- Turkiye Siap Bantu Rekonstruksi Ukraina
- Rekomendasi Tempat Kulineran di Turkiye untuk Berbuka Puasa
- Anjing Jalanan Mengukir Sejarah Makhluk Hidup Pertama di Luar Angkasa
- Korban Kehilangan Anak dan Kakinya, Datangi DPR RI Minta Keadilan
- Respon KAI Terkait Aktivitas Asusila di Area Jalur Kereta Api
- Presiden Prabowo Umumkan Pemberian THR dan Gaji ke-13 bagi 9,4 Juta Aparatur Negara
- Jadi Buronan, Mantan Presiden Filipina Duterte Akhirnya Ditangkap
- Ilmuan Temukan Bahtera Nabi Nuh di Turkiye
- Erdogan: Turki Tak Akan Biarkan Peta Suriah Diubah
- Turkiye Blokir Israel dalam Keikutsertaan Latihan Militer NATO
Anjing Jalanan Mengukir Sejarah Makhluk Hidup Pertama di Luar Angkasa

Jakarta - Laika, anjing jalanan dari Moskow, tidak pernah tahu bahwa hidupnya akan mengukir sejarah. Dipilih oleh ilmuwan Soviet karena ukurannya yang kecil dan sifatnya yang tenang, Laika menjadi makhluk hidup pertama yang mengorbit Bumi pada 3 November 1957 dalam misi Sputnik 2. Namun, di balik pencapaiannya, tersimpan kisah tragis yang menuai kontroversi.
Saat itu, teknologi untuk membawa makhluk hidup kembali ke Bumi belum ada. Para ilmuwan tahu bahwa misi ini adalah perjalanan satu arah bagi Laika. Mereka mengajarinya hidup di ruang sempit, mengenakannya pakaian khusus, dan bahkan memberinya makanan dalam bentuk gel untuk bertahan hidup selama di luar angkasa. Namun, rencana mereka tak berjalan seperti yang diharapkan.
Baca Lainnya :
- Korban Kehilangan Anak dan Kakinya, Datangi DPR RI Minta Keadilan0
- Respon KAI Terkait Aktivitas Asusila di Area Jalur Kereta Api0
- Presiden Prabowo Umumkan Pemberian THR dan Gaji ke-13 bagi 9,4 Juta Aparatur Negara0
- Jadi Buronan, Mantan Presiden Filipina Duterte Akhirnya Ditangkap 0
- Ilmuan Temukan Bahtera Nabi Nuh di Turkiye 0
Beberapa jam setelah peluncuran, suhu di dalam kapsul meningkat drastis akibat kegagalan sistem pendingin. Laika mengalami stres dan kepanasan hingga akhirnya meninggal, jauh lebih cepat dari perkiraan awal. Kapsul Sputnik 2 terus mengorbit Bumi selama beberapa bulan sebelum akhirnya terbakar saat kembali ke atmosfer.
Eksperimen ini mendapat kecaman dari berbagai pihak yang menilai pengorbanan Laika sebagai tindakan kejam dan tidak manusiawi. Namun, data yang diperoleh dari misinya membantu ilmuwan memahami bagaimana tubuh makhluk hidup merespons kondisi luar angkasa, menjadi dasar bagi pengembangan perjalanan manusia ke luar angkasa.
Kini, Laika tetap dikenang. Patung kecilnya berdiri di Moskow sebagai simbol dari pengorbanannya. Kisahnya mengingatkan kita bahwa kemajuan teknologi tidak selalu datang tanpa harga. Laika mungkin tidak pernah kembali, tapi namanya akan selalu tercatat dalam sejarah.
