Dua Korban Tewas dalam Insiden Penembakan di Sekolah As, Pelaku Berusia 15 Tahun

By Icu Bransky 17 Des 2024, 19:07:51 WIB Law
Dua Korban Tewas dalam Insiden Penembakan di Sekolah As, Pelaku Berusia 15 Tahun

Keterangan Gambar : Foto AP


Jakarta - Setidaknya dua orang tewas dan enam lainnya terluka dalam peristiwa penembakan di sebuah sekolah di negara bagian Wisconsin, Amerika Serikat (AS), menurut laporan polisi.


Insiden Penembakan itu terjadi di sekolah Kristen saat minggu terakhir sebelum liburan natal. 

Baca Lainnya :

Abundant Life school, didirikan pada tahun 1978, adalah sekolah swasta yang memiliki sekitar 420 siswa dari taman kanak-kanak hingga kelas 12 (sekolah menengah atas) yang berada di kota Madison, As. 


"Hari ini adalah hari yang menyedihkan, tidak hanya bagi Madison tetapi juga bagi seluruh negara kita," kata Kepala Polisi Madison, Shon Barnes, dalam konferensi pers.


"Setiap anak, setiap orang di gedung itu, adalah korban, dan akan menjadi korban selamanya. Trauma jenis ini tidak akan hilang begitu saja," imbuh dia.  


Penembakan itu menewaskan seorang guru dan seorang siswa. Pelaku penembakan tersebut tak lain merupakan seorang siswi Abundant Life Christian School berusia 15 tahun, juga tewas dalam insiden itu diduga menembak dirinya sendiri. 

Tak hanya itu dua korban lainnya masih dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi kritis, saat ini korban belum dapat diidentifikasi. 


"Tiga orang lagi meninggal. Total ada sembilan orang yang terluka, termasuk tiga orang yang meninggal," kata polisi. 


Pihak berwenang mengidentifikasi pelaku penembakan yang bernama Natalie Rupnow, 15 tahun, yang dipanggil Samantha dan merupakan seorang siswi di Abundant Life. Para pejabat mengatakan bahwa ia menggunakan pistol dalam serangan tersebut. Tidak jelas bagaimana ia memperoleh pistol tersebut.


Sejauh ini, Barnes Kepala polisi mengatakan detektif telah menggeledah rumah pelaku remaja tersebut dan berupaya memahami apa yang terjadi, tetapi tetap menghormati trauma yang dialami para saksi di lingkungan sekolah.


"Kami tidak akan menginterogasi siswa," kata Kepala Polisi Barnes, seraya menambahkan bahwa polisi akan memberikan mereka kesempatan untuk berbicara saat mereka merasa siap.


Sementara itu, Presiden Joe Biden telah memberi instruksi terkait insiden penembakan di sekolah tersebut, kata seorang juru bicara Gedung Putih.


"Pejabat senior Gedung Putih sedang berhubungan dengan mitra lokal di Madison untuk memberikan dukungan sesuai kebutuhan," kata wakil sekretaris pers Emilie Simons dalam sebuah pernyataan.


Selama bertahun-tahun terakhir ini, di AS kasus teror mematikan di sekolah sering terjadi secara berkala. Seperti diketahui beberapa di antaranya menewaskan puluhan korban, dan banyak masyarakat mengecam aksi teror pada sekolah yang korbannya adalah anak anak. 





Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment