kapal-kapal pengiriman dan angkatan laut yang terkait dengan Israel di Laut Merah, sebagai bentuk solidaritas dengan rakyat Palestina di Jalur Gaza, tempat Israel telah menewaskan lebih dari 45.000 orang sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.


AS dan Inggris juga telah mengebom target-target Houthi di Yaman.


Netanyahu pada Kamis mengunjungi pusat komando dan kendali Angkatan Udara untuk memantau serangan tersebut.




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment