- 2 Orang Tewas dan Puluhan Orang Terluka Dalam Insiden Teror Dipasar Natal, Jerman
- Kitab Merah Turkiye Mendapat Pembaruan
- Kereta Api Populer Eastern Express di Turkiye akan Melayani 60 Perjalanan Musim Dingin
- Hadiri KTT D-8, Presiden Prabowo Tegas Serukan Persatuan Negara Muslim
- Warga Ilegal Israel Membakar Masjid di Tepi Barat, Gaza
- Mahkamah Internasional meminta Tegaskan Kewajiban Israel terhadap Misi Kemanusiaan PBB di Gaza
- Pakar Hukum Spanyol Ramai-ramai Bikin Petisi Desak Embargo Senjata Terhadap Israel
- Pastikan Kelancaran Saat Libur Nataru, Wapres Gibran Tinjau Proyek Stasiun KCIC Karawang
- BMKG Himbau Masyarakat Waspada Terhadap Cuaca Ekstrem Menjelang Perayaan Natal
- Terkait Pembunuhan Jendral Nuklir, Indonesia jadi Sorotan Media Rusia
Militer Israel Paksa WNI Relawan Bulan Sabit Merah, untuk Tinggalkan RS di Gaza Utara
Jakarta - Militer zionis Israel dilaporkan memerintah paksa WNI relawan MER-C untuk meninggalkan RS Kamal Adwan, Gaza utara.
Lembaga kemanusiaan sabit merah, atau MER-C Indonesia melaporkan zionis Israel melakukan serangan darat ke RS Kamal Adwan pada Kamis (5/12).
Baca Lainnya :
- Presiden Korea Selatan, Terancam Hukuman Mati pasca Umumkan Darurat Militer0
- Perhimpunan Pelajar IndonesiaTurki Gelar Endonezya Kultur Sahnesi 20240
- Model Hijab Turki Dapat Kamu Temui pada Istanbul Hijab Turkey, Surabaya0
- Respon Elon Musk saat Presiden El Salvador Pamer Bitcoin0
- Turkiye Melesat ke Peringkat Pertama di Eropa dalam Sains kelas IV menurut TIMSS 20230
"Bombardir dimulai dengan serangan udara dan tembakan," kata Direktur RS Kamal Adwan, Hussam Abu Safiya, seperti dilaporkan Reuters dan AFP.
Zionis Israel, kata Hussam, memerintahkan semua staf, pasien, dan pengungsi berkumpul di halaman, sebelum kemudian memperbolehkan mereka kembali beberapa jam kemudian.
"Namun, beberapa staf, termasuk tim EMT MER-C, dan sejumlah pengungsi lalu diperintahkan untuk meninggalkan RS," tambahnya.
Tim WHO serta relawan MER-C hampir sepekan bertugas di RS Kamal Adwan, setelah tiba di RS tersebut pada 1 Desember 2024. MER-C mengaku baru bisa mengirim tim keenamnya ini setelah berkali-kali ditolak Israel.
WHO pun menyatakan kekhawatirannya akan langkah militer Israel terhadap para relawan. WHO juga sebut tak ada perintah resmi evakuasi atau peringatan dari Israel. Pihak Israel belum memberi tanggapan jelas soal insiden ini, meski sebelumnya kerap menuding Hamas menggunakan fasilitas umum, termasuk rumah sakit. Hamas telah membantah tuduhan tersebut.
Militer Israel mengaku operasinya yang intensif di Gaza utara belakangan ini untuk mencegah kembalinya pejuang Hamas di sana
Pada akibatnya, tiga RS utama di Gaza utara, termasuk RS Kamal Adwan dan RS Indonesia, mengalami krisis operasional tenaga kerja serta relawan. Diketahui, RS Kamal Adwan sudah beberapa kali diserang sejak Oktober 2023.
Tak hanya itu, RS Indonesia juga telah beberapa kali menjadi sasaran oleh Israel sejak Oktober tahun lalu.
"Israel juga dilaporkan beberapa kali menyerang RS Indonesia belakangan ini," kata MER-C.
Operasi Israel di Gaza utara disebut sebagai pelanggaran HAM untuk mengusir atau membuat penduduk di sana kelaparan, namun tuduhan tersebut dibantah pihak Israel.
Jubir pemerintah Israel, Kamis, melarang warga Gaza utara kembali ke rumahnya selama militer Israel masih beroperasi di sana.