- 2 Orang Tewas dan Puluhan Orang Terluka Dalam Insiden Teror Dipasar Natal, Jerman
- Kitab Merah Turkiye Mendapat Pembaruan
- Kereta Api Populer Eastern Express di Turkiye akan Melayani 60 Perjalanan Musim Dingin
- Hadiri KTT D-8, Presiden Prabowo Tegas Serukan Persatuan Negara Muslim
- Warga Ilegal Israel Membakar Masjid di Tepi Barat, Gaza
- Mahkamah Internasional meminta Tegaskan Kewajiban Israel terhadap Misi Kemanusiaan PBB di Gaza
- Pakar Hukum Spanyol Ramai-ramai Bikin Petisi Desak Embargo Senjata Terhadap Israel
- Pastikan Kelancaran Saat Libur Nataru, Wapres Gibran Tinjau Proyek Stasiun KCIC Karawang
- BMKG Himbau Masyarakat Waspada Terhadap Cuaca Ekstrem Menjelang Perayaan Natal
- Terkait Pembunuhan Jendral Nuklir, Indonesia jadi Sorotan Media Rusia
Memburu Jaringan Narkoba Internasional Fredy Pratama
Polisi telusuri Aset para Penyelundup 70 Kg Sabu
Keterangan Gambar : Fredy Pratama tengah menjadi sorotan publik karena terungkap menjadi gembong narkoba kelas kakap. Bahkan, foto Fredy terpampang dalam laman red notice Interpol./Istimewa Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Bareskrim Tangkap Operator Penjualan Narkoba Fredy Pratama
Jakarta - Direktorat Reserse Narkoba Polda Kalimantan Selatan terus menelusuri aset jaringan Fredy Pratama alias Miming dengan menahan enam tersangka.
Informasi teranyar, Polda Kalsel berhasil membongkar jaringan Fredy Pratama yang telah menyelundupkan 70,76 kilogram sabu-sabu dan 9.560 butir ekstasi.
Baca Lainnya :
- NATO retak? Satu anggotanya, Turki resmi merapat ke BRICS+0
- Menlu RI Sugiono Bertemu Menteri Ekonomi Malaysia Bahas Isu Bilateral & Regional0
- Menlu Sugiono dan Menlu India Sepakat Perkuat Kerja Sama Pangan0
- Bertemu di Kazan, Menlu RI Sugiono dan Menlu Thailand Sepakat Perkuat Hubungan Bilateral dan Regiona0
- BRICS Gandeng 13 Negara Mitra Baru 0
Direktur Reserse Narkoba Polda Kalsel Kombes Pol. Kelana Jaya menjelaskan pihaknya berupaya mengungkap jaringan narkoba tersebut termasuk menerapkan tindak pidana pencucian uang (TPPU) terhadap enam tersangka.
“Tim masih mendalami untuk dipelajari ke arah TPPU,” kata Kombes Pol. Kelana Jaya di Banjarmasin, Kamis (24/10).
Menurut Kelana, keenam tersangka yang telah ditangkap itu, segera dilakukan penelusuran rekam jejaknya. Termasuk mencari tahu, kapan mereka bergabung dalam jaringan Fredy Pratama.
Penyidik juga tengah berupaya membuka riwayat transaksi keuangan, termasuk aset yang dimiliki dari aktivitas peredaran narkoba, jika memang terindikasi adanya TPPU.
“Sejauh ini, mereka ini hanya kaki tangan yang mendapatkan perintah pengendali di atasnya,” ungkap Kelana didampingi Kasubdit 3 Ditresnarkoba Polda Kalsel AKBP Ade Harri Sistriawan.
Kelana menyebut peran enam tersangka itu berbeda-beda. Adapun MAZ, AW, dan JIB berperan sebagai pengambil barang ke Kalimantan Barat setelah mendapatkan perintah. Sedangkan MMU merupakan pengendali narkoba di lapangan dan terdeteksi sebagai operator jaringan Fredy Pratama untuk wilayah Jakarta, Surabaya, dan Bali.
Tersangka MMA diketahui sehari-harinya merupakan mekanik yang mampu memodifikasi mobil. Saat dilakukan pemeriksaan, ia diketahui memiliki bunker untuk menyimpan sabu dan ekstasi.
Sementara STV merupakan penjaga gudang penyimpanan narkoba di Banjarmasin. Saat pasokan tiba dari Kalimantan Barat, STV akan membantu untuk selanjutnya disebar sesuai dengan permintaan pasar