Profil Baykar, Perusahaan Drone Turkiye Bakal Buka Pabrik di Indonesia

By Icu Bransky 24 Feb 2025, 12:59:41 WIB Technology
Profil Baykar, Perusahaan Drone Turkiye Bakal Buka Pabrik di Indonesia

Keterangan Gambar : Perusahaan Baykar. (Dok.Baikar Technologies)


Jakarta - Baykar, perusahaan Dirgantara Turkiye , akan segera membangun pabrik drone di Indonesia. Kerja sama strategis ini merupakan hasil perjanjian yang ditandatangani oleh Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Rabu, 12 Februari 2025 lalu. 


Dalam perjanjian tersebut, Baykar akan mendirikan Republikorp, sebuah perusahaan lokal, untuk memproduksi drone secara bersama-sama. Presiden Prabowo menegaskan bahwa langkah ini akan memperkuat strategi kemitraan antara kedua negara dan membuka peluang baru di bidang pertahanan industri. Berikut profil perusahaan drone ternama dari Turki ini.

Baca Lainnya :


Kami Baykar 

Setelah mengutamakan produksi dalam negeri dan lokal untuk mempromosikan kemandirian teknologi Turkiye sejak 1986, Baykar baru-baru ini muncul sebagai pelopor momentum baru yang menjanjikan untuk mengubah industri pertahanan dan penerbangan Turkiye. 


Kami bangga membawa perusahaan teknik kami, yang awalnya beroperasi di industri otomotif, ke angkasa dengan generasi insinyur baru dan telah menjadi salah satu pengembang kendaraan udara tak berawak pilihan dunia. Saat kami membangun UAV lokal pertama Turki, sumber motivasi utama kami adalah mempercayai para insinyur dan kecerdasan kami.


Budaya produksi dan pengembangan yang konstan itu memainkan peran kunci dalam keberhasilan teknologi pertahanan Baykar yang masuk ke inventaris Angkatan Bersenjata Turki dan telah diekspor ke puluhan negara. Pekerjaan kami di Pusat R&D Baykar, yang disertifikasi oleh Kementerian Perindustrian dan Teknologi Turki, kami fokus pada perancangan teknologi mutakhir yang mengubah paradigma dengan kemampuan asli kami. Semangat tim kami yang berorientasi pada hasil dan bermotivasi tinggi, ditambah dengan proses R&D dan produksi yang saling terkait, memfasilitasi penerapan teknologi baru yang dinamis. Selain merancang, membangun, dan memproduksi teknologi tanpa awak dan otonom, kami berusaha untuk memastikan bahwa semua kelompok sosial, termasuk personel militer dan industrialis, merangkulnya.


Dengan pencapaiannya yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam penerbangan dan pertahanan Turki berkat aktivitas R&D yang dibiayai sendiri dan tingkat lokalisasi sebesar 93 persen, Baykar terus mengembangkan sistem teknologi tercanggih di dunia di bidang kendaraan udara tak berawak.


Sejarah dan Perkembangan Baykar

Baykar adalah perusahaan perlindungan asal Turki yang Didirikan pada tahun 1986 oleh Ozdemir Bayraktar dengan nama Baykar Makina. Awalnya, perusahaan ini fokus pada produksi komponen otomotif seperti mesin, pompa, dan suku cadang lainnya. Baykar lahir sebagai perusahaan yang didanai 100 persen oleh modal lokal, dengan visi mengurangi ketergantungan Turki terhadap impor komponen otomotif.


Pada tahun 2000, Baykar mulai mengembangkan sistem pesawat udara tanpa awak (UAV) dengan meluncurkan kegiatan penelitian dan pengembangan (R&D) pertama mereka. Upaya ini menghasilkan peluncuran Bayraktar Mini UAV pada tahun 2007, yang menjadi UAV pertama yang sepenuhnya dibuat dengan teknologi domestik dan masuk dalam inventaris Angkatan Bersenjata Turki.


Keberhasilan awal ini mendorong Baykar untuk memperluas inovasinya. Pada tahun 2014, Baykar memperkenalkan Bayraktar TB2, tempur UAV yang kemudian dikenal secara global. Kemajuan ini didukung oleh kerja keras tim R&D yang terus-menerus meningkatkan sistem UAV, mulai dari desain hingga prototipe, dan akhirnya produksi massal.


Selain itu, pada tahun 2021, Baykar memperkenalkan teknologi UAV terbaru dengan pengembangan Bayraktar Ak?nc?, yang dirancang untuk misi penyebaran strategi dan serangan presisi tinggi.


Baykar juga menunjukkan ketangguhannya di tengah berbagai embargo teknologi dari negara-negara Barat, seperti Kanada dan Inggris, yang menghentikan ekspor komponen UAV. Sebagai tanggapan, Baykar bekerja sama dengan industri pertahanan Turki untuk mengembangkan komponen alternatif seperti kamera optik Aselsan dan mesin TEI-PD170, memastikan kelanjutan produksi tanpa hambatan dari luar negeri.


Pada tahun 2023, Baykar meluncurkan prototipe Bayraktar TB3, UAV yang dirancang khusus untuk dapat beroperasi dari kapal induk drone pertama milik Turki, TCG Anadolu. Langkah ini memperkuat posisi Baykar sebagai pelopor dalam teknologi UAV berbasis laut, sebuah pencapaian signifikan dalam strategi pertahanan Turkiye.


Tokoh dibalik kesuksesan

Baykar tidak lepas dari peran tokoh-tokoh kunci yang memimpin pengembangan dan kesuksesan perusahaan ini. Berikut beberapa tokoh penting dalam sejarah Baykar:


Ozdemir Bayraktar: Pendiri Baykar, seorang insinyur lulusan Istanbul Technical University. Ia dikenal sebagai pelopor dalam membangun industri UAV domestik di Turki. Ozdemir memainkan peran penting dalam transisi Baykar dari perusahaan otomotif menjadi perusahaan teknologi UAV. Ia wafat pada tahun 2021, meninggalkan warisan besar bagi industri pertahanan Turki.


Selcuk Bayraktar: Putra Ozdemir, menjabat sebagai Chief Technology Officer (CTO) Baykar. Selçuk adalah lulusan MIT dan ahli dalam sistem pesawat tanpa awak. Ia dikenal sebagai inovator di balik pengembangan Bayraktar TB2 dan Kizilelma.


Haluk Bayraktar: CEO Baykar yang berperan dalam mengelola strategi bisnis dan operasional perusahaan. Haluk adalah lulusan Middle East Technical University dan aktif dalam mempromosikan teknologi perlindungan Turki di pasar internasional.


Inovasi Teknologi dan Produk Utama

Baykar telah menjadi pelopor dalam produksi UAV canggih, seperti Bayraktar TB2 dan Bayraktar Ak?nc?. Bayraktar TB2, misalnya, telah digunakan oleh lebih dari 30 negara dan terkenal atas efektivitasnya dalam berbagai operasi militer.

Drone ini tidak hanya berperan dalam misi pemeliharaan tetapi juga digunakan dalam serangan presisi tinggi. Selain itu, Baykar juga tengah mengembangkan Bayraktar TB3 dan Kizilelma, yang merupakan UAV tempur berteknologi tinggi.

Bayraktar TB3 dirancang untuk beroperasi dari kapal induk drone pertama milik Turki, TCG Anadolu, yang akan membawa revolusi dalam peperangan berbasis laut. Keberhasilan Baykar tidak terlepas dari dedikasi perusahaan ini terhadap produksi dalam negeri, dengan tingkat lokalisasi mencapai 93 persen.

Kizilelma, yang berarti "Apel Merah" dalam bahasa Turki, merupakan UAV tempur siluman generasi terbaru yang mampu mencapai kecepatan supersonik. UAV ini dirancang untuk beroperasi secara otonom dengan kemampuan membawa berbagai jenis persenjataan canggih.

Baykar mengklaim bahwa Kizilelma akan mengubah cara peperangan udara modern dilakukan, terutama dengan kemampuan mendarat dan lepas landas dari kapal induk.

Baykar juga dikenal karena Bayraktar Akinci, UAV kelas tinggi dengan kemampuan ketinggian hingga 40.000 kaki dan daya angkut senjata yang besar. Akinci dilengkapi dengan radar sintetik dan sistem peperangan elektronik yang membuatnya menjadi salah satu UAV tercanggih di dunia. Inovasi ini menjadikan Baykar sebagai salah satu pemimpin teknologi UAV global.


Visi dan Komitmen terhadap Teknologi Mandiri

Baykar memegang visi yang teguh untuk memajukan kemandirian teknologi Turki. Dalam laman resminya, Baykar menyatakan bahwa tujuan utama mereka adalah “membangun sistem teknologi paling canggih di dunia yang berpusat di Turki.”

Perusahaan ini juga mendukung strategi peperangan berbasis jaringan (perang yang berpusat pada jaringan), yang dianggap sebagai revolusi militer terbesar abad ini. Dengan investasi besar dalam penelitian dan pengembangan, Baykar juga telah menginisiasi proyek-proyek futuristik seperti Cezeri, mobil terbang yang diuji coba pertama kali pada tahun 2020.

Proyek ini menunjukkan bahwa Baykar tidak hanya fokus pada UAV, tetapi juga pada teknologi transportasi masa depan.


Efek Baykar Mendunia 

Baykar tidak hanya dikenal di Turki, tetapi juga di panggung internasional. Dalam beberapa tahun terakhir, drone buatan Baykar, khususnya Bayraktar TB2, memainkan peran penting dalam konflik di Nagorno-Karabakh dan Ukraina. Drone ini menjadi simbol efektivitas teknologi Turki di medan perang, memungkinkan pengguna negara-negara untuk mendapatkan keunggulan strategi. Keberhasilan ini membuat Baykar semakin dikenal sebagai salah satu pemimpin dunia di bidang UAV. 


Tidak hanya itu, Baykar terus memperluas pasar internasionalnya melalui strategi kerja yang sama. Pada tahun 2024, Baykar mengakuisisi Piaggio Aerospace, sebuah perusahaan dirgantara Italia, sebagai bagian dari rencana ekspansi globalnya. Dengan langkah ini, Baykar menunjukkan bahwa mereka tidak hanya bertujuan menjadi pemain lokal, tetapi juga pemimpin global dalam teknologi perlindungan.


Dengan rekam jejaknya yang mengesankan, Baykar terus memperluas pengaruhnya di dunia, termasuk melalui strategi investasi seperti pembangunan pabrik di Indonesia. Langkah ini tidak hanya memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Turki tetapi juga membuka peluang baru dalam pertahanan industri global.



























Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment