- 2 Orang Tewas dan Puluhan Orang Terluka Dalam Insiden Teror Dipasar Natal, Jerman
- Kitab Merah Turkiye Mendapat Pembaruan
- Kereta Api Populer Eastern Express di Turkiye akan Melayani 60 Perjalanan Musim Dingin
- Hadiri KTT D-8, Presiden Prabowo Tegas Serukan Persatuan Negara Muslim
- Warga Ilegal Israel Membakar Masjid di Tepi Barat, Gaza
- Mahkamah Internasional meminta Tegaskan Kewajiban Israel terhadap Misi Kemanusiaan PBB di Gaza
- Pakar Hukum Spanyol Ramai-ramai Bikin Petisi Desak Embargo Senjata Terhadap Israel
- Pastikan Kelancaran Saat Libur Nataru, Wapres Gibran Tinjau Proyek Stasiun KCIC Karawang
- BMKG Himbau Masyarakat Waspada Terhadap Cuaca Ekstrem Menjelang Perayaan Natal
- Terkait Pembunuhan Jendral Nuklir, Indonesia jadi Sorotan Media Rusia
NATO retak? Satu anggotanya, Turki resmi merapat ke BRICS+
Keterangan Gambar : Foto : Bendera Negara anggota BRICS+
NATO retak? Satu anggotanya, Turki resmi merapat ke BRICS
Baca Lainnya :
- Menlu RI Sugiono Bertemu Menteri Ekonomi Malaysia Bahas Isu Bilateral & Regional0
- Menlu Sugiono dan Menlu India Sepakat Perkuat Kerja Sama Pangan0
- Bertemu di Kazan, Menlu RI Sugiono dan Menlu Thailand Sepakat Perkuat Hubungan Bilateral dan Regiona0
- BRICS Gandeng 13 Negara Mitra Baru 0
- BNN Musnahkan Barang Bukti Narkotika Ke-9, Selamatkan 1,1 Juta Jiwa Anak Bangsa0
Jakarta - Sekretaris Jenderal (Sekjen) NATO, Mark Rutte mengatakan Turki memiliki hak untuk bekerja sama dengan BRICS tanpa merusak statusnya sebagai anggota.
Sebelumnya Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan saat ini tengah mengikuti KTT BRICS ke-16 di Kazan, Rusia. Di mana ia diharapkan bertemu dengan Presiden Vladimir Putin untuk membahas hubungan bilateral, krisis Ukraina, dan situasi di Timur Tengah.
Bulan lalu, Ankara juga mengumumkan bahwa mereka telah secara resmi mengajukan permohonan untuk menjadi anggota penuh BRICS. Ini menjadikannya negara NATO pertama yang mengajukan keanggotaan dalam kelompok tersebut.
Turki telah lama menjadi anggota penting NATO, menjalin hubungan militer dan politik yang erat dengan Barat. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, strategi kebijakan luar negeri Turki semakin beralih ke arah tatanan dunia yang lebih multipolar, mencari pengaruh yang lebih luas di luar Barat. Dalam konteks ini, BRICS (Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan) menjadi peluang kerjasama ekonomi dan diplomatik yang signifikan bagi Turki. Minat Turki terhadap BRICS mencerminkan perubahan arah dalam keseimbangan global.
Apa Itu BRICS dan Pentingnya bagi Turki?
BRICS adalah platform yang menyatukan ekonomi besar yang sedang berkembang dengan tujuan mempromosikan kerjasama ekonomi, menciptakan tatanan ekonomi global yang lebih seimbang, dan mengembangkan alternatif bagi lembaga keuangan yang didominasi Barat seperti Bank Dunia dan IMF. Tujuan BRICS adalah memperkuat suara negara berkembang di panggung internasional serta meningkatkan kerjasama dalam perdagangan dan investasi.
Minat Turki terhadap BRICS didorong oleh keinginan untuk memperdalam hubungan ekonomi dan perdagangan dengan negara-negara ini. Khususnya, hubungan yang lebih kuat dengan Cina dan Rusia dapat memberikan peluang ekonomi dan diplomatik yang strategis bagi Turki. Dengan kerjasama ini, Turki berharap memainkan peran yang lebih independen dalam jaringan perdagangan global.
NATO dan Turki: Aliansi Keamanan dan Pertahanan
Turki telah menjadi anggota NATO sejak 1952, dan berada di bawah payung keamanan Barat. NATO adalah aliansi militer yang bertujuan melindungi integritas wilayah dan keamanan anggotanya. Dibentuk selama Perang Dingin sebagai mekanisme pertahanan melawan Uni Soviet, NATO hingga kini tetap memainkan peran sentral dalam kebijakan keamanan global. Turki, dengan posisinya yang strategis di sisi tenggara NATO, memegang peran penting dalam stabilitas kawasan Timur Tengah dan Mediterania.
Namun, hubungan Turki dengan NATO kadang mengalami ketegangan. Krisis di Suriah dan perselisihan dengan Amerika Serikat telah memicu pertanyaan mengenai peran Turki di NATO. Di sinilah kebijakan luar negeri Turki mulai berubah menjadi lebih mandiri, dengan mencari peluang kerjasama alternatif seperti BRICS.
Bergabungnya Turki dengan BRICS: Peluang dan Tantangan