- Seekor Caracal Menyerang Kamp Militer Israel
- Kebakaran Hutan Terdasyat, Tewaskan 24 Orang di Korea Selatan
- Prabowo Lantik 31 Duta Besar
- Divonis oleh Pengadilan, 3 Pejabat Turki Diberhentikan dari Jabatannya
- Turki, Serbia, dan Yunani Dipastikan Tiket Promosi ke Liga A UEFA Nations League
- Turki Alami Krisis Pasca Penangkapan Oposisi Pemerintah
- Singapura Beri Tunjangan untuk Pengangguran, bagaimana Kualifikasinya?
- Hadapi Guncangan Global, Presiden Prabowo Yakin Ekonomi RI Tangguh
- Disaat IHSG Bangkit, 10 Saham ini diam-diam diborong oleh Asing
- Turkaseancham Membuka Gudang E-commerce di AS dan Membawa Bisnis Asia ke Pasar Global
Anjing Jalanan Mengukir Sejarah Makhluk Hidup Pertama di Luar Angkasa

Jakarta - Laika, anjing jalanan dari Moskow, tidak pernah tahu bahwa hidupnya akan mengukir sejarah. Dipilih oleh ilmuwan Soviet karena ukurannya yang kecil dan sifatnya yang tenang, Laika menjadi makhluk hidup pertama yang mengorbit Bumi pada 3 November 1957 dalam misi Sputnik 2. Namun, di balik pencapaiannya, tersimpan kisah tragis yang menuai kontroversi.
Saat itu, teknologi untuk membawa makhluk hidup kembali ke Bumi belum ada. Para ilmuwan tahu bahwa misi ini adalah perjalanan satu arah bagi Laika. Mereka mengajarinya hidup di ruang sempit, mengenakannya pakaian khusus, dan bahkan memberinya makanan dalam bentuk gel untuk bertahan hidup selama di luar angkasa. Namun, rencana mereka tak berjalan seperti yang diharapkan.
Baca Lainnya :
- Korban Kehilangan Anak dan Kakinya, Datangi DPR RI Minta Keadilan0
- Respon KAI Terkait Aktivitas Asusila di Area Jalur Kereta Api0
- Presiden Prabowo Umumkan Pemberian THR dan Gaji ke-13 bagi 9,4 Juta Aparatur Negara0
- Jadi Buronan, Mantan Presiden Filipina Duterte Akhirnya Ditangkap 0
- Ilmuan Temukan Bahtera Nabi Nuh di Turkiye 0
Beberapa jam setelah peluncuran, suhu di dalam kapsul meningkat drastis akibat kegagalan sistem pendingin. Laika mengalami stres dan kepanasan hingga akhirnya meninggal, jauh lebih cepat dari perkiraan awal. Kapsul Sputnik 2 terus mengorbit Bumi selama beberapa bulan sebelum akhirnya terbakar saat kembali ke atmosfer.
Eksperimen ini mendapat kecaman dari berbagai pihak yang menilai pengorbanan Laika sebagai tindakan kejam dan tidak manusiawi. Namun, data yang diperoleh dari misinya membantu ilmuwan memahami bagaimana tubuh makhluk hidup merespons kondisi luar angkasa, menjadi dasar bagi pengembangan perjalanan manusia ke luar angkasa.
Kini, Laika tetap dikenang. Patung kecilnya berdiri di Moskow sebagai simbol dari pengorbanannya. Kisahnya mengingatkan kita bahwa kemajuan teknologi tidak selalu datang tanpa harga. Laika mungkin tidak pernah kembali, tapi namanya akan selalu tercatat dalam sejarah.
