Neraca Perdagangan RI Surplus selama 55 Bulan

By Icu Bransky 16 Des 2024, 13:06:17 WIB Economy
Neraca Perdagangan RI Surplus selama 55 Bulan

Keterangan Gambar : Info gratis data statistik Perkembangan Ekspor dan Impor Indonesia selama Bulan November 2024


Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia sepanjang November mencapai US$ 24,01 miliar atau turun 1,70% dibandingkan Oktober 2024. Sedangkan nilai impor pada November mencapai US$ 19,59 miliar turun 10,71% dibandingkan bulan sebelumnya. Sehingga neraca perdagangan Indonesia surplus US$ 4,42 miliar atau surplus 55 bulan berturut-turut.


Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, pada November 2024 secara umum perubahan harga komoditas di pasar internasional terlihat bervariasi. Penurunan harga bulanan terjadi pada komoditas energi, logam mineral dan logam mulia di mana harga komoditas pertanian terlihat naik sekitar 1,75% yang didorong oleh peningkatan harga minyak kelapa sawit, kakao dan kopi.

Baca Lainnya :


"Pada November 2024 PMI manufaktur di beberapa negara mitra dagang utama menunjukkan pelemahan, sedangkan di Tiongkok dan India PMI masih berada di zona ekspansif," kata Amalia, di Kantor BPS, Jakarta, Senin (16/12).



Dikutip dari BPS, data statistik Perkembangan Ekspor dan Impor Indonesia selama Bulan November 2024.


A. Perkembangan Ekspor :


• Nilai ekspor Indonesia November 2024 mencapai US$24,01 miliar atau turun 1,70 persen dibanding ekspor Oktober 2024. Dibanding November 2023 nilai ekspor naik sebesar 9,14 persen.

• Ekspor nonmigas November 2024 mencapai US$22,69 miliar, turun 1,67 persen dibanding Oktober 2024 dan naik 9,54 persen jika dibanding ekspor nonmigas November 2023.

• Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–November 2024 mencapai US$241,25 miliar atau naik 2,06 persen dibanding periode yang sama tahun 2023. Sejalan dengan total ekspor, nilai ekspor nonmigas yang mencapai US$226,91 miliar juga naik 2,24 persen.

• Dari sepuluh komoditas dengan nilai ekspor nonmigas terbesar November 2024, sebagian komoditas mengalami penurunan, dengan penurunan terbesar pada lemak dan minyak hewani/nabati sebesar US$317,9 juta (10,48 persen). 

• Sementara yang mengalami peningkatan terbesar adalah nikel dan barang daripadanya sebesar US$467,6 juta (87,26 persen).

Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari–November 2024 naik 4,70 persen dibanding periode yang sama tahun 2023, demikian juga ekspor hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan naik 26,80 persen, sedangkan ekspor hasil pertambangan dan lainnya turun 8,83 persen.

• Ekspor nonmigas November 2024 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu US$6,24 miliar, disusul Amerika Serikat US$2,34 miliar, dan India US$1,58 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 44,82 persen. 

• Sementara ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa (27 negara) masing-masing sebesar US$4,09 miliar dan US$1,37 miliar.

• Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari–November 2024 berasal dari Provinsi Jawa Barat dengan nilai US$34,73 miliar (14,40 persen), diikuti Jawa Timur US$23,62 miliar (9,79 persen) dan Kalimantan Timur US$23,05 miliar (9,55 persen).


B. Perkembangan Impor


• Nilai impor Indonesia November 2024 mencapai US$19,59 miliar, turun 10,71 persen dibandingkan Oktober 2024 atau naik 0,01 persen dibandingkan November 2023.

• Impor migas November 2024 senilai US$2,57 miliar, turun 29,88 persen dibandingkan Oktober 2024 atau turun 26,32 persen dibandingkan November 2023.

• Impor nonmigas November 2024 senilai US$17,02 miliar, turun 6,87 persen dibandingkan Oktober 2024 atau naik 5,71 persen dibandingkan November 2023.

• Dari sepuluh golongan barang utama nonmigas November 2024, golongan mesin/ perlengkapan elektrik dan bagiannya mengalami penurunan tertinggi senilai US$404,4 juta (15,49persen) dibandingkan Oktober 2024. 

• Sementara golongan gula dan kembang gula mengalami peningkatan terbesar senilai US$75,8 juta (25,19 persen).

• Tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama November 2024 adalah Tiongkok US$6,53 miliar (38,35 persen), Jepang US$1,49 miliar (8,76 persen), dan Amerika Serikat US$0,76 miliar (4,47 persen). Impor nonmigas dari ASEAN US$2,75 miliar (16,18 persen) dan Uni Eropa US$0,99 miliar (5,80 persen).

• Seluruh nilai impor menurut golongan penggunaan barang selama Januari– November 2024 mengalami peningkatan terhadap periode yang sama tahun sebelumnya. 

• Golongan bahan baku/penolong meningkat tertinggi senilai US$7,31 miliar (4,96 persen), diikuti barang modal US$1,41 miliar (3,92 persen) dan barang konsumsi US$0,90 miliar (4,62 persen).

• Neraca perdagangan Indonesia November 2024 mengalami surplus US$4,42 miliar terutama berasal dari sektor nonmigas US$5,67 miliar, namun sektor migas defisit senilai US$1,25 miliar. 









Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment