- Jadi Buronan, Mantan Presiden Filipina Duterte Akhirnya Ditangkap
- Ilmuan Temukan Bahtera Nabi Nuh di Turkiye
- Erdogan: Turki Tak Akan Biarkan Peta Suriah Diubah
- Turkiye Blokir Israel dalam Keikutsertaan Latihan Militer NATO
- Diawali dengan Dentuman Meriam, Tradisi Unik Berbuka Puasa di Istanbul
- Aktres Film Dewasa asal Jepang, resmi Menjadi Mualaf
- Pemerintah Umumkan Kebijakan THR dan Bonus Hari Raya
- Kisah Penggembala Muslim, Perantau asal Turki kini Miliarder
- 70 Tahun Indonesia-Viet Nam, Sekjen PKV To Lam Kunjungi Indonesia
- Indonesia Airlines, Resmi Mengudara
Presiden Erdogan, Ungkap Realitas di Gaza Kepada Dunia

Keterangan Gambar : Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan
Jakarta - Palestinadan Israel telah mencapai gencatan senjata pada Januari lalu. Israel dan Hamas akhirnya sepakat melakukan gencatan senjata untuk melakukan pertukaran tawanan yang berlaku sejak 19 Januari.
Dalam hal ini, Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan mengatakan Ankara akan terus mengungkap realitas di Gaza, di mana tiga fase gencatan senjata berlaku sejak 19 Januari 2025. Pernyataan tersebut disampaikan oleh direktorat Komunikasi Turkiye dalam sebuah keterangan rilis.
Baca Lainnya :
- Israel Langgar Kesepakatan Gencatan Senjata, Bunuh Dua Warga Palestina, di Gaza 0
- Milisi Hamas : Terima Kasih Jakarta 0
- Menlu RI: Indonesia Tolak Usulan Trump buat Relokasi Warga Gaza ke RI0
- Jual Obat Aborsi Asli Di Surabaya 0858929420940
- Jual Obat Aborsi Asli Di Bekasi 0858929420940
Dalam pertemuan dengan Ketua Dewan Syura Hamas Muhammad Darwish di Ankara, Erdogan menyampaikan harapannya agar gencatan senjata tahap kedua dan ketiga dapat diselesaikan dengan sukses, yang pada akhirnya akan mengarah pada penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza dan dimulainya pembangunan kembali di wilayah Palestina itu.
Erdogan mengatakan perjuangan Palestina selama 471 hari di Gaza menegaskan bahwa semangat perlawanan akan bertahan lama, dan memuji upaya kelompok tersebut.
Tahap pertama gencatan senjata Gaza mulai berlaku pada 19 Januari lalu, menangguhkan perang genosida Israel yang telah menewaskan lebih dari 47.600 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, sejak 7 Oktober 2023.
Perjanjian tiga tahap ini mencakup pertukaran tahanan dan ketenangan berkelanjutan, yang bertujuan untuk gencatan senjata permanen dan penarikan pasukan Israel dari Gaza.
Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan pada November tahun lalu untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza. PppIsrael juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas kejahatan perangnya.
Sumber Anadolu
