- 2 Orang Tewas dan Puluhan Orang Terluka Dalam Insiden Teror Dipasar Natal, Jerman
- Kitab Merah Turkiye Mendapat Pembaruan
- Kereta Api Populer Eastern Express di Turkiye akan Melayani 60 Perjalanan Musim Dingin
- Hadiri KTT D-8, Presiden Prabowo Tegas Serukan Persatuan Negara Muslim
- Warga Ilegal Israel Membakar Masjid di Tepi Barat, Gaza
- Mahkamah Internasional meminta Tegaskan Kewajiban Israel terhadap Misi Kemanusiaan PBB di Gaza
- Pakar Hukum Spanyol Ramai-ramai Bikin Petisi Desak Embargo Senjata Terhadap Israel
- Pastikan Kelancaran Saat Libur Nataru, Wapres Gibran Tinjau Proyek Stasiun KCIC Karawang
- BMKG Himbau Masyarakat Waspada Terhadap Cuaca Ekstrem Menjelang Perayaan Natal
- Terkait Pembunuhan Jendral Nuklir, Indonesia jadi Sorotan Media Rusia
Gempa M 7,3 Hantam Vanuatu, Ibu Kota Hancur
Keterangan Gambar : Bangunan rusak parah kedutaan besar Amerika Serikat (Foto AFP)
Jakarta - Gempa bumi M 7,3 menghantam Vanuatu, Selasa (17/12). Gempa ini dilaporkan mengalami efek merusak yang sangat tinggi dan sempat memicu peringatan tsunami.
Mengutip AFP, dari laporan dilapangan menunjukan kerusakan yang sangat besar di Ibu Kota Port Vila. Sebuah gedung Kedutaan Amerika Serikat (AS), Prancis, Inggris, dan Australia, roboh dan hancur total.
Baca Lainnya :
- Trump Puji Kecerdasan Erdogan 0
- Bertolak ke Mesir, Presiden Prabowo akan Kunjungan Kenegaraan hingga Hadiri KTT D-80
- Utang RI ke Jerman Rp 1,26 T Dialihkan menjadi Program Kesehatan TBC - HIV0
- Gempa M7.5 dan Tsunami Landa Vanuatu, BMKG Sebut tidak Berpotensi Tsunami di Indonesia Jelaskan Efek0
- Israel Menjatuhkan Bom Besar Setara Gempa Berkekuatan 3.1 Magnitudo di Suriah0
Sebelumnya, gempa M 7,3 ini itu terjadi pada kedalaman 57 kilometer (35 mil), sekitar 30 kilometer dari pantai Efate, pulau utama Vanuatu, pada pukul 12:47 siang (08.47 WIB).
Gempa susulan berkekuatan 5,5 skala Richter terjadi beberapa menit setelah gempa utama, diikuti oleh serangkaian gempa susulan yang lebih kecil selama beberapa jam berikutnya.
Peringatan tsunami dikeluarkan setelah gempa bumi, dengan gelombang setinggi satu meter (tiga kaki) diperkirakan akan terjadi di beberapa wilayah Vanuatu. Namun peringatan itu segera dicabut oleh Pusat Peringatan Tsunami Pasifik.
Dengan situasi ini, Kedutaan AS di Papua Nugini menyatakan kedutaan Port Vila akan tutup hingga waktu yang belum ditentukan. Namun pihak kedutaan tersebut belum mengkonfirmasi adanya korban dari staf kedutaan.
Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong mengatakan pihaknya siap membantu pemulihan dan juga penyelamatan korban pasca gempa ini. Menurutnya, Vanuatu adalah bagian dari keluarga dekat Australia.
"Vanuatu adalah keluarga dan kami akan selalu ada di sana pada saat dibutuhkan," ujarnya dalam sebuah pernyataan.
Gempa bumi sering terjadi di Vanuatu, negara kepulauan dataran rendah berpenduduk 320.000 orang yang membentang di Cincin Api seismik. Negara ini terletak di busur aktivitas tektonik intens yang membentang melalui Asia Tenggara dan melintasi cekungan Pasifik.
Seperti diketahui, peringatan dini Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah merilis, gempa bumi dengan kekuatan 7.5 magnitudo menghantam wilayah di barat daya Kepulauan Vanuatu di Pasifik pada pagi hari tadi, Selasa (17/12) pukul 08:47:24 Waktu Indonesia Barat (WIB).
Berdasarkan hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami di wilayah Indonesia.