Jadi Buronan, Mantan Presiden Filipina Duterte Akhirnya Ditangkap

By Icu Bransky 12 Mar 2025, 11:13:22 WIB International
Jadi Buronan, Mantan Presiden Filipina Duterte Akhirnya Ditangkap

Keterangan Gambar : Mantan Presiden Filipina, Duterte (Foto Wikipedia)


Jakarta - Mantan presiden Filipina Rodrigo Duterte ditangkap, Asisten Konsul Pengadilan Kriminal Internasional (International Criminal Court/ICC) Kristina Conti buka suara atas penangkapan Duterte oleh kepolisian Filipina. 

Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte ditangkap di Bandara Ninoy Aquuino Manila, pada hari Selasa (11/3) siang saat mendarat di bandara Internasional Manila setelah perjalanan singkat ke Hong Kong. Duterte rencananya akan langsung dibawa ke Den Hag, Belanda dan segera diadili oleh ICC. Sebagai informasi, tak hanya didalam negeri, namun status Duterte telah menjadi buruan Mahkamah Kriminal Internasional (ICC).

Dilansir dari laporan Rappler, Conti menegaskan bahwa Duterte harus segera diserahkan ke negara anggota ICC, kemudian akan segera dibawa ke markas ICC di the Hague, Belanda.

Baca Lainnya :

Kepolisian Filipina melakukan penangkapan setelah mengklaim menerima surat perintah penangkapan terhadap Duterte dari ICC. Filipina hingga kini tak terdaftar sebagai negara anggota ICC setelah menarik diri dari keanggotaan pada 2018.



Seperti apa kronologinya dan penyebabnya?

Mengutip AFP, Rabu (12/3), pria yang baru beberapa minggu merayakan ulang tahun ke-80 itu ditangkap atas tuduhan melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan selama perang narkoba yang mematikan selama bertahun-tahun yang merupakan kebijakan khasnya. Perlu diketahui, Duterte sendiri berkuasa dari 2016 hingga 2022.

Awalnya, pengadilan menyelidikinya sejak 15 Desember 2021. Penyelidikan sempat melalui proses jeda karena banding yang diajukan, namun mulai lagi di 2023.

ICC mengatakan langkahnya memerangi narkoba telah membunuh ribuan orang, di mana sebagian besar adalah orang miskin.

Sebenarnya jumlah korban tewas bervariasi, namun Jaksa ICC mengatakan kampanyenya melawan narkoba memakan korban 12.000-30.000 jiwa.

"Pembunuhan sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan sehubungan dengan perang narkoba," tulis surat penangkapan ICC.


Duterte Dibawa ke Belanda

Duterte sendiri diperkirakan akan tiba di Belanda Rabu ini. Setelah mendarat, ia akan dibawa ke unit penahanan ICC di mana ia akan dipersiapkan untuk penampilan awal di hadapan hakim pengadilan.

Ia akan ditempatkan di Scheveningen. Penjara ini juga pernah digunakan untuk menahan orang-orang yang dicari oleh ICC termasuk bekas petinggi Yugoslavia seperti Slobodan Milosevic, Radovan Karadzic, dan Ratko Mladic.

"Dalam memenuhi mandatnya, Panitera ICC berupaya untuk memastikan kesejahteraan mental, fisik, dan spiritual dari orang-orang yang ditahan dalam sistem penahanan yang efisien, dengan mempertimbangkan keberagaman budaya dan perkembangan mereka sebagai individu," kata ICC di situs webnya.

Semua tahanan memiliki sel-sel individual yang dilengkapi dengan komputer. Namun ia tidak memiliki akses ke internet, untuk memungkinkan mereka mengerjakan kasus mereka.


Pernyataan Duterte

Meski ditangkap Selasa, Duterte sempat memberi pernyataan Minggu, soal kasusnya dengan ICC. Dalam sebuah rapat di Hong Kong, ia mengatakan tindakannya selama perang narkoba dimaksudkan "untuk memberikan kedamaian dan ketenangan" bagi warga Filipina dan semua yang dilakukannya adalah "untuk negara saya".

Ia juga mengatakan akan menerima jika ditangkap. Namun, Duterte dengan cepat menentang legalitas penahanannya dalam sebuah klip yang diunggah ke media sosial setelah penangkapannya pada hari Selasa.

"Apa hukumnya dan apa kejahatan yang saya lakukan? Buktikan kepada saya sekarang dasar Hukum keberadaan saya di sini," katanya.






Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment