- Profesor Sinan Yegul, diangkat Sebagai Wakil Presiden Bidang Hubungan Internasional, ASEAN Internasi
- Presiden Prabowo Mengaku Grogi saat Pidato di Depan Parlemen Turki
- Anindya Bakrie: KADIN Indonesia, Tergetkan Perdagangan Indonesia-Turki Mencapai 10 Miliar Dolar AS
- Usai Lawatan di Abu Dhabi, Presiden Prabowo Bertolak ke Ankara
- Prabowo: Indonesia Siap Evakuasi 1000 Warga Palestina ke Indonesia
- Presiden Prabowo Lawatan ke Kawasan Timur Tengah dan Turkiye
- TurkAseanCham Luncurkan Program Sosial Inspiratif di Indonesia: Yatim Business Academy Resmi Dimulai
- Singapura, Kerahkan Kecoa untuk Mencari Korban Gempa Myanmar
- Gelombang Masa As, Gelar Aksi Menentang Kebijakan Pemerintahan Presiden Trump
- Turki Ngamuk Ambil Alih Pangkalan T4
Menteri Luar Negeri Turki: Netanyahu dan kabinetnya penghalang besar perdamaian
2.jpg)
Jakarta - Ankara - Pemerintah Turki pada Kamis (24/10) mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan kabinet perangnya adalah "penghalang terbesar" keamanan di kawasan.
Kementerian Luar Negeri Turki mengeluarkan pernyataan menyusul klaim menteri luar negeri Israel, Israel Katz, yang menentang operasi anti teror Turki di Suriah.
Baca Lainnya :
- Lebanon kecam serangan teroris di fasilitas industri pertahanan Turki0
- Serangan ke Istanbul Alihkan Perhatian Publik dari Pameran Pertahanan Turki0
- Pengusaha Miliarder Indonesia Haryanto Tjiptodihardjo Gelar Pernikahan Megah di Istana Ciragan0
- Pertemuan Trade and Investment Ministerial Meeting (TIMM) in Brazil0
- Warga diimbau tidak dekati radius 4 kilometer kawah Gunung Awu-Sulut0
"Tidak mengherankan bagi kami bahwa pemerintahan Israel, yang membantai lebih dari 40.000 warga sipil di Gaza tanpa membedakan anak-anak dan wanita, melakukan genosida di depan mata dunia...," ujar Kemlu Turki.
"dan tidak berbuat apa pun selain pendudukan, pembantaian, dan teror negara di wilayah dan sekitarnya, yang menargetkan negara kami dan PBB, mengabaikan hukum dan norma internasional," kata Kemlu.
Pernyataan itu dikatakan menyoroti "keputusasaan Israel, yang melakukan terorisme di Palestina, Lebanon, dan Suriah," serta pengucilan terhadap Israel di kancah internasional.
Pemerintah Turki menyatakan pihaknya tidak menganggap pernyataan Katz tersebut penting, dan menyebutnya sebagai “tuduhan tak berdasar untuk keuntungan pribadi.”
Sumber: Anadolu Agency
