Jakarta - Lembaga bantuan Turki mengirimkan makanan kering dan makanan hangat ke Myanmar dan Thailand yang dilanda gempa bumi untuk membantu mereka yang terdampak di wilayah tersebut.

“IHH (Yayasan Bantuan Kemanusiaan Hak Asasi Manusia dan Kebebasan), kami memulai upaya bantuan darurat kami segera setelah gempa bumi. Pada tahap pertama, kami mendistribusikan makanan hangat kepada 800 orang di Thailand dan menyediakan air dan makanan kering bagi mereka yang terkena dampak gempa bumi di Myanmar,” katanya kepada Anadolu dalam sebuah pernyataan.

Baca Lainnya :

• Ekonomi Dunia Terancam, IMF Peringati Trump terkait Tarif Baru 0
• Tarif Baru Amerika Serikat: Ancaman atau Peluang?0
• Cerita Hari Raya di Turki0
• Penetapan Hari Raya Idul Fitri Diberbagai Negara 0
• Paus Fransiskus Berdoa untuk Myanmar dan Thailand 0

“Upaya bantuan kami terus berlanjut di wilayah Mandalay. Tim kami secara aktif bekerja di lapangan untuk memastikan koordinasi di wilayah tersebut dan untuk memberikan bantuan kemanusiaan. Kami bermaksud untuk memperluas upaya bantuan kami dalam beberapa hari mendatang dan menjangkau lebih banyak orang,” tambahnya,

Situasi di Myanmar, yang diperparah oleh konflik etnis internal, diperburuk oleh gempa bumi kembar tersebut.

Dalam kampanye serangan udara terhadap kelompok pemberontak, junta militer diduga menyerang konvoi bantuan kemanusiaan oleh Palang Merah Tiongkok pada Selasa malam di Desa Ommathi di Negara Bagian Shan utara.

Namun, junta militer mengatakan tidak ada yang terluka dalam serangan itu.

Menanggapi laporan serangan itu, Tiongkok mendesak semua pihak di Myanmar untuk memastikan keselamatan para pekerja bantuan.

Dewan Perencanaan dan Administrasi Negara, yang dipimpin oleh pemimpin junta militer Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing, mengatakan pada hari Rabu, bahwa "serangan teroris" tersebut "memanfaatkan upaya bantuan gempa bumi."

Secara terpisah, Komisi Antar pemerintah tentang Hak Asasi Manusia dari Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) mendesak Myanmar untuk memberikan upaya bantuan secara adil kepada para korban, dengan mengatakan bahwa yang rentan dan terpinggirkan harus diprioritaskan, demikian dilaporkan media lokal.

"Penting bahwa bantuan kemanusiaan menjangkau semua komunitas dan wilayah yang terkena dampak secara adil dan tanpa pandang bulu tanpa penundaan, dengan perhatian khusus kepada populasi yang rentan dan terpinggirkan," katanya dalam sebuah pernyataan.

Gempa bumi beruntun berkekuatan 7,7 dan 6,4 skala Richter mengguncang Myanmar dan Thailand pada hari Jumat lalu dengan episentrum di wilayah Sagaing, yang dikatakan mengalami kerusakan paling parah.

Tim informasi Dewan Administrasi Negara Myanmar mengatakan jumlah korban tewas di Myanmar mencapai 2.886, dengan 4.639 orang terluka dan 373 orang hilang.

Gempa bumi juga mengguncang negara-negara tetangga dengan Thailand yang mengalami kerusakan di Bangkok.

Setidaknya 15 orang tewas sementara 72 orang masih hilang setelah sebuah bangunan runtuh di ibu kota Thailand.

Banyak negara telah mengirim tim pencarian dan penyelamatan, bersama dengan bantuan kemanusiaan ke daerah-daerah yang dilanda gempa bumi.

Sumber Anadolu