- PM Jepang Ishiba Shigeru dan Istri Beri Penghormatan di TMPN Utama Kalibata
- Indonesia - Jepang Sepakat Perkuat Kemitraan Strategis di Bidang Ekonomi, Pertahanan, dan Energi
- Jepang Siap Dukung Program Gizi Anak dan Penanggulangan Bencana di Indonesia
- Presiden Joe Akan Menyampaikan Pidato Perpisahannya Sebelum Jabatannya Berakhir
- Israel Tembak Freelance Anadolu saat Meliput di Gaza
- Indonesia Tegaskan Komitmen terhadap Kesatuan dan Sentralitas ASEAN serta Penyelesaian Krisis Myanma
- Ribuan Rumah Hangus dan 10 Orang Tewas dalam Kebakaran Los Angeles
- Arkeolog Temukan Makam Kerajaan Prasejarah Berusia 5.000 Tahun
- Teknologi Bayraktar TB2 Turkiye Cocok di Gunakan di Indonesia
- Teknologi Bayraktar TB2 Turkiye Cocok di Gunakan di Indonesia
Israel Menewaskan 5 Jurnalis Gaza Dalam Serangan Udara
Keterangan Gambar : serangan Israel yang menewaskan lima wartawan di Nuseirat, Gaza tengah, Palestina, 26 Desember 2024. (Foto Reuters)
Jakarta - Serangan udara Israel, setidaknya lima wartawan Gaza tewas dihantam bom saat melakukan peliputan di Rumah Sakit al-Awda di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza, pada Kamis dini hari (26/12).
Dilansir dari Al Jazeera terlihat sebuah kendaraan mini van berwarna putih bertuliskan "PERS" dihantam bom oleh pasukan Israel. Diketahui kelima jurnalis 'Al-Quds Today' yang sedang melangsungkan peliputan tewas adalah Fadi Hassouna, Ibrahim al-Sheikh Ali, Mohammed al-Ladah, Faisal Abu al-Qumsan dan Ayman al-Jadi.
Baca Lainnya :
- Film tentang perlawanan masyarakat Melayu terhadap penjajahan Inggris tayang perdana di Istanbul0
- Pejabat Otoritas Sebut Puluhan Nyawa Melayang dalam Kecelakaan Pesawat0
- Perdana, Masyarakat Damaskus Rayakan Natal Pada Pemerintahan Baru Suriah0
- PM Inggris Seirama dengan Paus Fransiskus berharap Natal tahun ini Wujudkan Perdamaian 0
- KBRI Ankara adalah Sosok Inspiratif yang Membangkitkan Semangat Solidaritas 0
Dalam sebuah pernyataannya yang dikutip dari Al Jazeera, Kantor berita Media Pemerintah Gaza buka suara terkait insiden yang menewaskan kelima wartawan asal Gaza tersebut.
"Kantor Media Pemerintah mengecam keras pasukan pendudukan Israel yang menargetkan, dan membunuh jurnalis Palestina," ujar Kantor Media tersebut.
Tak hanya itu, Kantor berita juga menyerukan masyarakat internasional serta lembaga hak asasi manusia untuk mengutuk kejahatan kemanusiaan Israel dan segera tangkap lalu adili mereka di pengadilan internasional.
Kantor Media Pemerintah Gaza juga menambahkan, dengan insiden ini maka bertambahnya jumlah daftar korban jurnalis yang tewas dibunuh oleh Israel mencapai 201 jiwa sejak 7 Oktober 2023 lalu, di Gaza.
"Dari data, korban bertambahnya jumlah total jurnalis yang dibunuh Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023, mencapai 201 orang. Angka tersebut termasuk lima wartawan kanal berita Al-Quds Today yang dibunuh Israel lewat serangan udara" dalam keterangan pada Kamis (26/12) pagi.
Jurnalis Al Jazeera Mahmoud, melaporkan rekaman dari lokasi kejadian terlihat sebuah mobil van terbakar cukup besar, serta petugas berupaya memadamkan api untuk mengevakuasi. Kelimanya ditemukan tewas terbakar hangus, sedang berada di dalam mobil penyiaran satelit, saat dihantam bom oleh Israel.
"Butuh 20 menit untuk mengeluarkan tubuh mereka dari van. Mereka terbakar sepenuhnya," tulis Mahmoud, pada Kamis (26/12) di laman Al Jazeera.
Ia juga menambahkan, dalam kurun 10 hari terakhir, sedikitnya 11 jurnalis dibunuh Israel.
Media Israel, The Jerusalem Post, melaporkan militer Israel telah menyatakan klaim bertanggung jawab atas serangan udara ke kawasan Nuseirat pada Rabu (25/1) malam dan Kamis (26/12) dini hari.
Namun, hingga berita ini diturunkan, Israel belum berkomentar soal laporan-laporan media yang menyebutkan serangan udara mereka menewaskan lima wartawan.
Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) mengutuk pembunuhan tersebut dan menuntut pertanggungjawaban atas tewasnya rekan sesama jurnalis .
Perang genosida Israel di Gaza telah menewaskan hampir 45.400 orang , sebagian besar wanita dan anak-anak, sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 .
Bulan lalu, Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza. Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas tindakannya di Gaza.