Via telepon, Prabowo cs Bahas Kebijakan Tarif Trump
Prabowo, Erdogan, Macron, Anwar Ibrahim, Sultan Brunei, Marcos Jr dan Lawrence Wong diskusi terkait Tarif Trump

Jakarta - Presiden Prabowo Subianto melakukan panggilan telepon dengan sejumlah pemimpin dan kepala negara Asean dalam rangka Hari Raya Idulfitri 1446, sekaligus membahas soal kebijakan tarif Donald Trump.
Dalam rangka hari Raya Idul Fitri 1446, Presiden, Prabowo melakukan pembicaraan lewat panggilan telepon dengan sejumlah pemimpin dunia dan kepala
Baca Lainnya :
- Defisit Perdagangan Turki Menurun pada Bulan Maret0
- Tanggapan Indonesia Terkait Penerapan Tarif Resiprokal Amerika Serikat0
- Perang Babak Baru di Timur Tengah, Israel Senggol Turki 0
- Turki Kirim Lembaga Bantuan Kemanusiaan ke Myanmar dan Thailand pasca dilanda gempa bumi0
- Ekonomi Dunia Terancam, IMF Peringati Trump terkait Tarif Baru 0
Negara sahabat ASEAN, diantaranya Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim,
Sultan Brunei Darussalam Sultan Hassanal Bolkiah, Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr dan Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong.
Dikutip melalui keterangan tertulis dari Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya pada hari Sabtu (5/4).
"Presiden Prabowo menyampaikan penghargaan atas ucapan dan doa yang diberikan, serta membalas dengan harapan agar Idulfitri menjadi momentum untuk memperkuat persaudaraan dan kerja sama antar negara," ujar Setkab, Teddy Indra Wijaya.
Adapun, dalam percakapan dengan Presiden Erdogan, kedua pemimpin menegaskan kembali pentingnya hubungan erat antara Indonesia dan Turki, khususnya dalam bidang perdagangan, pertahanan, dan solidaritas umat Islam di dunia.
Sambungan telepon Prabowo dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dan Yang di-Pertuan Agong Sultan Ibrahim berlangsung hangat.
Prabowo bertukar pandangan dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim terkait kebijakan tarif dagang Donald Trump. Tak hanya itu, Presiden Prabowo menekankan pentingnya kerja sama bilateral Indonesia-Malaysia dalam menjaga stabilitas kawasan dan kesejahteraan rakyat kedua negara.
Informasi tersebut diungkapkan Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim dalam sebuah unggahan dijejaring media sosial Instagram pribadinya pada hari Sabtu, 5 April 2025.
"Hari ini saya berkesempatan melakukan diskusi melalui telepon dengan para pemimpin negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia, Filipina, Brunei Darussalam, dan Singapura, untuk memperoleh pandangan dan mengoordinasikan tanggapan bersama mengenai masalah tarif timbal balik oleh Amerika Serikat (AS)," ujar PM Malaysia, Anwar Ibrahim dalam sebuah postingan di akun Instagram _@anwaribrahim_my.
Dalam komunikasi intens tersebut, PM Malaysia mengatakan bahwa pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN yang digelar pada pekan depan akan menindaklanjuti pembicaraan mengenai solusi terbaik menghadapi penerapan tarif resiprokal AS tersebut.
"Insyaallah, Pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN minggu depan akan terus membahas masalah ini dan mencari solusi terbaik bagi seluruh negara anggota," kata Anwar Ibrahim.
Adapun tarif resiprokal yang dikenakan AS terhadap negara-negara ASEAN yaitu Malaysia dan Brunei Darussalam 24 persen, Filipina 17 persen, Singapura 10 persen, Kamboja 49 persen, Laos 48 persen, Vietnam 46 persen, Myanmar 44 persen, dan Thailand 36 persen.
Ucapan selamat juga disampaikan oleh Sultan Brunei Darussalam, Sultan Hassanal Bolkiah, yang dikenal sebagai salah satu pemimpin terdekat Indonesia di kawasan Asia Tenggara. Presiden Prabowo menyambut baik komunikasi tersebut dan menyampaikan komitmen Indonesia untuk terus memperkuat hubungan dengan Brunei Darussalam.
Sementara itu, Presiden Prancis Emmanuel Macron turut mengucapkan selamat Idulfitri. Dalam sambutan balasannya, Presiden Prabowo menegaskan pentingnya dialog lintas budaya dan kerja sama global di tengah tantangan dunia yang semakin kompleks.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengatakan bahwa dirinya telah berbicara dengan Presiden Prabowo Subianto melalui telepon.
Hal ini disampaikan Macron dengan bahasa Indonesia melalui akun X-nya, @EmmanuelMacron, pada Sabtu (5/4). Macron mengatakan dirinya akan mengunjungi Indonesia pada Mei 2025.
