- 2 Orang Tewas dan Puluhan Orang Terluka Dalam Insiden Teror Dipasar Natal, Jerman
- Kitab Merah Turkiye Mendapat Pembaruan
- Kereta Api Populer Eastern Express di Turkiye akan Melayani 60 Perjalanan Musim Dingin
- Hadiri KTT D-8, Presiden Prabowo Tegas Serukan Persatuan Negara Muslim
- Warga Ilegal Israel Membakar Masjid di Tepi Barat, Gaza
- Mahkamah Internasional meminta Tegaskan Kewajiban Israel terhadap Misi Kemanusiaan PBB di Gaza
- Pakar Hukum Spanyol Ramai-ramai Bikin Petisi Desak Embargo Senjata Terhadap Israel
- Pastikan Kelancaran Saat Libur Nataru, Wapres Gibran Tinjau Proyek Stasiun KCIC Karawang
- BMKG Himbau Masyarakat Waspada Terhadap Cuaca Ekstrem Menjelang Perayaan Natal
- Terkait Pembunuhan Jendral Nuklir, Indonesia jadi Sorotan Media Rusia
Presiden Filipina Ferdinand Bongbong Berterima kasih Kepada Indonesia
Keterangan Gambar : Kerinduan Mary Jane bertemu kedua anak dan keluarganya ketika tiba di Manila. Dia mengaku ingin segera memeluk dan mencium anak serta keluarganya. (REUTERS/Lisa Marie David)
Jakarta - Presiden Filipina Ferdinand 'Bongbong' Marcos Jr mengucapkan terima kasih kepada pemerintah dan pihak berwenang Indonesia, karena telah memulangkan terpidana mati kasus penyelundupan narkoba Mary Jane Veloso ke Filipina.
"Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Indonesia dan semua pihak yang telah memberikan bantuan demi kesejahteraan Mary Jane Veloso," kata Bongbong dalam keterangan resminya di Instagram, Rabu (18/12).
Baca Lainnya :
- Presiden Prabowo Tiba di Mesir untuk Hadiri KTT D-80
- Gempa M 7,3 Hantam Vanuatu, Ibu Kota Hancur0
- Trump Puji Kecerdasan Erdogan 0
- Bertolak ke Mesir, Presiden Prabowo akan Kunjungan Kenegaraan hingga Hadiri KTT D-80
- Utang RI ke Jerman Rp 1,26 T Dialihkan menjadi Program Kesehatan TBC - HIV0
Mary Jane resmi dipulangkan ke Filipina usai perwakilan pemerintah RI dan Filipina meneken sejumlah dokumen perjanjian di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, Selasa malam (17/12).
Dalam keterangan yang sama, Bongbong mengatakan Mary Jane telah tiba di Manila pada pagi hari ini dengan didampingi oleh pejabat Kementerian Luar Negeri, Biro Investigasi Nasional, Biro Imigrasi, Biro Pemasyarakatan.
Pada tanggal 18 Desember 2024 akhirnya Mary Jane kembali ke Filipina. Namun, statusnya menjadi terpidana seumur hidup karena Filipina tidak menerapkan pidana mati.
Mary Jane diserahkan secara langsung usai perwakilan Indonesia dan Filipina meneken sejumlah dokumen perjanjian di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta. Terpidana Mary Jane sendiri dipulangkan ke Filipina menggunakan pesawat Cebu Pacific Airlines 5J760.