- Jerman Dukung Pencabutan Sanksi Terhadap Suriah
- Menteri Luar Negeri Turkiye: Iran Hindari Perang Skala Besar dengan Israel
- 2 Orang Tewas dan Puluhan Orang Terluka Dalam Insiden Teror Dipasar Natal, Jerman
- Kitab Merah Turkiye Mendapat Pembaruan
- Kereta Api Populer Eastern Express di Turkiye akan Melayani 60 Perjalanan Musim Dingin
- Hadiri KTT D-8, Presiden Prabowo Tegas Serukan Persatuan Negara Muslim
- Warga Ilegal Israel Membakar Masjid di Tepi Barat, Gaza
- Mahkamah Internasional meminta Tegaskan Kewajiban Israel terhadap Misi Kemanusiaan PBB di Gaza
- Pakar Hukum Spanyol Ramai-ramai Bikin Petisi Desak Embargo Senjata Terhadap Israel
- Pastikan Kelancaran Saat Libur Nataru, Wapres Gibran Tinjau Proyek Stasiun KCIC Karawang
Lukisan di Gua Leang Karampuang, Maros-Pangkep, Sulawesi. Ahli ungkap dan nyatakan Berusia 51.200 T
Keterangan Gambar : Lukisan gua di Maros, Sulawesi, (Foto: dok Adhi Agus Oktaviana, Renaud Joannes-Boyau dkk)
Maros, Indonesia - Lukisan gua atau lukisan di Leang Karampuang, Maros-Pangkep, Sulsel, terlacak berusia 51.200 tahun. Diduga kuat ini merupakan cerita bergambar tertua dunia.Lukisan miniatur bergambar kerbau, babi, serta tangan manusia yang tersebar di langit-langit gua di Maros, Sulawesi Selatan menjadi salah satu bentuk seni gua tertua di dunia.
Berdasarkan hasil penelitian, lukisan-lukisan tersebut berasal dari zaman prasejarah yang diperkirakan telah berusia lebih 51.200 tahun yang lalu.
Hal ini berdasarkan kolaborasi studi antara Griffith University, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan Southern Cross University. Hasil penelitian ini pun diterbitkan di jurnal Nature bertajuk 'Narrative cave art in Indonesia by 51,200 years ago'.
Baca Lainnya :
- Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan menyebut Israel, yang terus membombardir Gaza dan Lebanon, seb0
- Rusia Bombardir Lapangan Udara Militer Ukraina di 127 Titik0
- Perdana Menteri Italia mengundang Presiden Turki untuk mengunjungi Italia guna menghadiri pertemuan 0
- Temui Presiden Erdogan, Menhan Prabowo Bahas Kerja Sama Pertahanan RI – Turki0
- Breaking news, Fethullah Gulan tutup usia0
Adhi Agus Oktaviana, ahli seni Indonesia dari BRIN yang memimpin penelitian ini, menyebut penemuan lukisan Leang Karampaung tersebut berimplikasi penting terkait pemahaman mengenai asal-usul seni paling awal.
"Hasil yang kami peroleh ini sangat mengejutkan karena belum ada karya seni dari zaman Es Eropa yang terkenal yang umurnya mendekati umur lukisan gua Sulawesi ini, walau ada pengecualian pada beberapa temuan kontroversial di Spanyol," ujarnya, dalam perilisan hasil temuan ini, di kantor BRIN, Jakarta (4/7). "Penemuan ini merupakan seni cadas pertama di Indonesia yang umurnya melampaui 50.000 tahun," lanjut dia, yang saat ini sedang menjalani program PhD di Griffith Centre for Social and Cultural Research (GCSCR).
Ia menuturkan lukisan cadas ini ada di gua kapur Leang Karampuang, Maros-Pangkep, Sulawesi Selatan. Bentuknya berupa tiga figur menyerupai manusia yang sedang berinteraksi dengan seekor babi hutan. "Ada yang bilang ini mengungkap ide-ide spiritual. Tapi saya sih lihat logika saja, ini dua model perburuan," jelasnya. Pada 2021, penelitian lain mengungkap lukisan gua bergambar babi hutan di gua Leang Tedongnge, Sulawesi, berusia 45.500 tahun.
Leang Tedongnge, Leang Karampuang, dan sejumlah lokasi gua lainnya terletak di Taman Prasejarah Leang-leang, Sulsel. Lokasi ini diduga peninggalan manusia modern zaman es.
Selain menemukan lukisan-lukisan yang ditemukan dalam gua-gua karst di Sulawesi Selatan, arkeolog juga menemukan kerang, tulang hewan, alat-alat batu pigmen bernoda di dalam gua-gua ini. Lukisan yang terdapat di dinding gua diperkirakan telah terbentuk dari zaman prasejarah.