Terdorong Kejatuhan Indeks Dolar, Rupiah Menguat
BI : Rupiah menguat terhadap dolar AS sejak awal Maret dampak dari kebijakan tarif dagang Donald Trump

By Icu Bransky 07 Mar 2025, 10:31:50 WIB Economy
Terdorong Kejatuhan Indeks Dolar, Rupiah Menguat

Keterangan Gambar : Ilustrasi. Petugas menghitung uang pecahan dolar AS di Bank Mandiri, Jakarta. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/rwa.


Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada pembukaan perdagangan hari Jumat di Jakarta menguat hingga 4 poin atau 0,02 persen menjadi Rp16.336 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.340 per dolar AS.



Baca Lainnya :

Spot Rupiah dibuka menguat 0,17% di level Rp16.285/US$, pertama rupiah meninggalkan zona Rp16.300-an dalam delapan perdagangan terakhir.


Dikutip dari laporan Bloomberg Technoz, Rupiah dibuka menguat pagi ini di tengah kejatuhan indeks dolar Amerika Serikat (AS) kembali ke level sebelum Presiden Donald Trump memenangkan pemilu pada November tahun lalu.


Rupiah menjadi yang terkuat di Asia urutan keempat setelah won Korsel yang menguat 0,52%, ringgit 0,29%, baht 0,24%. Di belakang rupiah ada peso yang menguat 0,21%, dolar Singapura 0,095 dan dolar Taiwan 0,03%.


Sedangkan yen Jepang masih tertekan 0,07%, bersama yuan offshore dan lokal masing-masing 0,04% dan 0,03%.


Indeks dolar AS pada penutupan bursa New York hari Rabu, ditutup melemah ke level 104,27. Itu berarti indeks yang mengukur kekuatan dolar AS terhadap enam mata uang utama dunia tersebut, kembali ke level sebelum Trump memenangkan pemilu 5 November tahun lalu.


Pelemahan dolar AS terpicu oleh penangguhan tarif impor AS terhadap Meksiko dan Kanada selama satu bulan. Setelah berdiskusi dengan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, juru bicara Gedung Putih Karoline Leavitt mengatakan Trump terbuka untuk memaparkan tarif tambahan. 


Pelemahan dolar AS juga terjadi setelah euro melesat ke level terkuat sejak November lalu menyusul apa yang terjadi di Jerman. Seperti diketahui, indeks dolar AS merupakan ukuran yang membandingkan nilai dolar AS terhadap enam mata uang utama dunia, termasuk euro. Ketika euro menguat banyak, indeks dolar AS bisa tertekan.


Jerman mengumumkan rencana amandemen konstitusi dengan mewajibkan belanja militer dari persyaratan debt brake. “Bila disetujui, pemerintah baru Jerman di bawah calon Kanselir Friedrich Merz akan memperoleh ruang fiskal EUR 500 miliar yang direncanakan diinvestasikan di bidang infrastruktur,” kata tim analis Mega Capital Sekuritas.


Imbal hasil obligasi Jerman naik tajam. Pada saat yang sama, indeks saham DAX juga naik 3,38%. Kebijakan fiskal Jerman berpotensi memicu inflasi di Zona Euro yang mendorong ECB mengurangi pemangkasan suku bunga acuan menjadi 50 basis poin. Hal itulah yang memicu penguatan euro terhadap dolar AS sebesar 1,50% dan menekan indeks dolar DXY hingga 1,4%.


Secara teknikal nilai rupiah berpotensi melanjutkan tren penguatan menuju area Rp16.280/US$ sampai dengan break MA-50 hingga Rp16.250/US$, dengan mencermati resistance potensi rupiah pada Rp16.200/US$.


Selama rupiah berada di atas Rp16.200/US$ setelah keberhasilan menguat dalam tren jangka menengah ( Mid-term ), maka masih ada potensi bagi mata uang ini menguat hingga Rp16.110/US$.

Sementara itu, Bank Indonesia (BI) menyampaikan nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sejak awal Maret dipicu oleh dinamika sentimen kebijakan tarif yang diberlakukan Presiden AS Donald Trump terhadap Kanada, Meksiko dan China.




Sumber : Bloomberg Technoz

 






Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment