Media Asing Soroti Perjanjian Indonesia-Turkiye
Media Asing: Tak Hanya Turki Sejumlah Negara Besar Ini Disebut Memiliki Hubungan Pertahanan dengan Indonesia

By Icu Bransky 17 Feb 2025, 21:13:57 WIB International
Media Asing Soroti Perjanjian Indonesia-Turkiye

Keterangan Gambar : Kunjungan kenegaraan Presiden Turkiye, Recep Tayyip Erdo?an ke RI menghasilkan 13 kerja sama telah disepakati, yang ditandatangani dalam penandatangan kerja sama (MoU) Indonesia-Turki


Jakarta - Indonesia disebut baru saja mencapai kesepakatan pertahanan dengan Turki dalam kunjungan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan ke Indonesia.


Menurut Vietnamplus.vn, pada 12 Februari 2025 lalu dalam artikel berjudul "Indonesia dan Turkiye tingkatkan hubungan perdagangan dan pertahanan."

Baca Lainnya :


Presiden Indonesia Prabowo Subianto dan mitranya dari Turki Recep Tayyip Erdogan mengadakan pembicaraan pada 12 Februari 2025 di Jakarta.


Kemudian kedua negara menandatangani serangkaian perjanjian untuk meningkatkan hubungan perdagangan dan pertahanan antara kedua negara.


Berbicara setelah pembicaraan, Prabowo menekankan bahwa kedua pihak berkomitmen untuk meningkatkan perdagangan antara kedua negara, yang saling menguntungkan.


Kemudian Turkiye dan Indonesia sepakat untuk mempromosikan produksi dan kerja sama bersama di bidang industri pertahanan.


Menurut Prabowo, kedua pihak akan menyelenggarakan latihan bersama bagi prajurit dan memperkuat kerja sama di bidang penanggulangan terorisme dan intelijen.


Sementara itu, Erdogan mengatakan bahwa kedua pihak membahas sejumlah isu global penting, termasuk situasi di Suriah dan isu Palestina.


Kedua pemimpin menetapkan target peningkatan perdagangan dua arah hingga mencapai 10 miliar dolar AS per tahun.


Menurut Kementerian Perdagangan Indonesia, perdagangan kedua negara tahun lalu diperkirakan mencapai 2,4 miliar dollar AS.


Pada kesempatan kunjungan pemimpin Turki ke Indonesia, para menteri dan pejabat kedua negara menandatangani serangkaian perjanjian di bidang perdagangan, energi, pendidikan tinggi, dan agama.


Khususnya, perjanjian ini mencakup perjanjian untuk memproduksi kendaraan udara tanpa awak (UAV) di Indonesia.


Dilansir dari laporan Anadolu Agency, pada 14 Februari 2025 dalam artikel berjudul "Dampak industri pertahanan terhadap hubungan Turki-Indonesia."


Tak hanya dengan Turkiye saja, Indonesia juga mencapai kesepakatan hingga kerja sama dengan beberapa negara besar di dunia dalam berbagai bidang.


Selain Turkiye, Indonesia telah membuat perjanjian dengan berbagai negara diantaranya Prancis, Jepang, Inggris, AS, dan Korea Selatan.


Dengan tujuan untuk memodernisasi angkatan udara dan angkatan lautnya, termasuk selama masa jabatan Prabowo sebagai Menteri Pertahanan.


Adapun kedekatan hubungan Indonesia karena keberhasilan terkini produk industri pertahanan yang diproduksi oleh perusahaan Turki di wilayah seperti Suriah, Ukraina, Libya, dan Karabakh.



Hal inilah yang telah menarik perhatian birokrasi keamanan Indonesia.


Ketertarikan Indonesia terhadap Turki dalam industri pertahanan disebabkan oleh keberhasilan produk Turki serta niat Jakarta untuk mendiversifikasi negara asal impor produk pertahanannya.



Baru-baru ini, agenda utama dalam kerja sama pertahanan kedua negara adalah kendaraan udara tak berawak (UAV).


Dalam pernyataan Kementerian Pertahanan Indonesia pada 31 Juli 2023, diumumkan bahwa Indonesia membeli 12 UAV dari TAI dan 6 di antaranya direncanakan akan diproduksi di Indonesia.


Menyusul kunjungan tingkat tinggi Tentara Nasional Indonesia ke Turki pada bulan Juni 2024, akun resmi X Kementerian Pertahanan Indonesia mengumumkan bahwa Indonesia berencana membeli Bayraktar AKINCI, dan pada unggahan tersebut juga dimuat video promosi UAV buatan Turki.



Dapat dikatakan ada dua alasan utama mengapa TNI membutuhkan UAV.


Menurutnya UAV menonjol sebagai opsi paling masuk akal yang dapat meningkatkan kapasitas pengawasan dan pengintaian di geografi Indonesia yang luas, negara kepulauan yang terdiri dari lebih dari 17 ribu pulau.


Kedua, akan memperkuat posisi Indonesia dalam mencegah pelanggaran batas laut, penyelundupan, dan imigrasi ilegal.


Prabowo yang resmi menjabat sebagai Presiden Indonesia ke-8 pada 20 Oktober 2024 lalu, terakhir kali datang ke Ankara pada 29 Juli 2024 dan menggelar pertemuan untuk membahas sejumlah isu terkait industri pertahanan.


Kunjungan Presiden Erdogan ke Jakarta pada 11 Februari 2025 dianggap penting karena akan menjadi tuan rumah pertemuan pertama Dewan Kerja Sama Strategis Tingkat Tinggi (YDSK) antara kedua negara.


Keputusan untuk membentuk mekanisme YDSK, yang berencana untuk berkumpul dan melakukan studi bersama di bidang keamanan, ekonomi, budaya, teknologi, dan pendidikan, diambil saat kunjungan Presiden Erdogan ke Indonesia pada kesempatan KTT G20 pada November 2022.






Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment