Mesir Nyatakan Siap Gelar Konferensi Rekonstruksi Gaza Pasca Terciptanya Gencatan Senjata

By Icu Bransky 14 Jan 2025, 23:44:34 WIB International
Mesir Nyatakan Siap Gelar Konferensi Rekonstruksi Gaza Pasca Terciptanya Gencatan Senjata

Jakarta - Peluang besar terciptanya gencatan senjata yang dilakukan lewat proses pertukaran sandera dan tahanan antara Hamas Palestina dengan Israel dalam tahap akhir.


Mesir menyatakan siap menjadi tuan rumah konferensi internasional untuk rekonstruksi Jalur Gaza setelah tercapainya harapan kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Palestina.

Baca Lainnya :


“Mesir siap, saat situasi memungkinkan pasca gencatan senjata di Gaza, untuk menjadi tuan rumah konferensi internasional merekonstruksi wilayah tersebut,” ujar Menteri Luar Negeri Mesir, Badr Abdealatty, dalam konferensi pers bersama di Kairo dengan Perdana Menteri Luksemburg, Xavier Bettel.


“Sudah saatnya kehendak politik bersatu untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata di Gaza,” tambahnya.


Qatar sebelumnya menyatakan pada Selasa pagi bahwa negosiasi terkait gencatan senjata di Gaza berada pada "tahap akhir" dan pengumuman kesepakatan “sudah dekat.”


“Rancangan kesepakatan telah diserahkan kepada Hamas dan Israel, dan hambatan utama dalam isu-isu krusial antara kedua belah pihak telah berhasil diatasi,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed al-Ansari, dalam konferensi pers di Doha.


Kelompok perlawanan Palestina, Hamas, juga memastikan bahwa kesepakatan gencatan senjata di Gaza dan pertukaran tahanan kini berada pada “tahap akhir.”


Sumber Palestina sebelumnya menyebutkan bahwa kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan ini “hampir selesai” dan dapat ditandatangani pada Jumat.


Sumber yang meminta namanya dirahasiakan karena sifat pembicaraan yang sensitif, kepada Anadolu mengatakan bahwa kemajuan signifikan telah dicapai untuk memfinalisasi kesepakatan.


Meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata, Israel terus melangsungkan perang genosida terhadap Palestina di Gaza. Sejak 7 Oktober 2023, tercatat mencapai 46.500 orang tewas sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, hingga melancarkan serangan brutal yang menghancurkan sebagian besar bangunan menjadi puing-puing didaerah kamp pengungsi.


Bulan November 2024 lalu, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.


Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas tindakannya di Gaza. Israel juga memberlakukan blokade terhadap bantuan kemanusiaan untuk Gaza, yang menyebabkan 2,3 juta warga Palestina diambang kelaparan.




Sumber Anadolu




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment