Jakarta - Wabah flu burung yang saat ini merebak di Amerika Serikat membuat pasokan telur ayam di negara Adikuasa itu terganggu, sehingga mendongkrak permintaan impor dari luar negeri, salah satunya Türkiye. pasalnya akan membasmi ayam-ayam yang terjangkit flu burung.

Flu burung menyerang AS saat ini, menjadi keuntungan bagi Turkiye pasalnya jumlah export telur ke negara tersebut meningkat. Organisasi petani telur Egg Producers Central Union of Türkiye (YUM-BİR) mengumumkan kesepakatan awal untuk ekspor sekitar 15.000 ton telur ayam ke Amerika Serikat sampai Juni.

Baca Lainnya :

• Komisi I DPR RI Dukung Kerja Sama Pembangunan Pabrik Drone Indonesia-Turki0
• Indonesia-Turkiye sepakat Jalin Kerja Sama Pendidikan Keagamaan, Moderasi Beragama, hingga Haji0
• Warga Palestina: Gencatan Senjata Menyimpan Kenyataan Suram 0
• Anindya Bakrie: Kedekatan Prabowo dan Erdogan, Meningkatkan Nilai Perdagangan mencapai USD10 miliar0
• Sinan Yegul, Hadiri Indonesia Economic Summit 2025 Sebagai Tamu VIP0

Pimpinan YUM-BİR İbrahim Afyon mengatakan bahwa Amerika Serikat melihat Turkiiye sebagai pemasok yang dapat diandalkan guna mengatasi kekurangan telur ayam selama wabah, lansir dari laporan Hurriyet Daily News pada hari Sabtu (15/2).

Dampak dari Flu burung telah memaksa para peternak memusnahkan lebih dari 21 juta unggas di seluruh Amerika Serikat, dampak dari kelangkaan telur

Per Januari, harga telur ayam di AS naik 15,2 persen dalam sebulan, yang tertinggi sejak Juni 2015, dengan kenaikan per tahun 53 persen. Impor telur ayam AS naik 38 persen pada Desember 2024 dibandingkan bulan sebelumnya.

Turki terakhir kali mengekspor telur ayam ke AS pada Januari 2023. Kesepakatan kali ini meliputi telur ayam berukuran sedang, yang lebih disukai untuk pengangkutan jarak jauh.

Afyon mengatakan pasokan telur domestik tidak akan terganggu dengan adanya ekspor ke AS tersebut, karena alokasi untuk pasar lokal dan ekspor berbeda.

“Apakah telur itu akan dibawa ke negara X atau Y besok, total suplai (domestik) tidak akan terpengaruh,” ujarnya.

Afyon menegaskan bahwa Turki masih surplus telur ayam, dengan 15-22 persen dialokasikan untuk ekspor ke berbagai kawasan seperti Timur Tengah, Timur Jauh dan Uni Eropa.