- Profesor Sinan Yegul, diangkat Sebagai Wakil Presiden Bidang Hubungan Internasional, ASEAN Internasi
- Presiden Prabowo Mengaku Grogi saat Pidato di Depan Parlemen Turki
- Anindya Bakrie: KADIN Indonesia, Tergetkan Perdagangan Indonesia-Turki Mencapai 10 Miliar Dolar AS
- Usai Lawatan di Abu Dhabi, Presiden Prabowo Bertolak ke Ankara
- Prabowo: Indonesia Siap Evakuasi 1000 Warga Palestina ke Indonesia
- Presiden Prabowo Lawatan ke Kawasan Timur Tengah dan Turkiye
- TurkAseanCham Luncurkan Program Sosial Inspiratif di Indonesia: Yatim Business Academy Resmi Dimulai
- Singapura, Kerahkan Kecoa untuk Mencari Korban Gempa Myanmar
- Gelombang Masa As, Gelar Aksi Menentang Kebijakan Pemerintahan Presiden Trump
- Turki Ngamuk Ambil Alih Pangkalan T4
Konflik makin Meningkat, Deplu AS Peringatkan warga As diminta Segera Tinggalkan Suriah

Keterangan Gambar : Ilustrasi, Gedung Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (Foto Anadolu)
Jakarta - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, mengeluarkan peringatan keamanan dalam rangka mendesak warga AS untuk segera meninggalkan Suriah.
Pernyataan, Kedubes AS di Damaskus, Suriah, mengatakan bahwa situasi terkini terkait keamanan di Suriah terus mengalami peningkatan yang bergejolak serta tidak dapat diprediksi dengan adanya pertempuran antarkelompok bersenjata di seluruh negeri itu.
Baca Lainnya :
- Indonesia Kecam atas Serangan militer Israel terhadap RS Kamal Aswan0
- Ariana Dilantik Sebagai Perwakilan Eropa TurkAseanCham0
- Militer Israel Paksa WNI Relawan Bulan Sabit Merah, untuk Tinggalkan RS di Gaza Utara0
- Presiden Korea Selatan, Terancam Hukuman Mati pasca Umumkan Darurat Militer0
- Perhimpunan Pelajar IndonesiaTurki Gelar Endonezya Kultur Sahnesi 20240
"Departemen Luar Negeri mendesak untuk seluruh warga AS untuk meninggalkan Suriah sekarang sementara opsi komersial masih tersedia di Damaskus," kata Kedubes AS, seperti dilansir kantor berita Antara
Sementara itu, Kedubes AS di Damaskus menyebutkan telah menghentikan operasinya pada 2012, dan bahwa pemerintah AS tidak dapat memberikan layanan konsuler bagi warga AS di Suriah.
Pernyataan itu menjelaskan bahwa Republik Ceko berfungsi sebagai kuasa pelindung kepentingan AS di Suriah.
Kelompok militan Hayat Tahrir al-Sham (sebelumnya dikenal sebagai Front Nusra) dan sejumlah kelompok bersenjata lainnya melancarkan operasi besar-besaran terhadap pemerintah Suriah pada 29 November lalu.
Mereka bergerak maju dari arah utara di wilayah Idlib, di sebelah barat laut Suriah, menuju Kota Aleppo dan Hama.
Sehari kemudian, Aleppo, yang adalah kota terbesar kedua di Suriah, berada di bawah kendali penuh kelompok-kelompok militan itu untuk pertama kalinya sejak konflik mulai muncul di negara tersebut pada 2011.
Selanjutnya pada 5 Desember, Kementerian Pertahanan Suriah mengatakan bahwa angkatan bersenjata Suriah menarik diri dari Kota Hama setelah terlibat pertempuran sengit dengan kalangan militan.
Sumber: Sputnik-OANA
