- 2 Orang Tewas dan Puluhan Orang Terluka Dalam Insiden Teror Dipasar Natal, Jerman
- Kitab Merah Turkiye Mendapat Pembaruan
- Kereta Api Populer Eastern Express di Turkiye akan Melayani 60 Perjalanan Musim Dingin
- Hadiri KTT D-8, Presiden Prabowo Tegas Serukan Persatuan Negara Muslim
- Warga Ilegal Israel Membakar Masjid di Tepi Barat, Gaza
- Mahkamah Internasional meminta Tegaskan Kewajiban Israel terhadap Misi Kemanusiaan PBB di Gaza
- Pakar Hukum Spanyol Ramai-ramai Bikin Petisi Desak Embargo Senjata Terhadap Israel
- Pastikan Kelancaran Saat Libur Nataru, Wapres Gibran Tinjau Proyek Stasiun KCIC Karawang
- BMKG Himbau Masyarakat Waspada Terhadap Cuaca Ekstrem Menjelang Perayaan Natal
- Terkait Pembunuhan Jendral Nuklir, Indonesia jadi Sorotan Media Rusia
Indonesia dan Turki Akan Kolaborasi Kembangkan Panas Bumi
Jakarta - Dirut PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Tbk, Julfi Hadi dan tim didampingi Duta Besar RI untuk Turki, Achmad Rizal Purnama jajagi kerja sama pengembangan energi panas bumi di Turki.
Dirut PGE telah bertemu dengan beberapa mitra perusahaan di Turki seperti Energy Holding dan SDS Enerji untuk membahas rencana ekpansi PGE di sektor energi panas bumi di Turki. Dirut PGE dan tim juga memiliki kesempatan mengunjungi salah satu power plan yang berasal dari energi panas bumi di kota Izmir.
Baca Lainnya :
- Koperasi Nusantara Berangkatkan Karyawan Berprestasi ke Turki0
- Wakil Mentri Luar Negeri Anis Matta dorong OKI dan Negara Selatan bersatu dukung Palestina0
- Presiden Prabowo Hadiri Pertemuan Bisnis dengan Sejumlah Pengusaha RRT0
- Masyarakat Indonesia Sambut Hangat Kedatangan Presiden Prabowo di Washington DC0
- Gelar Pertemuan Bilateral, Presiden Prabowo dan Presiden Xi Jinping Sepakat Perkuat Kemitraan Strate0
“Sebagai negara terbesar kedua dan keempat di sektor energi panas bumi, Indonesia dan Turki memiliki potensi besar dorong kerja sama di sektor ini” tutur Dubes RI yang kerap disapa Dubes Rizal. “Rencana ekspansi PGE di Turki semakin memperkokoh strategic presence BUMN Indonesia di dunia khususnya di sektor energi hijau”, lanjut Dubes Rizal.
Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. Julfi Hadi mengungkapkan bahwa Turki merupakan mitra potensial untuk bekerja sama.
“Dari kunjungan ini PGE melihat Turki sebagai mitra yang potensial untuk bekerja sama dalam pengembangan panas bumi ini sehingga diharapkan dapat tercipta sinergi yang positif bagi kedua belah pihak di masa mendatang.” ungkap Julfi.
Julfi juga menyebutkan pilihan berkunjung ke Turki ini didorong oleh kemajuan negara tersebut dalam pemanfaatan energi panas bumi sebagai sumber listrik untuk masyarakat.
“Saat ini, Turki merupakan negara dengan kapasitas terpasang panas bumi terbesar keempat di dunia. Ini yang menjadi salah satu alasan mengapa kami berkunjung ke sini,” ujarnya.
Sejak 15 tahun terakhir, Turki telah mengeluarkan berbagai kebijakan dan insentif untuk dorong situasi dan iklim investasi yang kondusif bagi pengembangan energi panas bumi.
Menurut data Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam Turki, pada akhir April 2023 kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga panas bumi di Turki telah mencapai 1691,4 MW (Terbesar setelah Amerika, Indonesia dan Filipina). Wilayah Anatolia memiliki lebih dari 92% sumber potensial energi panas bumi di Turki dimana 78% berada di wilayah barat Anatolia.
Dalam 1 bulan terakhir penugasan di Turki, selain kerja sama energi panas bumi, Dubes Rizal telah menjajaki beberapa perusahaan pengembang energi matahari (solar energy) sebagai salah satu prioritas utama kerja sama ekonomi Indonesia-Turki di sektor energi baru dan terbarukan (EBT). Selain sektor EBT, fokus kerja sama ekonomi yang didorong Dubes Rizal adalah industri strategis dan pertahanan, industri konstruksi dan infrastruktur, serta industri kesehatan dan farmasi.
Rencana kerja sama PGE dengan perusahaan di Turki ini merupakan rencana kerja sama internasional kedua setelah sebelumnya PGE turut dalam kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo ke Kenya pada Agustus lalu. Penggalian potensi kerja sama antarnegara menjadi strategi PGE untuk menjadi BUMN yang dapat tampil memimpin sektor energi panas bumi di kancah internasional, selain rencana Perseroan menjadi perusahaan panas bumi dengan 1 gigawatt (GW) kapasitas terpasang dalam dua tahun mendatang dengan memaksimalkan potensi panas bumi di dalam negeri.