- 2 Orang Tewas dan Puluhan Orang Terluka Dalam Insiden Teror Dipasar Natal, Jerman
- Kitab Merah Turkiye Mendapat Pembaruan
- Kereta Api Populer Eastern Express di Turkiye akan Melayani 60 Perjalanan Musim Dingin
- Hadiri KTT D-8, Presiden Prabowo Tegas Serukan Persatuan Negara Muslim
- Warga Ilegal Israel Membakar Masjid di Tepi Barat, Gaza
- Mahkamah Internasional meminta Tegaskan Kewajiban Israel terhadap Misi Kemanusiaan PBB di Gaza
- Pakar Hukum Spanyol Ramai-ramai Bikin Petisi Desak Embargo Senjata Terhadap Israel
- Pastikan Kelancaran Saat Libur Nataru, Wapres Gibran Tinjau Proyek Stasiun KCIC Karawang
- BMKG Himbau Masyarakat Waspada Terhadap Cuaca Ekstrem Menjelang Perayaan Natal
- Terkait Pembunuhan Jendral Nuklir, Indonesia jadi Sorotan Media Rusia
Israel bombardir Kota Kuno Peninggalan Dewa Dewi, Lebanon. Apa target Israel?
Jakarta - Israel membombardir kota Baalbek di bagian timur Lebanon. Kota ini merupakan rumah bagi situ warisan UNESCO, di mana terdapat kuil dewa-dewi Romawi, Venus, Jupiter dan Bacchus, yang hampir berusia 2.000 tahun.
Seruan pemindahan paksa di seluruh kota oleh Israel yang pertama kali dilakukan terhadap kota kuno Baalbek di timur Lebanon diikuti dengan serangan udara,
Dilaporkan Al Jazeera, serangan besar-besaran terjadi Rabu (30/10) sore waktu setempat setelah militer Israel memerintahkan 85.000 penduduk meninggalkan kota. Asap hitam besar dilaporkan membumbung di udara di mana 19 orang dilaporkan tewas, termasuk delapan wanita.
Baca Lainnya :
- Jurnalis Terbunuh di Gaza, Jumlahnya Lebih dari 2 Kali Rerata Global0
- Erdogan klaim Turki adalah Produsen Drone UAV Terbesar di Dunia0
- Jumlah Wisatawan Cappadocia Wahana Balon Udara di Turki Catat Rekor Sepanjang 20240
- Wisata Budaya Di Bursa dan Makam Sang Pendiri Dinasti Usmani Turki0
- Yuk, siapkan kopermu dan terbang ke negeri yang penuh keajaiban0
Israel minggu ini mengeluarkan perintah evakuasi di seluruh kota untuk pertama kalinya sejak meningkatkan serangannya di Lebanon pada akhir September lalu.
Puluhan ribu orang telah melarikan diri dari Baalbek, kota terbesar di Lebanon timur, menyusul seruan pemindahan paksa oleh Israel ke kota tersebut dan desa-desa di sekitarnya.
Selain Baalbek, Israel juga diketahui mengeluarkan perintah evakuasi di kota-kota tetangganya seperti Ain Bourday dan Douris. Israel "mengusir" warga dengan memperingatkan bahwa mereka akan "bertindak tegas melawan kepentingan Hizbullah.
"Beberapa menit setelah perintah untuk pergi datang, jalanan dipenuhi orang-orang yang mengambil barang-barang mereka, mengunci rumah dan menutup toko mereka," kata manajer sebuah program pemberdayaan perempuan, Pertemuan Perempuan Demokrat Lebanon (RDFL), Roula Zeaiter, kepada badan amal ActionAid.
"Kami berebut seperti tikus yang ketakutan, berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Lebanon menjadi seperti Gaza, dan pasukan Israel menggunakan taktik yang sama," tambahnya.
Serangan itu terjadi ketika Sekretaris Jenderal Hizbullah yang baru, Naim Qassem, mengatakan bahwa kelompok tersebut akan melanjutkan rencana perangnya melawan Israel di bawah kepemimpinannya. Ia bahkan mengatakan tidak akan "menyerukan" gencatan senjata.
Qassem mengatakan dia akan mengikuti agenda pendahulunya, Hassan Nasrallah, yang tewas dalam serangan udara Israel di Beirut bulan lalu. Qassem menyampaikan pidato tersebut dari lokasi yang dirahasiakan di tengah laporan yang menyebutkan dia telah melarikan diri ke Iran, yang merupakan pendukung utama Hizbullah.
Sebelumnya Israel, menggempur Lebanon serta Gaza dan melancarkan beberapa serangan mematikan ketika Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengunjungi perbatasan utara negaranya.
“Saya ingin memperjelas: dengan atau tanpa perjanjian, kunci untuk memulihkan perdamaian dan keamanan di utara… adalah yang pertama dan terpenting adalah mendorong Hizbullah kembali ke luar Sungai Litani, kedua dengan menargetkan segala upaya untuk mempersenjatai kembali, dan ketiga dengan menargetkan segala upaya untuk mempersenjatai kembali Hizbullah. tanggapi dengan tegas setiap tindakan yang diambil terhadap kami,” kata Netanyahu kepada pasukan di perbatasan.
Kunjungan Netanyahu ke perbatasan terjadi ketika militer Israel mengatakan lebih dari 100 proyektil ditembakkan dari Lebanon ke wilayah Israel pada Ahad. Beberapa dicegat, dan beberapa jatuh di daerah yang tidak berpenghuni.
Hizbullah kemudian mengatakan pihaknya juga menembakkan rentetan rudal ke “pangkalan teknis” angkatan udara Israel di kota pesisir utara Haifa.