Utang RI ke Jerman Rp 1,26 T Dialihkan menjadi Program Kesehatan TBC - HIV

By Icu Bransky 17 Des 2024, 15:22:44 WIB Economy
Utang RI ke Jerman Rp 1,26 T  Dialihkan menjadi Program Kesehatan TBC - HIV

Keterangan Gambar : Penandatanganan perjanjian konversi utang senilai 75 juta euro antara Bank Pembangunan Jerman KfW, Global Fund to Fight AIDS, Tuberculosis and Malaria (GFATM), dan Kementerian Keuangan, Kamis (12/12/2024). (Dok. Kedubes Jerman)


Jakarta - Pemerintah Jerman menghapus utang Indonesia senilai EUR 75 juta atau setara Rp 1,26 triliun (kurs Euro 16.808). Utang ini akan dikonversi menjadi investasi langsung dalam program kesehatan masyarakat yang dikelola bersama oleh Global Fund dan Kementerian Kesehatan RI.


Bank pembangunan dan investasi Jerman, yakni Kreditanstalt für Wiederaufbau atau KfW Jerman sepakat dengan pemerintah Indonesia untuk mengkonversi utang senilai EUR 75 juta atau setara Rp 1,26 triliun menjadi investasi langsung program kesehatan masyarakat.

Baca Lainnya :


Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Suminto, menegaskan bahwa penandatanganan perjanjian debt-to-health swap ini menandai langkah penting dalam komitmen bersama kedua pemerintah untuk memperkuat kesehatan nasional dan mendukung upaya global.


“Ini menjadi contoh yang cemerlang bagaimana negara-negara dapat bekerja sama, menggunakan instrumen keuangan inovatif untuk mengatasi tantangan kesehatan global,” jelasnya dalam siaran pers pada Selasa (17/12).


Pemerintah Indonesia bersama KfW Jerman atas nama Pemerintah Jerman dan Global Fund to Fight AIDS, Tuberculosis and Malaria (GFATM) menandatangani perjanjian konversi utang (debt-to-health swap) pada Kamis (12/12). Kesepakatan ini merupakan tindak lanjut dari persetujuan prinsip yang telah dicapai pada April 2024, dan kini diformalkan melalui perjanjian resmi.


Kesepakatan ini dikukuhkan dalam penandatangan perjanjian konversi utang atau debt to health swap antara pemerintah Indonesia dengan KfW Jerman atas nama Pemerintah Jerman dan Global Fund to Fight AIDS Tuberculosis and Malaria (GFATM) pada Kamis lalu (12/12) di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta.


"Ini menjadi contoh yang cemerlang bagaimana negara-negara dapat bekerja sama, menggunakan instrumen keuangan inovatif untuk mengatasi tantangan kesehatan global," kata Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Suminto, melalui siaran pers, Selasa (17/12).


Melalui perjanjian ini, utang sebesar EUR 75 juta akan dikonversi menjadi investasi langsung dalam program kesehatan masyarakat yang dikelola bersama oleh Global Fund dan Kementerian Kesehatan RI.


Pengalihan utang ini dilaksanakan di bawah payung inisiatif Debt-to-Health (D2H) dari Global Fund dan Jerman merupakan mitra pertama pada 2007.


Instrumen debt swap sendiri dibentuk dalam rangka menggalang sumber daya tambahan untuk negara-negara penerima Global Fund seperti Indonesia. Hasil dari pengalihan utang tersebut selanjutnya digunakan dalam meningkatkan layanan kesehatan untuk TBC, HIV, dan Hepatitis, serta memperkuat sistem kesehatan secara keseluruhan di Indonesia.


Perjanjian ini juga akan berkontribusi pada upaya Indonesia untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals [SDGs]) yang terkait dengan kesehatan, yaitu mengakhiri penyebaran AIDS, TBC, dan malaria pada tahun 2030, serta memerangi hepatitis dan penyakit menular lainnya






Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment