Ribuan Perempuan di Turki Demo Tuntut Perlindungan dari Kekerasan Dalam Rumah Tangga

By Icu Bransky 09 Mar 2025, 14:25:04 WIB International
Ribuan Perempuan di Turki Demo Tuntut Perlindungan dari Kekerasan Dalam Rumah Tangga

Keterangan Gambar : Ribuan wanita menggelar aksi International Women’s Rights Day di Taksim Square, Istanbul (foto: akun X leblebi_demir)


Jakarta - Ribuan perempuan tumpah ruah menggelar aksi di jalan-jalan kota di Turkiye, pada hari Sabtu (8/3) untuk memperingati Hari Perempuan Internasional, memprotes ketidaksetaraan dan kekerasan terhadap perempuan.


Tak hanya itu, dibagian Asia Istanbul, unjuk rasa di Kadikoy dimeriahkan oleh anggota puluhan kelompok perempuan yang mendengarkan pidato, menari, dan bernyanyi di bawah sinar matahari musim semi. Protes penuh warna itu diawasi oleh kehadiran polisi dalam jumlah besar, termasuk petugas dengan perlengkapan anti huru hara dan truk meriam air.

Baca Lainnya :


Dilansir dari laporan VoA Indonesia, bahwa Pemerintah Presiden Recep Tayyip Erdogan mendeklarasikan di 2025 sebagai Tahun Keluarga. Para pengunjuk rasa menolak gagasan bahwa peran perempuan hanya terbatas pada pernikahan dan peran sebagai ibu, dengan membawa spanduk bertuliskan “Keluarga tidak akan mengikat kita pada kehidupan” dan “Kita tidak akan dikorbankan demi keluarga.”


Sementara itu, dihari yang sama polisi Turki menangkap sekitar 200 demonstran di Istanbul setelah lebih dari 3.000 perempuan beraksi damai di pusat kota untuk memperingati Hari Perempuan Internasional, Sabtu (8/3) malam.


Menurut organisator, aksi demonstrasi yang berlangsung damai itu berakhir dengan insiden penangkapan demonstran oleh polisi.


“Setelah #FeministNightMarch selesai dan kerumunan demonstran bubar tanpa insiden, polisi mulai menangkap teman-teman kami dalam tindakan provokasi,” tulis organisator aksi di X, mengutip laporan arabnews, Minggu (9/3).


Organisator juga menyatakan bahwa sekitar 200 wanita ditangkap secara tidak adil. Namun, belum ada komentar dari pihak berwenang.


Sebelumnya, beberapa ratus demonstran telah berkumpul untuk beraksi di kawasan Kadikoy, Istanbul. Mereka membawa spanduk dan beraksi damai di jalan-jalan.


Ketua serikat buruh DISK, Arzu Cerkezoglu menyebutkan mereka menuntut untuk mengakhiri kekerasan terhadap wanita, untuk ratifikasi Konvensi Istanbul.


“Menunut kebijakan sosial yang tidak membebankan tanggung jawab perawatan pada wanita, kami melanjutkan perjuangan untuk demokrasi, kesetaraan, perdamaian, dan persaudaraan,” kata Arzu Cerkezoglu.


Ia mengacu pada keputusan Presiden Recep Tayyip Erdogan pada tahun 2021 untuk menarik Turki dari Konvensi Istanbul, yang memerlukan negara-negara untuk membuat undang-undang yang bertujuan mencegah dan menuntut kekerasan terhadap wanita.


Turki tidak mengumpulkan data resmi tentang femisida, sehingga organisasi wanita harus mengumpulkan data tentang pembunuhan dan kematian yang mencurigakan dari laporan pers.


Menurut data yang dikumpulkan oleh organisasi hak asasi manusia We Will Stop Femicide Platform, setidaknya 1.318 wanita telah dibunuh oleh pria sejak Turki menarik diri dari konvensi pada Maret 2021.








Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment